Kedai di Thailand Sajikan Sup Berusia 45 Tahun Kepada Pelanggan
Kedai di Thailand, Wattana Panich menyajikan sup daging yang sudah berusia 45 tahun kepada pelanggan mereka. Para pelanggan membanjiri tempat makan itu setiap harinya.
Wattana Panich adalah salah satu restoran paling populer di Bangkok, Thailand. Letaknya di Ekkamai dan dibanjiri para pecinta kuliner setiap harinya. Menu paling populer di sana adalah sup daging dengan kaldu kental yang sudah berusia 45 tahun.
Menurut artikel lansiran Oddity Central, sup daging di Wattana Panich dibuat dari daging sapi, jeroan, dan rempah-rempah. Kaldu yang dipakai adalah kaldu yang dipakai dipakai sejak tahun pertama kedai tersebut berdiri.
-
Dimana Siti Badriah menikmati kuliner khas Thailand? Siti Badriah tak ketinggalan untuk menikmati wisata kuliner di Thailand. Negara Thailand sendiri dikenal dengan kulinernya yang beragam dan menggugah selera.
-
Bagaimana cara menikmati wisata di Thailand yang unik? Anda akan melihat kekayaan budaya dan juga kejayaan negara ini di masa lalu dalam arsitektur kuno yang begitu indah dan menakjubkan.
-
Apa yang dilakukan pria Inggris tersebut kepada restoran Thailand? Alexander diduga memberikan ulasan palsu terhadap sebuah restoran Thailand.
-
Apa yang ditemukan di gua-gua di dataran tinggi Thailand barat laut? Di dalam gua-gua ini ditemukan peti mati kayu besar dan panjang yang dibuat dari satu batang pohon.
-
Kenapa leher dari suku Karen di Thailand menjadi panjang? Masyarakat Suku Karen menumpukkan cincin yang dipasang di leher mereka, hingga leher semakin panjang.
-
Bagaimana rumah Jirayut di Thailand? Meskipun belum sepenuhnya selesai, rumah yang dibangun oleh Jirayut di Thailand sudah menunjukkan nuansa modern dan minimalis.
Kaldu Berusia 45 Tahun
Sup berusia 45 tahun di Wattana Panich. Bangkok.com
Alih-alih membuang kaldu yang tersisa setelah kedai tutup, setiap malam pemilik Wattana Panich menyaring dan menyimpannya. Kaldu ini nantinya menjadi biang untuk hidangan sup yang dimasak keesokan harinya. Cara memasak ini sudah berlangsung selama lebih dari empat dekade dan pemilik kedai tidak berniat untuk beralih ke metode lain yang mungkin dianggap lebih higienis.
Nattapong Kaweenuntawong, pemilik kedai Wattana Panich berharap resep sup dagingnya bisa terus digunakan. Dia adalah pemilik kedai generasi ketiga. Harapannya, ketiga anak yang bakal mewarisi bisnis itu bakal menjalankan kedai dengan metode memasak yang sama.
Semakin Tua Kaldunya, Semakin Lezat Rasanya
Sup berusia 45 tahun di Wattana Panich. BuffaloTrip.com
Kaldu yang didihkan berkali-kali selama puluhan tahun diyakini sebagai rahasia kelezatan sup di Wattana Panich. Setiap hari kaldu dipanaskan dan dituangi kaldu baru, kemudian dibumbui dan ditambahkan 25 kilogram daging baru.
Metode tersebut diyakini bisa membuat kaldu menyerap rasa bahan makanan yang digunakan dengan sempurna. Semakin tua umur kaldunya, semakin lezat pula rasa sup yang dihasilkan.
Tumpahan Sup di Sekitar Kuali Juga Tidak Pernah Dibersihkan
Sup berusia 45 tahun di Wattana Panich. Twitter
Jika diperhatikan, sekeliling kuali sup terbungkus gundukan berwarna kehitaman. Itulah tumpahan sup yang tidak pernah dibersihkan sejak 45 tahun lalu. Sebagian orang mungkin jijik membayangkan betapa kotornya tempat memasak sup di Wattana Panich. Namun harus diakui itu adalah bagian dari sejarah kedai. Kenyataannya, ratusan pengunjung masih rela antre untuk menikmati semangkuk sup mi di sana meskipun sudah mengetahui fakta tersebut.
(mdk/tsr)