Mengenal 5 tradisi cincin kawin di dunia
Ternyata cincin kawin bermula dari tradisi yang berbeda di berbagai benua. Mau tahu. Lacak btradisinya di sini!
Pernikahan adalah suatu ikatan cinta sakral yang hampir bisa kamu temukan di seluruh dunia. Meskipun menyatukan dua orang dalam satu ikatan resmi adalah tujuan pernikahan, namun setiap negara di dunia memiliki cara yang berbeda untuk melakukannya.
Perbedaan Cincin Tunangan dan Cincin Kawin, klik di sini.
-
Bagaimana cara memberikan ucapan selamat menikah yang baik? Seperti apa kumpulan ucapan selamat menikah dari berbagai agama dan kalangan?
-
Bagaimana cara memberikan ucapan selamat pernikahan? Anda bisa memberikan ucapan ini secara langsung, bisa juga ditulis dalam sebuah kartu ucapan dan diberikan bersama bingkisan kado.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara memberikan ucapan selamat menikah yang berkesan? Salah satu cara untuk memberikan selamat dan ucapan terhadap pasangan yang baru menikah adalah dengan kata-kata.
-
Kenapa memberikan ucapan selamat pernikahan penting? Memberikan ucapan selamat menikah bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga dapat memberikan berbagai manfaat, baik bagi pasangan yang menikah maupun bagi orang yang memberikan ucapan.
-
Bagaimana agar ucapan selamat menikah terasa spesial dan berkesan? Selamat menikah, semoga Allah menyempurnakan kebahagiaan kalan dan menyempurnakan ibadah kalian, serta memberikan petunjuk dalam setiap keputusan.
Perbedaan mulai dari pakaian, ritual,makanan bahkan mencakup hal yang kecil seperti cincin. Cincin dipandang sebagai simbol pernikahan yang paling universal di seluruh dunia. Ternyata beberapa negara di dunia memiliki tradisi yang berbeda dalam hal penggunaan cincin perrnikahan atau lebih akrab disebut dengan cincin kawin ini.
1. Mesir
Beberapa ratus tahun yang lalu, bangsa mesir mulai membuat cincin dari tulang, kulit,gading, dan rami. Tidak lama setelah itu mereka menemukan bahwa logam bisa digunakan untuk membuat cincin, dan lebih dikenal dengan uang cincin.
Photo credit: pinterest.com
Ketika seorang wanita menerima cincin ini dari suaminya, dia memiliki klaim atas harta suaminya.
2. Bangsa Romawi
Pada bangsa Romawi, cincin kawin memiliki pemaknaan yang lebih romantis. Wanita yang menerima cincin tidak hanya menerima klaim atas harta suaminya. Tetapi cincin kawin menyimbolkan bahwa si wanita telah berhasil membuka hati suaminya.
Photo credit: pinterest.com
Pandangan ini yang menyebabkan adanya simbol kunci pada cincin yang dikenakan oleh bangsa Romawi.
3. Asia
Sebuah pandangan yang jauh dari romantis justru dilakukan oleh bangsa Asia. Pada masa awal penggunaannya, cincin kawin dianggap sebagai materai kontak hukum. Selama bertahun-tahun cincin mengalami perkembangan yang luar biasa hingga menjadi cincin yang dikenal saat ini. Pada abad pertengahan, hampir semua cincin dibuat dari bahan emas.
Pada masa-masa modern cincin emas mulai berkembang dengan adanya penambahan batu mulai pada bagian atasnya. Pada tahun 1940-an cincin dengan batu mulia mulai menjadi tren yang diminati, termasuk sebagai cincin kawin.
Photo credit:pinterest.com
Negara-negara di Asia lebih gemar menggunakan cincin dengan bahan emas murni, yang berkisar antara 18-22 karat. Seperti tradisi yang berlaku India misalnya, kelanggengan pernikahan dipilosopikan dengan emas. Kadar emas yang lebih tinggi akan membuat emas bertahan lama. Hal yang sama berlaku untuk pernikahan, semakin tinggi emas yang diinvestasikan dalam cincin dipercayai akan mempengaruhi kelanggengan pernikahan yang dibangun.
4. Inggris dan Amerika
Di Inggris dan Amerika memiliki tradisi cincin bertahap. Berturut-turut adalah cincin pertunangan, cincin kawin dan cincin keabadian.
Photo credit:dailymail.co.uk/rawstory.com
Photo credit:hugchina.com/tumblr.com
Cincin keabadian secara tradisi diberikan pada saat perayaan ulang tahun pernikahan pertama atau pasca kelahiran anka pertama.
5. Suku asli Amerika
Cincin kawin yang paling berbeda di negara bagian barat adalah tradisi cincin kawin suku asli Amerika, yang sebagian besar tinggal di Amerika Utara. Secara tradisional, mereka masih menggunakan bahan dan simbol-simbol yang berhubungan dengan budayanya sendiri.
Photo credit:raku-5.com
Misalkan cincin yang hampir selalu terbuat dari perak dengan hiasan yang terbuat dari batu semi mulia, pirus, karang merah dan kerang.
Dalam dunia global seperti saat ini, mengadopsi tradisi cincin kawin dari berbagai negara adalah sesuatu yang sah-sah saja. Namun, sau hal yang menjadi kelemahan adalah bergesernya batas budaya yang tidak menutup adanya budaya yang terlupakan.
Baca juga:
Berdebat dengan pasangan? Ini 3 cara praktis untuk mengatasinya
Menyadap 7 rahasia cinta sang wanita
Man Zone! Punya sahabat wanita? Ini 5 tantangan yang harus kamu tahu
Si wanita menjauhimu? mungkin 5 hal ini alasannya