Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesianya dengan Sejuta Misteri
Perairan Masalembo meninggalkan misteri yang belum terpecahkan, tapi menyimpan keindahan
Tak hanya di bagian barat Samudra Atlantik Utara, Indonesia juga memiliki segitiga bermuda yang memilik banyak cerita tak masuk akalnya.
Masalembo, Segitiga Bermuda Indonesianya dengan Sejuta Misteri
Perairan Masalembo yang terletak di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur ini, terjadi beberapa fenomena janggal yang yang terkadang dikaitkan dengan istilah segita bermuda.
Seperti dikutip dari berbagai sumber, pulau Masalembo secara ekologis -geografis berada posisi yang mendekati posisi ekuatorial (garis khatulistiwa). Ciri-cirinya yaitu mempunyai daya tampung yang terbilang tinggi terhadap struktur biodiversitas habitat, seperti terumbu karang, mangrove dan rumput laut.
-
Di mana letak Segitiga Bermuda? Segitiga Bermuda sendiri berada di wilayah lautan antara Florida, Puerto Riko dan Bermuda.
-
Di mana Segitiga Bermuda terletak? Segitiga Bermuda ini terletak di bagian barat Samudra Atlantik Utara.
-
Di mana Desa Sembungan berada? Desa Sembungan sendiri merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Menurut data dari Kemenparekraf, desa tersebut berada di ketinggian 2.300 meter di atas permukaan laut.
-
Di mana Segitiga Bermuda berada? Kawasan ini, yang mencakup wilayah di Samudra Atlantik Utara dari pantai Florida hingga Bermuda dan Kepulauan Antilles Besar, dikenal sebagai lokasi hilangnya lebih dari 50 kapal dan 20 pesawat.
-
Apa yang terjadi di perlintasan Madukoro, Semarang? Peristiwa itu mengakibatkan ledakan hebat disusul kobaran api.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, Masalembo memiliki sejumlah fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Fakta tersebut dirangkum dari Jurnal "Saintek Maritim, Vol. XVI No. 2 Misteri Segitiga 'Masalembo' merupakan Segitiga Bermuda di Wilayah Indonesia", ini dia fakta-faktanya.
Segitiga Bermuda Masalembo berada di sekitar Kepulauan Masalembo.
Kawasan segita ini berada di sekitar Laut Jawa antara Pulau Bawean di Jawa Timur, Kota Majene di Sulawesi Barat dan Pulau Tengah di Nusa Tenggara barat.
Secara administratif Kepulauan Masalembo terdiri dari tiga pulau utama, yaitu Pulau Masalembo, Pulau Masakambing dan Pulau Karamian. Serta ada satu pulau tanpa penghuni yang dikenal dengan Pulau Kambing.
Seluruh wilayah kepulauan ini berbatasan langsung dengan Laut Jawa di setiap sisinya. Dan Kepulauan ini berada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan luas wilayah 40,85 km persegi.
2. Lokasi pertemuan dua arus kuat
Yang menjadi kepulauan Masalembo dikenal sebagai segitiga bermuda dan berbahaya, karena dipengaruhi adanya pertemuan arus yang disebut Arus Lintas Indonesia (Arlindo), yaitu penghubung Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Arus kuat Arlindo ini dipengaruhi cuaca dan musim.
Sedangkan dari arah selat Makassar ada arus lain yang disebut thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan.
Pertemuan kedua arus ini yang sering terjadi ke sekitar Segitiga Masalembo. Meski arusnya tidak kencang, tetapi bisa mempengaruhi pelayaran di wilayah tersebut.
- Mitos Gunung Sibayak di Tanah Karo, dari Pertempuran Hebat hingga Legenda Harta Karun
- Serba-serbi Jelang Laga Timnas Indonesia U-17 Kontra Maroko, Gubernur Jatim Prediksi Skuad Garuda Muda Menang
- Menyusuri Terowongan Peninggalan Belanda di Semarang, Lokasinya Tersembunyi di Antara Semak Belukar
- Misteri dan Keeksotisan Gunung Kerinci yang Melegenda
Yang jarang diketahui adalah kondisi batimetri atau kedalaman bawah laut disekitar segitiga Masalembo, yaitu sisi barat lebih landai ketimbang sisi timur. Bahkan di sisi timur ada alur kedalaman laut yang lumayan dalam.
Di waktu-waktu tertentu terjadi arus laut dan angin yang mengalir karena adanya perbedaan tekanan dalam setiap siklus harian maupun tahunan.
Kemudian keduanya bertemu dan menjadi satu membentuk tornado, badai, hurricane atau typhoon dalam putaran yang lambat tapi bisa juga tiba-tiba berubah arah.
Sama dengan Segitiga Bermuda yang ada di Benua Amerika, di Segitiga Bermuda Masalembo juga sering terjadi kecelakaan kapal dan pesawat di kawasan ini.
Tiga kasus besar yang paling banyak menyita perhatian adalah kecelakaan KM Tampomas II tahun 1981, hilangnya pesawat Adam Air tahun 2007, dan kebakaran Kapal Ro-Ro KM Santika Nusantara pada 2019.
KM Tampomas II pada tanggal 25 Januari 1981 terbakar saat tengah bertolak dari Dermaga Tanjung Priok ke Ujungpandang. Pada kejadian naas itu, KM Tampomas II membawa 1.105 penumpang, 191 mobil dan 200 motor. Akibat kejadian itu, 431 orang meninggal termasuk Abdul Rivai sang kapten.
Kejadian kedua terjadi pada 1 Januari 2007, saat pesawat Adam Air tujuan Surabaya-Manado tiba-tiba hilang tanpa jejak setelah tidak bisa dihubungi ATC Makassar. Hasil rekaman black box yang ditemukan di perairan majene oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), disimpulkan bahwa pesawat Adam Air yang membawa 102 penumpang ini jatuh menabrak permukaan air laut dan terbelah jadi dua. Kejadian yang terakhir yaitu saat Kapal Ro-Ro KM Santika Nasional rute Surabaya-Balikpapan terbakar saat melaut pada Kami, 22 Agustus 2019 pukul 20.45 WIB. Beruntungnya, seluruh penumpang selamat dari kebakaran tersebut.
4. Mitos Kerajaan gaib
Ada kisah mistis yang melingkupi Segitiga Bermuda. Wilayah ini dipercaya masyarakat sebagai lokasi bernaungnya kerajaan gaib terbesar di Indonesia, yang dihuni siluman dan jin.
Versi mistis lainnya mengatakan bahwa perairan ini merupakan daerah yang dikuasai Ratu Malaka. Yaitu sosok gaib yang diyakini sebagai 'ibu' dari orang-orang Suku Laut.
Oleh karena itu, warga meyakini jika siapa pun yang akan melalui perairan tersebut, harus memberi salam dan meminta izin pada para penghuni laut serta membawa sesajen khusus.
5. Indahnya kawasan Perairan Masalembo
Meski angker dan berbahaya, Perairan Masalembo menyimpan keindahan alam yang membuat mata terpana. Kepulauan Masalembo yang dikelilingi perairan memiliki banyak pantai yang indah.
Kawasan ini juga masih sangat asri dan sepi wisatawan sehingga cocok untuk wisatawan yang ingin mencari ketenangan sambil menikmati pantai.
Beberapa pantai yang memiliki laut yang biru jernih dan pasir yang putih adalah Pantai Masna, Cemaran dan Sembilan Gili Genting.
Jika ini mengunjungi Masalembo, bisa menggunakan KM Sabuk Nusan 92 dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan biaya Rp31.500.
Ada baiknya hindari akhir tahun jika ingin berlibur ke Kepulauan Masalembo. Karena pada masa ini perairan Masalembo berpotensi gelombang tinggi dan membahayakan kapal. Perairan Masalembo yang menjadi pertemuan tiga arus laut, memiliki sensasi ombak yang berbeda dengan perairan lain. Selamat berlibur.
MASALEMBO || Segitiga Bermuda Indonesia‼️Ada Misteri Apa Disana❓
Source: Youtube/Time Travel