Ini 6 Alasan Ilmiah Kenapa Kamu Harus Kembangkan Sifat Suka Menolong
Tak hanya bermanfaat bagi orang lain, sifat suka menolong juga berikan manfaat luar biasa bagi yang melakukannya.
Sejak kecil kita sudah dididik untuk mengembangkan sifat suka menolong. Agama dan pendidikan perilaku di sekolah pun mengajarkan hal yang sama. Namun selama ini kita diminta untuk menjadi seseorang yang berhati emas demi kebaikan orang lain atau dengan kata lain demi kepentingan orang-orang yang kita tolong.
Padahal mengembangkan sifat suka menolong ternyata juga sangat penting bagi individu itu sendiri. Menurut Mental-floss, menolong orang lain bisa memberikan efek positif luar biasa bagi orang yang melakukannya dan hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah.
Jadi kalau kamu kadang merasa berat untuk memberikan pertolongan kecil kepada orang lain, ingatlah 6 manfaat luar biasa yang akan kamu dapatkan berikut.
Menjadikan hidup lebih bahagia
Sebuah tim sosiolog melakukan observasi terhadap 2000 warga Amerika Serikat selama lima tahun berturut-turut dan menemukan fakta kalau mereka yang mengaku 'sangat bahagia rutin melakukan kegiatan sosial setidaknya 5,8 jam per bulan.
Tingkat kebahagiaan ini kemungkinan besar disebabkan karena aktivitas fisik yang tinggi dan menyenangkan yang dilakukan oleh objek penelitian. Para peneliti juga beranggapan kalau melakukan kegiatan sosial bisa membangkitkan sensasi neurokimia dalam bentuk rasa puas.
Membantu mengurangi nyeri kronis
Menurut sebuah penelitian, orang yang menderita nyeri kronis menunjukkan perbaikan setelah melakukan aktivitas sosial dalam bentuk kerja sukarela. Gejala nyeri kronis yang mereka alami terbukti berkurang.
Membantu menurunkan tekanan darah
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang-orang lanjut usia yang melakukan aktivitas sosial secara sukarela selama setidaknya 200 jam setahun mengalami penurunan risiko hipertensi sekitar 40 persen. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan penurunan hormon stres.
Meningkatkan kesehatan
Menolong orang lain dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi nyeri kronis, dan menurunkan tingkat stres seperti yang sudah dibahas dalam poin sebelumnya. Selain itu sensasi neurokimia yang dihasilkan oleh tubuh juga memicu produksi hormon yang meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi dengan kata lain, menolong orang lain akan membuat tubuh kita jadi lebih sehat.
Bikin panjang umur
Seperti sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, mengembangkan sifat suka menolong menyebabkan seseorang lebih sehat, lebih baik dalam mengelola stres, dan mencegah penyakit. Orang-orang yang memiliki ciri-ciri seperti ini menurut penelitian memiliki kemungkinan hidup yang lebih tinggi.
Menemukan tujuan hidup
Bingung mencari tujuan hidup atau masih berusaha menemukan jati dirimu? Cobalah untuk melakukan kegiatan amal atau bentuk kegiatan sosial lainnya. Sebuah penelitian menunjukkan kalau aktivitas sosial dan kemanusiaan membantu orang-orang yang melakukannya menemukan tujuan hidup dan eksistensi dalam masyarakat.
Itulah beberapa manfaat luar biasa yang bisa kamu dapatkan dengan mengembangkan sifat suka menolong.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Baca juga:
Coba tebak, hewan apa di balik mozaik ini?
Maine Coon, raksasa berhati lembut dari dunia kucing
Butuh waktu 6 tahun dan 720.000 jepretan untuk mendapatkan foto ini
5 profesi medis paling aneh yang pernah ada
Museum ini punya cara unik untuk ajak pengunjung mengapresiasi seni