5 Pulau paling misterius di bumi
Kelima pulau ini menyimpan berbagai cerita dan legenda yang layak untuk disimak lebih dalam lho. Penasaran?
Tahukah Anda mengapa kelima pulau ini disebut sebagai pulau paling misterius di dunia? Karena mereka menyimpan berbagai cerita dan legenda yang layak untuk disimak lebih dalam. Penasaran? Kira-kira, apa sih hal menarik yang perlu disimak dari kelima pulau ini? Nah, berikut adalah lima pulau paling misterius di bumi, yang penuh dengan kisah misteri. Mari kita simak bersama!
-
Di mana letak lokasi destinasi wisata terbaik Indonesia menurut Travelers’ Choice Award for Destinations versi TripAdvisor? Lokasinya tak lain adalah Bali yang begitu populer di mata warga mancanegara. Bahkan, Bali dinobatkan sebagai destinasi terpopuler kedua di dunia 2023, mengungguli London dan Paris dalam Travelers’ Choice Award for Destinations versi TripAdvisor.
-
Mengapa itinerary penting untuk liburan? Itinerary membantu dalam memastikan bahwa pengeluaran selama perjalanan tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
-
Mengapa perjalanan kereta api terpanjang di dunia menjadi pilihan yang menarik bagi wisatawan? Tidak ada tempat duduk yang lebih baik untuk melihat keajaiban pedalaman Australia selain dari Indian Pacific, salah satu kereta api terpanjang di dunia.
-
Gimana caranya bikin itinerary yang baik? Langkah pertama dalam membuat itinerary adalah menentukan kapan harus berangkat dan berapa lama. Itinerary yang disusun dengan baik harus mencakup tanggal dan tujuan perjalanan, kegiatan yang direncanakan setiap hari, informasi kontak darurat, dan waktu keberangkatan dari bandara atau stasiun kereta api.
-
Mengapa Turki menjadi destinasi favorit para traveler? Popularitas Turki di kalangan traveler memang nggak perlu diragukan lagi. Istanbul dan Cappadoccia sudah tenar terlebih dulu karena sering tampil dalam film maupun serial.
-
Apa saja situs yang termasuk dalam daftar tujuh keajaiban dunia terbaru? 7 Keajaiban dunia yang masuk dalam daftar terbaru digagas oleh sebuah yayasan dari Swiss bernama New Open World Corporation (NOWC).Penetapan Keajaiban Dunia Baru ini dilakukan berdasarkan pemungutan suara oleh lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia.
Pulau San Servolo
Pulau San Servolo terletak di lepas pantai Italia. Kini, fungsi utamanya adalah sebagai museum. Didirikan pada abad ke-18, tempat ini dulunya digunakan sebagai rumah sakit untuk pasukan militer yang terluka. Namun pada abad ke-19, pulau ini dialihfungsikan sebagai tempat penampungan orang-orang gila. Menariknya, rumah sakit jiwa itu rupanya juga difungsikan sebagai fasilitas keagamaan, di bawah manajemen sebuah ordo religius kuno yang dikenal sebagai San Giovanni di Dio, ordo lama yang dikenal karena keahlian medis mereka. Salah satu metode utama dalam pengobatan pasien gila adalah isolasi dan represi. Praktik itu disebut perawatan moral, yang lebih pas jika disebut brutal. Museum yang kini didirikan di Pulau San Servolo memajang perangkat seperti rantai, jaket lurus, dan borgol, yang semuanya digunakan untuk pasien. Terapi kejut listrik juga dipraktikkan di sini.
Pulau Tiburon
Tiburon adalah pulau terbesar di Meksiko, yang dipenuhi dengan binatang berbisa dan telah menjadi rumah bagi sekelompok orang yang disebut Seri - yang telah lama dicap sebagai kanibal. Pulau ini kabarnya juga memiliki kekayaan yang tak terhitung, termasuk kemungkinan adanya kandungan logam mulia. Prospektor Arizona, Tom Grindell, melakukan perjalanan pertamanya ke Tiburon pada tahun 1903. Saat itu, dia hanya mengitari tepian pulau dan kemudian memutuskan kembali ke Arizona untuk merekrut orang, yang dapat membantunya melakukan operasi prospecting skala penuh pada pulau tersebut. Pada tahun 1905, Tom pergi bersama tiga krunya ke pulau itu. Berangkat pada 10 Juni 1905, mereka berencana akan kembali ke Arizona pada akhir Juli. Namun sayangnya, mereka pun tidak pernah kembali.
Schiermonnikoog
Schiermonnikoog adalah sebuah pulau kecil di lepas pantai Belanda, yang terus bergerak ke selatan dan timur, karena efek kombinasi dari arus pasang surut angin dan laut.
762 tahun yang lalu, pulau ini berada sekitar 2 km di utara dari posisinya sekarang, dan terus memiliki bentuk yang berbeda secara signifikan. Pulau ini sebetulnya tidak benar-benar bergerak. Laut mengikis pulau tersebut di beberapa sisinya sehingga menyisakan celah yang membuat pulau itu bisa bergeser posisi.
Nama Schiermonnikoog sendiri berasal dari para biarawan yang tinggal di pulau itu. Monnik berarti biksu dan Schier adalah kata kuno yang berarti abu-abu, mengacu pada warna kesukaan para biarawan. Oog diterjemahkan sebagai pulau. Oleh karenanya, Schiermonnikoog bisa diterjemahkan menjadi pulau para biarawan abu-abu.
Pulau kecil ini berukuran sekitar 16 km dengan lebar 4 km dan merupakan situs taman nasional pertama di Belanda. Satu-satunya desa di pulau ini juga disebut Schiermonnikoog, dan sekitar seribu orang secara permanen tinggal di pulau itu.
Photo by amusingplanet
Pariwisata, seperti dilansir amusingplanet, menjadi sumber utama dari pendapatan penduduk Schiermonnikoog. Pulau ini memiliki sebuah perkemahan, dermaga feri, pelabuhan untuk kapal-kapal kecil, sekitar 15 hotel dan ratusan rumah penginapan dan apartemen. Sekitar 300.000 orang mengunjungi pulau ini setiap tahun, dan menginap di 5.500 kamar yang tersedia di rumah penginapan, apartemen dan hotel.
North Sentinel Island
North Sentinel Island adalah bagian dari Kepulauan Andaman dan Nikobar di Teluk Benggala antara Myanmar dan Indonesia. Pulau ini menjadi rumah bagi salah satu suku paling primitif di dunia. Orang-orang Sentinelese - begitu mereka disebut - menjauhi segala kontak dari dunia luar. Karena itu, pulau ini disebut sebagai tempat yang paling sulit dikunjungi di dunia.
Sentinelese dianggap sebagai keturunan langsung dari manusia pertama yang muncul dari Afrika. Mereka telah tinggal di pulau kecil itu selama hampir 60.000 tahun. Jumlah populasi yang tepat tidak diketahui karena kurangnya informasi.
Tidak peduli apakah Anda adalah seorang teman atau musuh, siapa pun yang secara sengaja atau tidak sengaja datang ke pulau itu, akan disambut dengan cara yang sama oleh penduduk setempat, yakni dengan tombak dan panah. Mereka bahkan tidak mau menerima jenis bantuan apa pun dari orang asing.
Photo by Google Earth
Sebagai buntut dari bencana tsunami yang menghantam Samudera Hindia pada bulan Desember 2004 lalu, sekelompok dermawan berusaha mengulurkan tangan mereka untuk menyelamatkan suku Sentinelese. Mereka mengantarkan bantuan berupa makanan dan pakaian melalui helikopter Angkatan Laut India.
Para relawan itu hanya ingin mencari dan membantu korban di pulau itu, meski mereka tahu bahwa peluangnya sangat lah tipis. Ketika mereka mencoba menjatuhkan paket makanan ke tanah, penduduk setempat menyambut mereka dengan permusuhan. Bahkan, salah seorang suku Sentinelese yang tiba-tiba muncul dari hutan langsung menembakkan panah ke helikopter.
Karena suku ini sangat menutup diri, tidak ada yang tahu apa bahasa yang mereka pakai dan kebiasaan apa yang sering mereka lakukan. Pemukiman Sentinelese sendiri tersembunyi di dalam hutan lebat, sehingga tidak ada yang tahu bagaimana mereka hidup.
India yang memiliki kedaulatan atas pulau ini selalu gagal membuat kontak yang ramah dengan mereka sejak tahun 1964. Akibatnya, pemerintah India pun akhirnya memutuskan untuk mundur. Untuk itu, semua kunjungan ke pulau ini dilarang. Angkatan Laut India juga telah memberlakukan zona terlarang sejauh 3 mil dari pulau untuk menjaga wisatawan, penjelajah dan nelayan.
Pada tahun 1974, sebuah kelompok pergi ke sana untuk membuat film dokumenter. Anda tahu apa yang terjadi berikutnya? Sutradara film itu menderita luka serius di pahanya, karena terkena panah sepanjang 2,4 meter. Beberapa rekaman dari kunjungan itu diabadikan dalam sebuah film dokumenter berjudul Man in Search of Man.
Upaya untuk membuat kontak dengan Sentinelese telah dilakukan sejak tahun 80-an. Pada tahun 80-an dan awal 90-an, seorang antropolog India, T.N. Pandit, pernah melakukan beberapa perjalanan ke pulau itu atas sponsor pemerintah. Namun seperti sudah bisa ditebak, upaya itu selalu gagal.
Diambil dari berbagai sumber
Pulau Babi
Nama resmi pulau ini adalah Big Major Cay, tetapi kebanyakan orang memanggilnya dengan sebutan Pulau Babi.
Pulau yang terletak di Bahama ini memiliki keunikan tersendiri yang mungkin tidak bisa ditemui di pulau-pulau lainnya di dunia. Pada tahun 2009, seorang fotografer bernama Eric Cheng and kapten kapal Jim Abernathy menemukan sebuah pulau kecil di Bahama yang menjadi tempat liburan para babi.
Hewan berbuntut pendek itu tampak menikmati suasana pantai di pulau tak berpenghuni tersebut. Para babi juga tampak senang berenang di perairan tenang yang aman dari badai tropis itu.
Photo by Erik Staal
Menariknya, babi-babi itu tidak terganggu dengan kehadiran manusia di dekatnya. Mereka terlihat senang bermain-main di air, berenang, dan memamerkan keterampilan mereka mendayung kepada wisatawan yang berada di atas kapal.
Dari mana asal dari babi-babi itu? Rumor yang beredar mengatakan bahwa beberapa pelaut yang melewati pulau itu beberapa tahun yang lalu berpikir untuk meninggalkan beberapa ekor babi di pulau tersebut dan ingin mengubahnya menjadi tempat menimbun makanan. Beruntung bagi para babi itu karena para pelaut tidak pernah kembali lagi.
Photo by Calumet Dreams
Babi-babi itu juga tidak pernah khawatir tentang kebutuhan makanan mereka karena beberapa kapal yang melewati pulau itu selalu membuang kelebihan makanan mereka ke laut. Tampaknya, para babi tahu kapan waktu 'pengiriman' itu tiba, sehingga mereka selalu bersemangat untuk terjun ke dalam air ketika melihat sebuah kapal berlabuh.
Yuk lihat keunikan pulau ini di video ini!