Nikmati Kopi dan Gemerlap Kota Depok dari Atas Gedung di Tamelo Atap Cafe
Tamelo Atap Cafe ingin menjadi alternatif bagi anak muda di Kota Depok sebagai ruang kreatif.
Kehadiran Tamelo Atap Cafe menjadi warna tersendiri di tengah pesatnya kehadiran beragam kuliner di Kota Depok, Jawa Barat. Berada di lantai 25 Gedung Apartemen Melati 2 Margonda, para pengunjung akan dimanjakan pemandangan luar biasa.
Direktur Tamelo Atap Cafe, Ahmad Sukirman, mengaku lokasi usahanya ini menjadi kafe pertama di Depok yang berada di atas gedung. Kesempatan ini didapat setelah mendapat tawaran PT Adhi Persada Property selaku pengembang Apartemen Melati 2 Margonda.
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Apa saja ragam destinasi wisata yang ditawarkan di Depok? Dari keindahan alam hingga keunikan yang khas, Depok menawarkan pengalaman seru bagi setiap wisatawan.
-
Kuliner kekinian apa saja yang ditawarkan di Chillax Sudirman? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
"Ini menjadi yang pertama di Depok. Restoran di atas gedung. Kita juga ingin ini menjadi ikon rooftop coffe di kota ini." kata Sukirman.
Suasana Pengunjung di Tamelo Atap Cafe ©2019 Merdeka.com/Dok. Tamelo Atap Cafe
Dalam mendirikan Tamelo Atap Cafe, Sukirman bekerja sama dengan tiga orang sahabatnya. Mereka adalah Muhammad, Abdul Rohim dan Budiono. Kenal sejak SMA, mereka berempat sejak muda suka mencari tempat ngopi yang asyik jika ingin berkumpul.
Setelah mendapat tawaran tempat, mereka sepakat membangun usaha pada 9 September 2019 lalu. Hari itu menjadi tanggal kelahiran Tamelo Atap Cafe. Adapun nama Tamelo itu sendiri merupakan singkatan dari Taman Melati Loro. Kata Loro diambil dari bahasa Jawa yang artinya dua.
Ragam Varian Kuliner
Adapun andalan Tamelo Atap Cafe selama ini adalah beragam sajian kopi. Hampir semua memakai kopi dari seluruh nusantara. Beragam teknik sajian juga dihadirkan. Mulai dari V60 hingga beragam varian dari espresso based.
Di samping itu, para pengunjung juga ditawarkan banyak varian hidangan makanan. Tamelo Atap Cafe lebih mengutamakan makanan dari bahan natural yang ada di Indonesia. Di antaranya singkong dengan olahan lebih modern dan lumpia semarang.
Untuk minuman, bagi mereka yang tidak menyukai kopi, bisa mencicipi kesegaran kunyit asem dan mojito memakai air tebu dan legen. Harga yang ditawarkan juga tergolong relatif. Dimulai dari Rp20 ribuan.
"Kalau kita tidak hanya memang menjual view (pemandangan). Kita juga ingin pengunjung merasakan kenikmatan beragam hidangan olahan asli Indonesia.
Tamelo Atap Cafe memang mengincar pasar mahasiswa yang mayoritas tinggal di Apartemen Taman Melati 2 Margonda. Besarnya animo masyarakat Kota Depok tentu membuat manajemen menghadirkan beragam menu alternatif dengan harga yang tetap kompetitif.
"Selain makan, di sini kami juga menghadirkan ruang kreatif. Jadi mereka (mahasiswa) bisa belajar bareng, melakukan banyak kegiatan positif di sini. Dengan mulai dari Rp20 ribuan. Kami merasa masih cukup terjangkau," ungkap Sukirman.
Harapan Baru Kota Depok
Dalam pembukaan Tamelo Atap Cafe pada Jumat (29/11) lalu, dihadiri Sekretaris Daerah Kota Depok Hardiono. Menurut dia, kehadiran beragam kafe dengan gaya unik ini menunjukkan bahwa industri kreatif di Depok semakin bergairah.
Salah satu poin dalam industri kreatif adalah kuliner. Harus disadari bahwa kini ada pergeseran perekonomian di Depok. Jika dulu banyak pabrik, kini justru satu per satu tutup dan hanya dijadikna pergudangan.
Sekda Kota Depok membuka restoran Tamelo Atap Cafe 2019 Merdeka.com/Dok. Tamelo Atap Cafe
Pergeseran ekonomi di masyarakat Kota Depok itu paling dirasakan terjadi pada industri kreatif. Kondisi itu bahkan sudah mendorong kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pada 2018, PAD Kota Depok meningkat menjadi 13 persen dari sebelumnya hanya berada di kisaran 11 persen.
"Ada peran industri kreatif dalam membantu pertumbuhan PAD Kota Depok tahun 2018. Kondisi ini tentu sesuai dengan visi Kota Depok itu sendiri," ujar Hardiono.
Sebagai Sekda Depok, dirinya tentu menginginkan keadaan ini menjadi harapan baru ke depan. Sehingga perlu semakin didorong banyak ruang kreatif dihadirkan di tengah masyarakat Kota Depok.
Apalagi melihat kondisi bahwa Depok kini menjadi lokasi hunian alternatif dan pilihan untuk menjalani pendidikan. "Harapan baru ke depan, kami akan mendorong banyak ruang kreatif bagi masyarakat Kota Depok," ujar dia menjelaskan.