24 Tanda Hubungan Abusive Menurut Psikolog, Mulai Gaslighting sampai Hyper-Critical
Berikut ini 24 tanda hubungan abusive menurut psikolog Dr. Tarra Bates-Duford. Apakah Anda atau pasangan menunjukkan gejala-gejalanya?
Hubungan yang bersifat abusive, baik secara fisik atau psikis merupakan realitas bagi sebagian pasangan. Salah satu bentuknya adalah kebiasaan seseorang melakukan gaslighting kepada pasangannya. Tentunya ini bukan kondisi yang sehat untuk menjalin kedekatan dengan manusia lain, namun kadang keberadaannya bahkan tak disadari.
Perilaku abusive dalam hubungan asmara bisa dipicu oleh berbagai faktor. Antara lain masa kecil yang tidak bahagia, rasa rendah diri akut, atau pola kegagalan hubungan asmara yang berulang.
-
Kapan sinetron Satu Cinta Dua Hati tayang perdana? Tayang perdana hari ini di SCTV pukul 16.45 WIB, sinetron Satu Cinta Dua Hati dibintangi artis-artis ternama.
-
Apa yang terjadi saat seorang wanita jatuh cinta? Bagi wanita jatuh cinta itu membutakan. Wanita cenderung suka berada di dekat pria pujaannya.
-
Kapan kisah cinta mereka dimulai? Melansir dari laman WTOC The Southeast News Leader, kisah cinta keduanya dimulai dari tahun 1948.
-
Apa arti dari Hari Cinta Diri Sendiri Sedunia? Hari Cinta Diri adalah tentang memahami kekuatan cinta diri dan dampak positifnya terhadap kehidupan. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian. Cinta diri juga dapat membantu Anda menganalisis situasi dengan tenang dan bereaksi seolah-olah ada lebih banyak hal dalam diri yang layak dicintai daripada dikhawatirkan.
-
Apa yang dialami orang yang sulit jatuh cinta? Mereka perlu usaha yang lebih keras untuk bisa jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Saking sulitnya untuk bisa merasakan perasaan romantis, tak jarang ada pula yang akhirnya menyerah dan membiarkan takdir yang memutuskan.
-
Apa kata-kata bijak yang bisa menggambarkan cinta dan kasih sayang saudara kandung? Tidak ada cinta seperti cinta untuk saudara dan tidak ada cinta seperti cinta dari saudara.
Abusive Tak Selalu 'Main Tangan'
Banyak orang yang terjebak di dalam hubungan abusive tanpa menyadari kalau mereka telah menjadi korban kekerasan selama bertahun-tahun. Tak sedikit pula pria atau wanita yang tidak menyadari kalau mereka telah melakukan kekerasan terhadap pasangan.
Tak sedikit yang mengira kalau abusive harus disertai kekerasan fisik. Padahal, seseorang juga bisa menjadi pasangan abusive tanpa main tangan. Kekerasan yang menyerang psikologis juga bisa sama merusaknya dengan pukulan atau tamparan. Bahkan tak jarang dampak traumatisnya bertahan sampai bertahun-tahun kemudian.
24 Tanda Pasangan Abusive
Jika Anda merasakan ketidaknyamanan atau perasaan tidak puas dengan hubungan yang sedang dijalani, saatnya untuk jujur terhadap diri sendiri dalam menilai sifat hubungan Anda dan pasangan.
Seperti dilansir YourTango, berikut ini kami tampilkan tanda-tanda hubungan asmara yang bersifat abusive menurut psikolog Dr. Tarra Bates-Duford.
- Terlalu sering mengritik pasangan (hyper-critical).
- Salah satu pihak terlihat enggan atau takut untuk menyampaikan pendapat atau apa yang dia rasakan secara terbuka kepada pasangannya.
- Salah satu pihak selalu menjadi 'pemenang' dalam setiap argumentasi.
- Penggunaansilent treatmentatau mendiamkan pasangan sebagai bentuk hukuman.
- Memanfaatkan rahasia yang disampaikan pasangan untuk menghukum, membalas, atau menyakiti pasangan secara emosional saat konflik melanda.
- Melontarkan guyonan-guyonan sarkastik yang menyakiti pasangan secara sengaja.
- Salah satu pihak selalu merasa gelisah atau takut jika berada di dekat pasangannya.
- Salah satu pihak tidak bisa/boleh mengambil keputusan tanpa pertimbangan pasangan, karena takut pasangan akan marah atau karena pasangan melarang.
- Salah satu pihak tidak bersedia berkompromi jika diminta melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginannya.
- Sering berteriak atau membentak pasangan.
- Pencitraan, menampilkan perilaku yang berbeda saat berdua dengan pasangan dan di depan orang-orang lain.
- Menyalahkan pasangan jika ada hal yang tidak berjalan sesuai keinginan.
- Salah satu pihak kerap menyoroti kesalahan dan kekurangan pasangan, meskipun pasangan juga memiliki sederet sisi baik.
- Penggunaan kata-kata kasar, vulgar, atau merendahkan untuk menyatakan maksud.
- Sering menghina atau 'mengecilkan' pasangan (belittling/berate).
- Sering merasa pasangan jahat, meskipun tidak sampai terucapkan.
- Salah satu pihak adalah orang yang moody, suasana hatinya sangat mudah berubah dalam waktu singkat.
- Merasa cemburu dan cenderung bersikap posesif jika pasangan berbicara dengan orang lain.
- Salah satu pihak seolah-olah selalu menjadi pihak yang salah dalam setiap situasi.
- Menolak bermesraan/berdekatan saat merasa marah kepada pasangan (witholding intimacy).
- Salah satu pihak menempatkan diri sebagai sosok yang harus selalu menyenangkan pasangan. Tidak berani menentang atau mengambil keputusan yang berseberangan dengan pendapat pasangan.
- Salah satu pihak tidak pernah meminta maaf, meskipun mereka tahu kalau seharusnya mereka minta maaf.
- Mengecilkan perasaan dan kekhawatiran pasangan.
- Memanipulasi psikologi pasangan hingga dia berpikir kalau dirinya sudah bersikap berlebihan atau bahkan sampai mempertanyakan kewarasannya sendiri (gaslighting).
Perilaku Abusive Bukan untuk Dimaklumi
Demikian tanda-tanda hubungan abusive yang perlu dikenali dan disadari. Apakah Anda atau pasangan menunjukkan perilaku seperti poin-poin di atas?
Jika iya, cari tahu kemungkinan alasan yang menjadi akar perilaku seperti ini. Tak ada salahnya meminta bantuan psikolog agar Anda atau pasangan bisa menelusuri akar permasalahannya. Jangan mendiamkan masalah ini, apalagi memakluminya. Ini adalah unsur yang tidak sehat di dalam sebuah hubungan. Jika tidak diatasi, kesehatan mental Anda sendiri yang bisa terganggu.
(mdk/tsr)