Psikolog: Pernah Berharap Orang yang Anda Cintai Mati Cukup Wajar, kok
Pernah berharap orang yang kamu cintai mati? Semua orang pernah, kok. Menurut para psikolog, inilah yang disebut ambivalensi. Ini adalah perpaduan antara pikiran positif dan negatif yang bisa terjadi justru karena kita merasakan kedekatan emosional luar biasa dengan seseorang.
Pernah terlintas di pikiranmu ingin melihat orang yang paling kamu cintai menghilang atau mati? Kemudian kamu merasa bersalah karena sempat memiliki keinginan sejahat itu.
Ternyata pemikiran seperti itu cukup normal, kok. Bukan berarti kamu memiliki kecenderungan psikopat atau kelainan jiwa. Menurut para psikolog, inilah yang disebut ambivalensi. Dalam video School of Life, dijelaskan bahwa ini adalah perpaduan antara pikiran positif dan negatif yang bisa terjadi justru karena kita merasakan kedekatan emosional luar biasa dengan seseorang.
-
Bagaimana cara wanita mengungkapkan perasaan cintanya? Wanita akan mengungkapkan cinta mereka secara verbal dengan mudah ke pasangannya.
-
Apa yang terjadi saat seorang wanita jatuh cinta? Bagi wanita jatuh cinta itu membutakan. Wanita cenderung suka berada di dekat pria pujaannya.
-
Kapan kisah cinta mereka dimulai? Melansir dari laman WTOC The Southeast News Leader, kisah cinta keduanya dimulai dari tahun 1948.
-
Mengapa kisah cinta mereka menarik perhatian warganet? Kisahnya ini pun menjadi viral dan mencuri perhatian warganet.
-
Tanda apa yang menunjukkan pria sedang jatuh cinta melalui perubahan perilaku? Ketika seseorang sedang jatuh cinta, aktivitas otaknya meningkat dalam sistem saraf simpatis yang menyebabkan pelepasan hormon adrenalin. Dampaknya adalah peningkatan detak jantung, pernapasan yang lebih cepat, dan timbulnya perasaan cemas.
-
Kapan seorang pria menunjukkan ketulusan cintanya? Ia Selalu Menyisihkan Waktu Hanya untuk Kamu Kehadiran seorang pria, saat ia memilih untuk menyisihkan waktunya khusus untukmu, menandakan cinta yang tulus. Mungkin ia merancang momen berkualitas atau waktu berdua yang berarti bagi kalian. Gangguan dan distraksi akan dihindarinya, agar kalian dapat menikmati momen tersebut tanpa gangguan.
Karena Rasa Cinta dan Benci Selalu Berdampingan
©Unsplash
Karena orang itu memiliki pengaruh emosional yang besar terhadap diri kita, rasa cinta yang mendalam kadang juga disertai dengan kebencian yang mendalam. Dalam sebagian besar waktu, kita merasakan cinta dan sayang kepada mereka. Tetapi akan ada beberapa momen yang membuat kita merasakan kebencian jauh lebih besar daripada yang kita rasakan terhadap orang lain. Momen di mana rasa sakit yang mereka sebabkan membuat kita ingin mereka hilang saja dari muka bumi.
Dalam hal ini, cinta dan benci merupakan dua emosi yang selalu berdampingan meskipun seringnya tak dirasakan pada waktu yang bersamaan. Jika kita bisa merasakan kelembutan dan ikatan dengan seseorang, kita juga bisa merasakan amarah dan muak kepada sosok yang sama.
Semakin Intens Cintanya, Semakin Rumit Emosi yang Dirasakan
©Unsplash
Penting untuk diingat, pikiran-pikiran gelap itu hanya sekadar fantasi sesaat. Ini hanya pelarian temporer dari emosi menyesakkan yang sedang kita rasakan. Karena semakin intens cinta yang kita miliki, semakin rumit pula emosi yang kita rasakan. Semua itu hanya ada di dalam kepala kita, bukan berarti kita sedang merencanakan untuk membeli racun atau berniat mendorong mereka dari jembatan pada suatu sore.
Satu atau dua kali membayangkan orang yang kita cintai mati tidak mencerminkan nilai moral dan niat kita yang sesungguhnya terhadap dirinya.
(mdk/tsr)