Kalau dijilat, bangunan restoran ini bikin darah tinggi
Nama tempat ini diambil dari bahan yang dipakai untuk membangun restoran tersebut, yakni garam.
Diberi nama Salt Restaurant, restoran ini terletak di Shiraz, Iran Selatan. Nama tempat ini diambil dari bahan yang dipakai untuk membangun restoran tersebut, yakni garam.
Selain dinding, meja dan kursi di restoran ini juga terbuat dari garam. Restoran unik ini adalah gagasan dari perusahaan Iran, Emtiaz Designing Group.
-
Kapan Rebo Kasan dirayakan? Pelaksanaan Rebo Kasan ini telah berlangsung di wilayah Dusun Temberan dan Dusun Mudal yang tempatnya berada di tepian pantai.
-
Bagaimana Rebo Kasan dilakukan? Pada perkembangannya, upacara tersebut dilakukan di masjid lalu membuat ketupat yang terurai di tengah laut.
-
Apa yang ditemukan di dalam reruntuhan istana? Reruntuhan istana yang ditemukan termasuk struktur dasar yang dibangun dengan teknik konstruksi tanah yang dipadatkan, yaitu menggunakan bahan mentah seperti tanah, kapur, atau kapur yang dipadatkan. Sisa-sisa istana tersebut memiliki panjang sekitar 60 meter dan lebar 30 meter, mencakup area lebih dari 1.765 meter persegi, dikutip dari Newsweek.
-
Kapan Rebo Pungkasan dirayakan? Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Rebo Pungkasan merupakan tradisi yang dirayakan pada hari Rabu terakhir bulan Sapar. Tradisi ini jatuh pada tiap malam Rabu 27 Safar 1445 H.
-
Kapan Rebo Wekasan dirayakan? Dalam kalender Hijriyah, bulan Safar merupakan bulan ke dua dalam kalender Islam. Urutannya adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Zulhijjah.
Mereka sengaja menggunakan garam sebagai bahan konstruksi utama untuk mempromosikan konsep bangunan hijau. Perusahaan tersebut berusaha untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan, bersumber dari bahan-bahan lokal dan tentunya terjangkau.
"Dinding, patung dan langit-langit restoran ini terbuat dari garam yang bersumber dari tambang garam di dekatnya dan danau garam Shiraz yang dicampur dengan karet untuk mengeraskannya," kata juru bicara Emtiaz Designing Group.
Proyek ini dimulai dengan studi menyeluruh pada jenis yang tepat dari garam lokal dan kombinasinya dengan getah alami. Para desainer memulai penelitian mereka di tambang garam alami dan danau garam yang terletak di dekat lokasi pembangunan restoran.
Terinspirasi oleh gua garam, para desainer ingin memastikan bahwa dinding, atap dan tangga di restoran ini telah mewakili pandangan modern tentang gua garam. Selain menggunakan garam untuk membangun fondasi restoran, para desainer juga menggunakan kaleng bekas minuman ringan untuk membuat permukaan tangga dan frame kursi.
Memilih garam sebagai bahan konstruksi untuk restoran sebenarnya merupakan pilihan yang bijak, karena itu bisa memurnikan udara dan menciptakan ion positif di atmosfer.
Photos: Emtiaz Group
"Garam adalah desinfektan alami dan itu juga merilis ion yang dapat memurnikan dan menyaring udara, menjadikannya bahan yang sempurna untuk restoran," tambah juru bicara Emtiaz Designing Group.
Baca juga:
Restoran ini hidupkan tentara paling bengis di China
Restoran China gratiskan makanan buat pelanggan cantik
Cuma modal tampang, makan di resto ini tak perlu bayar
Buka tahun baru dengan sajian khas Jepang di Gran Melia Jakarta
Mau dilayani 30 robot canggih, datang ke resto ini!