Dilamar Pacarnya di Depan Ka'bah saat Umrah, Wanita ini Justru Dapat Banyak Hujatan
Sepasang kekasih menghebohkan media sosial setelah mereka membagikan momen lamaran yang berlangsung di depan Kakbah,saat menjalani umrah.
Seorang pria dan wanita yang diduga sebagai pasangan kekasih menggemparkan media sosial setelah memperlihatkan momen lamaran romantis mereka yang berlangsung tepat di depan Kakbah, di Masjidil Haram, Mekah. Video yang menampilkan lamaran tersebut diunggah oleh akun Twitter atau X @kegblgnunfaedh baru-baru ini, dengan keterangan, "Dilamar di rumah X. Dilamar di depan Kabah." pada 27 November 2024.
Dalam video tersebut, tampak seorang pria berpakaian ihram yang tiba-tiba merangkul wanita yang diduga kekasihnya di pelataran Masjidil Haram. Saat itu, wanita yang akan dilamar terlihat kebingungan. Pria tersebut kemudian memegang kedua bahu wanita itu sambil mengeluarkan cincin lamarannya dan mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata romantis, menyatakan keinginannya untuk menjadikan wanita tersebut sebagai istrinya di hadapan Kakbah.
- Keutamaan Sholat Subuh Berjemaah Begitu Dahsyat, Pahalanya Saja Setara Haji dan Umrah
- Penuh Kebahagiaan, Momen Pria Beri Kejutan Umrah untuk Kedua Orang Tuanya Ini Bikin Haru Warganet
- Momen Wanita Beri Kejutan Umrah untuk Kedua Orang Tuanya, Tangis Bahagia Ibunda Bikin Haru Warganet
- Wanita Ini Beri Kejutan Umrah untuk Orang Tuanya, Endingnya Bikin Sedih
Pria itu mengucapkan, "Hari ini, Senin 28 Oktober 2024 di Tanah Haram Mekkah, dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Desti, wanita tercantik, terbaik dan terindah, jadilah pendamping teman hidup dan mati, sesurga bersamaku, maukah kau menikah denganku?" Wanita tersebut menerima lamaran itu, dan keduanya saling mencium tangan. Momen bersejarah ini direkam oleh salah satu anggota rombongan umrah mereka, dengan beberapa orang lain juga menyaksikannya.
Namun, momen bahagia ini tidak lepas dari kritik dan hujatan dari banyak warganet. Mereka berpendapat bahwa situasi tersebut kurang pantas karena Kakbah merupakan tempat suci. Selain itu, tindakan saling menyentuh di antara mereka juga dianggap tidak sesuai, mengingat mereka bukanlah mahram. Dalam pandangan Islam, melihat lawan jenis secara sengaja dapat menimbulkan zina mata, yang membuat banyak warganet merasa marah melihat kejadian ini. Hingga berita ini ditulis, video viral tersebut telah ditonton lebih dari 3,9 juta kali dan mendapatkan lebih dari 1.600 komentar.
Pentingnya Pahami Syarat Haji dan Umrah
"Mau buat trend apa lagi ini si k***ang. Udh tau itu lagi menjalankan ibadah, bisa2 nya ngelamar dan bersentuhan layaknya org mau pacaran, blum mahram," tulis seorang pengguna media sosial. Komentar tersebut mencerminkan keprihatinan atas tindakan pasangan yang dianggap tidak pantas saat menjalankan ibadah.
"DIA GAK BACA SYARAT SAH HAJI/UMRAH KAHH? Ih asli ini goblok, Malaikat bingung, gw bingung, yang liat berita bingung, semua penduduk bumi pasti bingung," balas warganet lainnya dengan nada skeptis.
Mereka merasa bingung dengan perilaku pasangan tersebut yang tampaknya tidak memahami aturan yang ada. "C** itu lagi ibadah, kalian belum mahram, malah pegang pegangan tangan. Yaudah sih lamar, so sweet emang, tapi jangan pegangan juga bjirrrrr," kritik seorang pengguna lain yang juga merasa terganggu.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang mengharapkan agar ibadah dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan syariat. "Yang normal normal aja lah, jangan ngadi-ngadi kalo di depan kabah tuh," saran warganet lainnya, menekankan pentingnya menjaga kesopanan di tempat suci.
"Pentingnya kalo mau umroh/haji itu ikut manasik alias bimbingan umroh/haji, biar paham rukun, sunnah bahkan larangan2 yg dilakukan saat melakukan ibadah tsb. Biar gak goblok kayak gini," ungkap seorang warganet yang mengingatkan akan pentingnya pemahaman sebelum menjalani ibadah.
Pengalaman ini mengingatkan kita bahwa setiap perjalanan ibadah memiliki makna dan kesempatan yang berbeda, tergantung pada bagaimana kita menjalaninya.
Ibadah seharusnya menjadi momen refleksi dan kedekatan dengan Tuhan, bukan sekadar ajang untuk menunjukkan romantisme yang tidak tepat. Dengan demikian, penting untuk selalu menjaga kesucian ibadah dan memahami esensi dari setiap langkah yang kita ambil.