Menjijikkan, wine dari Korea ini dibuat dari kotoran manusia!
WIne beras yang terbuat dari kotoran ini dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit.
Minuman keras seperti wine asal Korea Selatan yang disebut Ttongsul biasanya dibuat dari anggur atau beras. Namun kali ini lain. yang satu ini berbeda. Ttongsul yang digunakan untuk obat ini dibuat dari kotoran manusia!
Konon, resep untuk membuat Ttongsul telah berkembang dan berubah-ubah dari zaman ke zaman. Namun sebuah video memperlihatkan bagaimana kini Ttongsul dibuat menggunakan bahan yang di luar dugaan, yaitu kotoran anak-anak yang difermentasikan. Minuman ini pun dipercaya bisa menyembuhkan segala penyakit, mulai dari epilepsi, patah tulang, hingga luka pada kulit.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Bagaimana reaksi Maxime saat mencoba makanan ekstrem? Momen paling mencolok adalah ketika Maxime mencoba salah satu hidangan ekstrem tersebut. Reaksi kocaknya membanjiri komentar netizen di media sosial, menunjukkan betapa serunya petualangan kuliner mereka.
-
Apa yang menjadi menu spesial dari kuliner ini? Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ada kuliner lontong sayur yang sudah memasuki generasi ketiga.
-
Di mana kita dapat menemukan kuliner ekstrem seperti sate tikus? Jika Anda mengunjungi beberapa pasar di Manado, Anda akan menemukan tikus panggang dengan mudah.
-
Mengapa orang-orang tertarik untuk mencoba kuliner ekstrem? Meskipun memiliki bentuk yang seram dari serangga tersebut nyatanya masih banyak orang yang penasaran akan rasanya.
Resep dan tradisi membuat Ttongsul ini dipercaya telah mati sejak tahun 1960-an dan tak ada orang yang bisa membuatnya. Namun seorang reporter dari VICE berusaha melacak keberadaan dokter tradisional Korea yang diklaim sebagai orang terakhir yang tahu caranya membuat 'wine kotoran' ini. Pria tersebut bernama Dr Lee Chang Soo.
Dr Chang Soo juga menggunakan berbagai macam kotoran binatang dalam resepnya, mulai dari kotoran kelelawar hingga kotoran ayam untuk mengatasi masalah pencernaan. Meski begitu, saat ini resep tersebut sudah jarang digunakan. Meski menggunakan kotoran manusia, namun Dr Chang Soo mengklaim bahwa obat yang dibuatnya tidak berbau.
"Aku merasa sedih karena sat ini kotoran manusia sudah tak lagi digunakan sebagai obat," ungkap Dr Chang Soo pada koresponden VICE, seperti dilansir oleh Daily Mail (20/08).
Untuk membuat anggur yang mengandung sembilan persen alkohol ini, Dr Chang Soo menggunakan kotoran anak berusia di bawah enam tahun. Minuman ini juga dibuat dengan melakukan fermentasi pada air yang sudah dicampur dengan kotoran anak. Sebelum bisa diminum, wine ini harus dibiarkan selama beberapa minggu dengan suhu yang tinggi.
Dr Chang Soo menjelaskan bahwa rasanya mungkin sedikit asam dan menawarkan jurnalis VICE untuk mencoba merasakannya.
"Rasanya seperti wine beras biasa, namun ketika aku mencoba bernapas, baunya seperti kotoran," ungkap jurnalis VICE setelah mencobanya.
Kebanyakan masyarakat Korea tak mengetahui bahwa minuman tradisional ini masih ada. Namun dengan laporan VICE tersebut, mereka mengetahui bahwa wine beras yang bisa digunakan sebagai obat dan mengandung kotoran manusia tersebut belum benar-benar punah.
(mdk/kun)