16 Sifat dan Perilaku yang Dianggap Red Flag dalam Hubungan Asmara oleh Psikiater
Red flag kerap diartikan sebagai perilaku atau karakteristik seseorang yang dianggap bakal menimbulkan masalah dalam hubungan asmaranya di masa depan.
Apa yang dimaksud dengan red flag? Frasa ini kerap digunakan para pengguna jejaring sosial dari kelompok milenial atau Gen Z. Biasanya, frasa tersebut digunakan saat membahas asmara para selebritas yang sedang bermasalah. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan red flag?
Menurut Merriam-Webster, red flagyang secara harfiah berarti "bendera merah" adalah "sebuah sinyal atau tanda peringatan". Bisa disimpulkan, red flag adalah sesuatu yang menunjukkan masalah, bahaya, atau abnormalitas.
-
Apa yang dialami orang yang sulit jatuh cinta? Mereka perlu usaha yang lebih keras untuk bisa jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Saking sulitnya untuk bisa merasakan perasaan romantis, tak jarang ada pula yang akhirnya menyerah dan membiarkan takdir yang memutuskan.
-
Bagaimana cara menyatakan cinta sejati yang tulus? "Aku mencintaimu, bukan hanya karena siapa kamu. Tapi juga karena menjadi apa diriku saat bersamamu."
-
Kapan sinetron Satu Cinta Dua Hati tayang perdana? Tayang perdana hari ini di SCTV pukul 16.45 WIB, sinetron Satu Cinta Dua Hati dibintangi artis-artis ternama.
-
Siapa yang menyamakan cinta dengan penjara berjeruji kasih sayang? "Cinta ternyata penjara dengan jeruji kasih sayang, maka kau kerap menangis tanpa merasa di bui, kekasih". -Sujiwo Tejo
-
Siapa yang merasakan cinta bertepuk sebelah tangan? Tono: (menghela napas panjang) "Jono, gue bener-bener capek hati deh.
-
Apa saja yang jadi ciri khas caption galau tentang cinta? Caption galau akibat cinta paling galau yang menyentuh dapat mewakili perasaanmu. Anda harus yakin agar dapat move on dan bangkit lagi dari kesedihan serta menjalani kehidupan di lembaran yang baru.
Pada era internet ini, red flag lebih banyak digunakan dalam konteks hubungan antarmanusia. Red flag kerap diartikan sebagai perilaku atau karakteristik seseorang yang dianggap bakal menimbulkan masalah dalam hubungan asmaranya di masa depan.
Red Flag dalam Hubungan Asmara
Psikiater dan penulis Transitions: How Women Embrace Change and Celebrate Life, Abigail Brenner, M.D. menyebut red flag dalam hubungan adalah indikator intuitif bahwa sesuatu perlu dipertanyakan.
Biasanya, red flag adalah petunjuk bahwa sesuatu dalam diri pasangan atau orang yang disukai berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.
Dilansir Psychology Today (29/7/2014), Abigail Brenner menyebut sepuluh perilaku berikut sebagai red flag dalam hubungan.
- Kurangnya komunikasi
- Tidak bertanggung jawab, tidak dewasa, dan tidak dapat diprediksi
- Kurangnya kepercayaan
- Keluarga dan teman dekat tidak menyukai pasangan
- Suka mengendalikan pasangan.
- Merasa tidak aman berlebihan dalam hubungan
- Masa lalu yang kelam atau misterius
- Hubungan-hubungannya tidak pernah selesai baik-baik
- Menjalin hubungan karena ingin "merasa dibutuhkan" orang lain.
- Memiliki perilaku abusive (kerap melakukan kekerasan fisik atau psikis)
ilustrasi kekerasan dalam hubungan atau KDRT © pexels.com/MART PRODUCTION
Ciri-ciri red flag yang lain disebutkan dalam laporan penelitian yang dilakukan pada 2015. Riset yang telah diterbitkan dalam jurnal Personality and Individual Differences menemukan enam red flag pada sifat dan perilaku calon pasangan. Red flag ini membuat orang tidak ingin menjalin hubungan romantis.
Wawancara dengan 285 mahasiswa pria dan wanita berusia rata-rata 22 tahun di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka menganggap seseorang sebagai red flag jika orang tersebut:
- Apatis, yang berarti tidak tidak peduli, tidak percaya orang lain, dan meremehkan atau mengbaikan minat orang lain
- Kurang menjaga kebersihan atau memiliki masalah kesehatan tertentu seperti penyakit menular seksual
- Bersikap manja atau terlalu tergantung, yang ditandai oleh perilaku mengontrol dan rasa cemburu berlebihan.
- Memiliki kecanduan dalam bentuk apa pun.
- Kurang motivasi, ambisi, dan prospek keuangan.
- Sering berhubungan seks dengan banyak orang atau punya banyak mantan.
"Lebih baik, tanda-tanda bahaya ini terdeteksi sejak awal—bukan setelah hubungan yang signifikan terbentuk," kata psikiater Grant Hilary Brenner saat menganalisis hasil penelitian tersebut kepada The New York Post (6/1/2023).
(mdk/tsr)