3 Festival mirip Halloween yang ada di dunia
Tak hanya Halloween, beberapa negara ini juga punya festival lain untuk menghormati arwah orang yang mati.
Halloween ternyata bukan satu-satunya festival di dunia yang dibuat untuk memperingati kematian, hantu, orang-orang yang sudah meninggal, atau monster yang menakutkan. Di belahan dunia lainnya ada juga festival yang dilangsungkan untuk memperingati kematian atau menghormati orang mati.
Penasaran? Berikut adalah beberapa festival yang mirip dengan Halloween di seluruh dunia, seperti dilansir oleh Edsitement.
-
Permainan tradisional apa saja yang dilombakan di Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi? Seperti halnya enggrang bambu, enggrang batok, balap karung, congklak, gobak sodor yang dimainkan dalam festival ini.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Kita Bisa? Festival Kita Bisa digelar di SD Negeri Model Banyuwangi, Sabtu sore (2/12) yang dimeriahkan oleh siswa-siswi penyandang disabilitas tingkat SD dan SMP se-Banyuwangi. Mereka adalah para peserta dan pemenang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) serta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional untuk kategori disabilitas.Dalam festival itu anak-anak disabilitas dari berbagai sekolah memamerkan hasil karya mereka di stan-stan yang berjajar di lokasi acara. Ada kain batik, anyaman dari limbah plastik, aneka kerupuk, snack, hingga robot pendeteksi sampah. Ada juga yang memamerkan kemampuannya di bidang coding hingga membaca puisi.
-
Kapan Tradisi Mantu Kucing dimulai? Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.
-
Kenapa tradisi mitoni dilakukan? Banyak artis ibu kota melakoni tradisi ini guna menolak bala selama masa kehamilan.
-
Apa yang dilakukan pada tradisi Memitu? Tradisi ini tak sekedar menampilkan rasa bahagia dan ucapan syukur, namun turut dilaksanakan dengan sejumlah simbol yang dikaitkan dengan makna kebaikan. Beberapa prosesi yang ada dalam Memitu di antaranya memakai kembang melati yang sudah dirajut dan dimandikan dengan air sembari dibacakan kidung maupun doa-doa.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
1. Festival Obon - Jepang
Festival Obon yang identik dengan lentera adalah perayaan yang dilakukan untuk mengingat orang-orang yang sudah mati. Seperti halnya Halloween, dipercaya bahwa pada hari tersebut, jiwa-jiwa orang yang sudah meninggal kembali ke bumi. Namun berbeda dengan Halloween yang mengaitkan jiwa-jiwa orang meninggal dengan hantu atau monster yang menakutkan, di Jepang hantu-hantu yang datang adalah hantu kerabat atau keluarga. Dipercaya bahwa hantu-hantu tersebut datang untuk mengunjungi keluarga yang masih hidup.
Masyarakat Jepang merayakan festival ini dengan menyiapkan sajian-sajian khusus berupa masakan untuk arwah nenek moyang. Biasanya sajian ini diletakkan di kuil atau di altar rumah. Selain itu, mereka juga membuat lentera berwarna-warni yang dihanyutkan di sungai. Ini sebagai simbol penerangan dan petunjuk bagi arwah leluhur yang akan kembali ke alam baka. Berbeda dengan Halloween, Obon biasanya dilakukan setiap bulan Agustus.
2. P'chum Ben - Kamboja
Pada bulan ke sepuluh berdasarkan kalender bulan, yang biasanya jatuh pada bulan September, umat Buddha di Kamboja merayakan Pak Ben. Pak Ben dirayakan selama 14 hari, ketika umat Buddha bangun sebelum matahari muncul untuk menyiapkan makanan dan hadiah lainnya untuk biksu di Pagoda dan untuk arwah leluhur mereka. Pada hari ke-15 mereka akan mengunjungi pagoda dengan membawa nasi manis yang lengket serta makanan lain yang dibungkus daun pisang. Hidangan itu adalah makanan spesial untuk merayakan P'chum Ben atau festival orang mati serta menutup ritual Pak Ben yang dilakukan 14 hari sebelumnya.
Selain menyiapkan makanan untuk arwah nenek moyang, selama 14 hari mereka juga menaburkan biji wijen di sekitar pagoda untuk memberi makan hantu yang kelaparan, yaitu arwah yang dipercaya tidak memiliki keturunan atau tidak memiliki ingatan tentang keluarga mereka yang masih hidup.
Di hari ke-15, masyarakat Kamboja akan berkumpul memakai pakaian terbaik mereka dan bersenang-senang di pagoda untuk mendengarkan musik, mendengarkan ceramah dari biksu, atau makan besar.
3. Los Dias de los Muertos - Meksiko
Los Dias de los Muertos adalah Festival untuk orang mati yang dilaksanakan di Meksiko. Beberapa percaya bahwa asal mula festival ini hampir sama dengan Halloween. Festival ini dilakukan dengan mendekorasi permen atau makanan dengan bentuk tengkorak. Festival untuk orang mati di Meksiko ini juga bercampur dengan festival arwah yang dilakukan oleh suku Aztec di sana.
Festival ala suku Aztec dilakukan selama satu minggu penuh pada masa panen di musim gugur. Mereka melakukan festival untuk menghormati Mictecacihuatl atau Dewi Kematian. Selama festival ini masyarakat Aztec menyiapkan makanan, alkohol, bunga, dan keramik untuk dipersembahkan pada arwah keluarga mereka yang meninggal dan Dewi Kematian. Tak seperti Halloween yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober, festival ini biasanya dilakukan pada tanggal 1 November dan 2 November.
Itulah beberapa perayaan yang mirip Halloween di berbagai belahan dunia. Ternyata dalam banyak budaya, arwah orang yang meninggal sama-sama diperingati dan dihormati, namun dengan cara yang berbeda.
(mdk/kun)