22 Juni 2023 Jadi Hari Bakcang atau Peh Cun, Begini Sejarah Tragisnya
Bakcang sering disajikan dan dikonsumsi dalam perayaan Hari Peh Cun. Sejarahnya berkaitan dengan legenda Jenderal Qu Yuan.
Hari ini, tanggal 22 Juni 2023 bertepatan dengan Hari Bakcang atau Peh Cun. Pasalnya, Peh Cun dirayakan setiap tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Khongcu Lek.
Bakcang sendiri adalah jajanan dalam tradisi Tionghoa yang terbuat dari ketan. Makanan ini diisi berbagai bahan makanan lezat seperti daging, jamur, dan kuning telur asin. Setelah itu, bakcang dibungkus daun bambu membentuk prisma segiempat dan direbus hingga matang.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Di mana tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
-
Kapan tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Apa itu tradisi umbah-umbah kloso? Secara umum, tradisi umbah-umbah kloso merupakan sebuah acara mencuci tikar masjid bersama. Tikar tersebut dicuci di sebuah saluran irigasi. Tikar tersebut dicuci dengan sabun cuci seadanya.
-
Bagaimana tradisi upah-upah dilakukan? Tradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.
Bakcang sering disajikan dan dikonsumsi dalam perayaan Hari Bakcang atau Hari Peh Cun. Bagaimana sejarahnya hingga Peh Cun identik dengan bakcang?
Sejarah Hari Bakcang atau Peh Cun
Penetapan Hari Bakcang tak lepas dari legenda tentang Qu Yuan. Buku Hari Raya Twan Yang (Hari Kehidupan) yang diterbitkan oleh perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio menceritakan Qu Yuan sebagai seorang menteri yang terkemuka dan memiliki pengaruh besar.
Legenda mengisahkan Qu Yuan berhasil menyatukan enam negara di bawah bendera Negeri Cho untuk menginvasi Negeri Chien. Namun, orang-orang dari Negeri Chien menyebarkan fitnah yang mengakibatkan Qu Yuan diusir dari negerinya sendiri.
Selama masa pengasingannya, Qu Yuan mendengar kabar bahwa Ibu Kota Negeri Cho telah dihancurkan oleh Negeri Chien. Mendengar kabar tersebut, Qu Yuan yang terbakar amarah, membacakan puisi berjudul Li Sao atau "Jatuh dalam Kesukaran" di depan khalayak.
Setelah membacakan puisi tentang rasa cinta terhadap negara tersebut, Qu Yuan berlayar ke Sungai Bek Lo. Setelah itu, ia menceburkan diri ke dalam sungai.
Pada tahun berikutnya, seorang nelayan bernama Gi Hu membawa tempurung bambu berisi beras dan melemparkannya ke sungai sebagai untuk menghormati Qu Yuan. Itulah asal mula kemunculan kuliner bakcang.
Makna Filosofis Bakcang
ilustrasi bakcang © pixabay.com/cegoh
Bakcang sebagai kuliner khas Peh Cun memiliki makna filosofis mendalam. Bahkan bentuknya yang seperti piramida itu memiliki makna tersendiri.
Sudut pertama mewakili zhi zu (berpuas diri). Ini melambangkan sifat yang merasa cukup dan tak serakah. Sudut kedua adalah gan en (bersyukur), mewakili rasa syukur terhadap berkah yang diberikan hidup dan menjauhkan diri dari rasa iri.
Sudut ketiga mewakili shan jie (pengertian), artinya melihat sisi baik untuk menilai seseorang. Sementara sudut terakhir adalah bao rong (merangkul) yang berarti mengembangkan cinta kasih kepada sesama.
Itulah sejarah Hari Bakcang atau Peh Cun yang dirayakan setiap tahun oleh orang-orang keturunan Tionghoa.
Reporter: Putu Elmira
Sumber: Liputan6.com
Mau coba jenis makanan dan minuman yang lain? Temukan produk kuliner yang Anda inginkan di Manis dan Sedap!
(mdk/tsr)