Mengapa Tidak Boleh Sembarangan Mengangkat Tubuh Korban Kecelakaan Lalu Lintas?
Menangani korban kecelakaan ternyata tak bisa sembarangan lho. Begini caranya.
Mengapa Tidak Boleh Sembarangan Mengangkat Tubuh Korban Kecelakaan Lalu Lintas?
Sebagian orang awam kerap kali mengangkat korban kecelakaan tanpa pertimbangan serta tidak melihat adanya cedera.
Padahal, menangani korban kecelakaan ternyata tak bisa sembarangan lho. Butuh teknik dan pengetahuan yang tepat agar kondisi si korban tak semakin parah.
Diketahui, tubuh seseorang yang menjadi korban kecelakaan tak boleh asal diangkat.
Pasalnya, hal tersebut bisa berpotensi menyebabkan dislokasi di beberapa area tubuh dari korban.
-
Bagaimana cara pelaku menganiaya korban? Saat dihajar, korban tidak melakukan perlawanan. Diduga korban takut karena di lokasi kejadian ada teman pelaku.
-
Bagaimana cara pelaku membunuh korban? Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Helvetia, Iptu Ibrahim Sofi, saat pemeriksaan TKP pada tubuh mayat tersebut terdapat belasan luka tusukan dan leher korban juga hampir putus.
-
Bagaimana cara buaya menyerang korban? Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara para korban dibunuh? Leher perempuan ini diikat ke kaki yang ditekuk di belakang punggung. Sehingga mereka dapat mencekik diri mereka sendiri. Menurut peneliti, ini tampaknya telah menjadi tradisi di sebagian besar zaman Neolitikum Eropa, seperti dikutip dari Arkeonews, Jumat (12/4).
Salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami pergeseran posisi ini adalah tulang leher.
Pada leher, terdapat spinal cord atau saraf utama yang menghubungkan otak dengan area tubuh lainnya.
Jadi, jika bagian tersebut sampai mengalami cedera, maka dampaknya bisa sangat buruk, mulai dari kelumpuhan, gangguan pernapasan, hingga kematian.
Alat Medis yang Biasanya Digunakan untuk Melakukan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan
Untuk menangani korban kecelakaan, petugas kesehatan biasanya akan menggunakan collar neck untuk menyangga leher dan mencegah terjadinya dislokasi pada bagian tubuh tersebut.
Penggunaan collar neck ini juga diyakini dapat mencegah terjadinya kerusakkan yang lebih parah.
Pertolongan pertama yang bisa diberikan kepada seseorang yang mengalami kecelakaan lalu lintas
Setelah melaporkan keadaan kepada polisi, rumah sakit, atau pihak berwajib lainnya, maka hal selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah memindahkan tubuh korban ke tempat yang lebih aman
Hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan ini adalah jangan sampai membuat cedera korban semakin parah atau membuat korban merasakan lebih rasa sakit.
Jika ingin memindahkan korban, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan. Di antaranya seperti: penilaian korban sudah dilakukan terlebih dahulu, denyut nadi dan pernapasan korban normal, pendarahan dan patah tulang sudah ditangani, tidak ada cedera tulang belakang, rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan penolong dan korban, serta terdapat bahaya lain yang mengancam keselamatan penolong dan korban, seperti api yang berasal dari kendaraan.
- Kejari Tetapkan 3 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Sekwan DPRD Seluma yang Rugikan Negara Rp1,2 M
- Berseragam Loreng, Begini Gagahnya Letjen TNI Menantu Jenderal Kopassus Nyangkul di Kebun
- Pelaku Mutilasi di Sleman Buang Potongan Tubuh Korban di Lima Lokasi
- Korban Terseret Ombak Pantai Panjang Malang Ditemukan Tewas di Tulungagung, Dua Masih Hilang
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
Cara Khusus untuk Mengangkat Korban Kecelakaan:
Pertama, rencanakan gerakan sebelum mengangkat dan memindahkan korban. Kedua, jangan mengangkat dan memindahkan korban jika tidak mampu. Ketiga, anggap korban mengalami patah tulang. Posisikan korban tidur terlentang jangan sampai dipindah-pindahkan. Keempat, kika penolong lebih dari satu, usahakan satu orang khusus untuk memegang kepala. Karena tidak adanya penyangga leher dalam keadaan darurat, cara ini bermanfaat untuk menjaga tulang leher dan kepala tetap aman.
(c) 2023 Merdeka.com