9 Jenis Rujak Unik di Indonesia, Tak Cuma Rujak Buah
Rujak dibuat dari berbagai macam bahan. Ada yang menggunakan aneka jenis buah. Ada juga yang diracik dari sayur-sayuran dan sumber protein hewani seperti tempe, tahu, hingga juhi (sotong kering).
Siapa yang tidak mengenal? Makanan ini bisa dijumpai di berbagai daerah di Indonesia.
Umumnya, rujak dibuat dari berbagai macam bahan. Ada yang menggunakan aneka jenis buah. Ada juga yang diracik dari sayur-sayuran dan sumber protein hewani seperti tempe, tahu, hingga juhi (sotong kering).
-
Kuliner apa yang menjadi salah satu makanan khas Yogyakarta? Gudeg adalah salah satu makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal.
-
Kapan sebaiknya makan makanan berkuah khas Nusantara? November jadi penanda datangnya musim hujan. Walau di awal bulan hujan masih belum merata, tetapi di akhir November ini hampir seluruh daerah di Indonesia diguyur hujan.
-
Di mana bubur asyura menjadi kuliner khas? Bubur Asyura merupakan kuliner khas Kalimantan Selatan yang dibuat khusus untuk memperingati Tahun Baru Islam.
-
Bagaimana cara pengolahan pangan nabati dalam menciptakan kuliner khas di Indonesia? Pengolahan pangan nabati memang mengambil peran dalam terciptanya berbagai jenis makanan khas di Indonesia. Resep yang sudah ada sejak zaman dahulu menjadikan beberapa daerah memiliki kuliner khas yang melekat hingga saat ini.
-
Apa makna utama dari pepatah "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino"? "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" ini berasal dari budaya Jawa, sebuah kalimat yang mengajarkan makna cinta yang mendalam. Kalimat ini dapat diartikan sebagai pengorbanan tanpa pamrih dan kebersamaan mencapai tujuan. Jadi, "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" merangkum konsep cinta sebagai perjalanan yang penuh dedikasi dan kesetiaan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
Bumbu pendamping rujak pun jenisnya variatif. Ada yang menggunakan bumbu berbasis kacang, petis, atau malah saus tomat.
Sekilas tentang Rujak
Rujak disebut sebagai salah satu makanan yang tertua di Indonesia. Kuliner ini bahkan sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
Rujak pertama kali tercatat sejarah pada 901 M. Menurut artikel Kudapan Jalan, makanan ini awalnya dikenal dengan nama rurujak dan tercantum pada prasasti Taji Jawa Kuno.
Pada saat itu, rurujak belum menggunakan bumbu dasar cabai merah dan kacang tanah. Pasalnya, kedua bahan tersebut belum masuk ke Tanah Air sampai abad 16. Karena itulah, rurujak diracik dari buah-buahan yang diparut kasar.
Rurujak merupakan bagian dari upacara naloni mitoni pada masa itu. Ini adalah upacara selamatan untuk usia kandungan tiga bulan dan tujuh bulan. Tujuannya adalah mendoakan agar proses persalinan kelak dapat berjalan dengan lancar.
Rujak tak cuma ada di Indonesia. Negara-negara tetangga juga punya kuliner rujak. Singapura, Malaysia, bahkan India punya interpretasi tersendiri terhadap kuliner yang satu ini.
Rujak bahkan diakui sebagai salah satu street food terbaik di Asia. Rujak masuk dalam daftar 50 of The Best Street Foods in Asia versi CNN bersama gado-gado, getuk, dan kerak telor.
Kalau dulu hanya dibuat dari buah, kini rujak bisa menggunakan berbagai bahan. Misalnya ubur-ubur, rumput laut, kuah pindang, bahkan lidah sapi.
Berikut ini berbagai jenis rujak unik di kawasan Nusantara yang bisa dicicipi.
1. Rujak U Groh Aceh
Rujak u groh merupakan salah satu variasi rujak unik dari Provinsi Aceh, khususnya di kawasan Indrapuri. Rujak ini sama sekali tidak mengandung buah-buahan maupun sayuran.
U groh atau batok kelapa dalam bahasa Aceh adalah bahan utama dalam rujak ini. Batok kelapa muda yang telah dikerik dan dicuci dibumbui gula aren dan jeruk nipis.
Rujak u groh dapat dicicipi di Rujak Aceh Aneuk Garuda yang terletak di Jalan Banda Aceh-Medan KM 23.5. Di kedai tersebut, rujak u groh dijual dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp12.000 untuk satu porsi.
2. Rujak Mie Palembang
©2022 Tantri Setyorini
Masih dari Pulau Sumatera, Palembang pun memiliki jenis rujak yang unik, yaitu rujak mie. Kudapan ini cukup mirip dengan makanan khas Sumatera Selatan yang lain, yaitu pempek.
Rujak mie memiliki bahan dasar mi kuning, mi putih, atau perpaduan keuanya. Mi dikombinasikan dengan irisan pempek, taburan mentimun, dan siraman kuah cuko.
Jika sedang mengunjungi Palembang, silakan mampir ke Pempek Beringin di Jalan Lingkaran 1 No, 20, 9 Ilir, kota Palembang. Anda cuma perlu mengeluarkan uang sebesar Rp39.600 untuk satu porsi rujak mie di kedai ini.
3. Rujak Soun Bangka
Bangka pun punya variasi rujak sendiri, meskipun penampilannya cukup mirik dengan rujak mie dari Palembang. Rujak soun dari Bangka berbahan dasar mi soun dan tauge.
Rujak soun dapat dinikmati di salah satu tempat makan di Pangkal Pinang, yaitu Pempek Ami. Keai ini beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 72, Gedung Nasional. Di sana, rujak soun dijual dengan harga Rp20.000.
4. Rujak Juhi Betawi
©Wikimedia Commons/Sakurai Midori
Rujak juhi merupakan makanan khas Betawi dan menjadi salah satu rujak unik yang berasal dari Jakarta. Juhi sendiri merupakan sotong yang sudah dikeringkan. Biasanya, bahan makanan ini disajikan setelah disuwir-suwir.
Selain juhi, sepiring rujak juhi juga dilengkapi irisan kol, kentang, selada, timun, dan kerupuk mie. Setelah itu, rujak disiram dengan saus kacang kental.
Karena harga bahan utamanya yang terbilang mahal, saat ini rujak juhi sudah sulit ditemui. Tapi, Rujak Juhi Sabang Kang Erwin masih menjajakan makanan tersebut. Tempat makan yang sudah berdiri sejak tahun 1990 ini beralamat di Jalan H. Agus Salim nomor 46, Kebon Sirih. Seporsi rujak dibanderol dengan harga Rp28.000.
5. Rujak Shanghai
©Wikimedia Commons/Gunawan Kartapranata
Selain rujak juhi, Jakarta juga punya rujak khas berbahan unik lain yang bernama rujak shanghai. Rujak yang satu ini termasuk makanan peranakan Tionghoa.
Rujak shanghai menggunakan kuah merah dengan bahan dasar saus tomat, kecap asin, bawang putih, dan taburan kacang tumbuk. Sementara bahan utamanya adalah kangkung, juhi, lobak, mentimun, dan ubur-ubur.
Salah satu dari sedikit tempat makan yang masih menjual rujak shanghai adalah Rujak Shanghai & Seafood Andri yang terletak di Jalan Pancoran, Pinangsia. Makanan ini bisa didapatkan dengan harga Rp45.000.
6. Rujak Es Krim Yogyakarta
Normalnya, es krim disajikan sebagai hidangan penutup. Namun di Yogyakarta, es krim merupakan salah satu bahan dasar dari rujak.
Salah satu penjual yang pertama kali menjajakan rujak es krim adalah Pak Nardi. Rujak es krim sudah dijual oleh Pak Nardi sejak tahun 1978, dari menggunakan gerobak keliling hingga memiliki tempat permanen. Konon, Pak Nardi menggabungkan es krim ke rujak karena dagangannya kurang laku. Selain es krim rasa kelapa, rujak ini juga berbahan dasar timun, kedondong, nanas, bengkoang, dan pepaya.
Buat mencicpi rujak es krim, kunjungi Rujak Es Cream Pak Nardi di Jalan Harjowinatan, Purwokinanti, Yogyakarta. Rujak ini dapat dinikmati dengan harga yang sangat terjangkau, yakni Rp8.000.
7. Rujak Cingur Jawa Timur
© Wikimedia Commons/Meutia Chaerani | Wikimedia Commons/Indradi Soemardjan
Rujak cingur cukup banyak ditemui di Jawa Timur, terutama di Surabaya. Tiga bahan utama yang wajib ada di dalam rujak ini adalah cingur, petis, dan pisang batu. Cingur sendiri adalah daging lunak dan bergelatin dari bagian moncong sapi.
Selain ketiga bahan tadi, rujak cingur juga dilengkapi mentimun, kangkung rebus, lontong, tahu goreng, tempe goreng, tempe kacang goreng, dan tauge. Kadang juga ditambahkan irisan buah segar seperti nanas atau bengkoang.
Jika sedang pelesri ke Surabaya, Anda bisa mencicipi rujak cingur di berbagai tempat. Salah satunya adalah Rujak Cingur Joko Dolog di Jalan Taman Apsari, Embong Kaliasin. Rujak cingur di kedai ini dijual dengan harga Rp25.000 per porsi.
8. Rujak Bulung Bali
© Wikimedia Commons/Okkisafire
Pulau Dewata juga memiliki interpretasi sendiri terhadap rujak. Provinsi ini punya rujak dengan bahan rumput laut yang dinamai rujak bulung.
Rujak bulung disajikan dengan beberapa variasi. Ada yang menggunakan bulung (rumput laut) putih, hijau, boni, dan bulung rambut. Semuanya disajikan bersama kuah pindang yang berbahan dasar kaldu ikan.
Rujak bulung bisa ditemukan di beberapa tempat makan Bali. Salah satunya di Warung Rujak Bu Man yang beralamat di Jalan Bung Tomo nomor 37, Pemecutan Kaja, Denpasar. Harga per porsinya pun cuma Rp10.000.
9. Rujak Kuah Pindang Bali
©Shutterstock/Ariyani Tedjo
Satu lagi jenis rujak yang dimiliki Bali, yaitu rujak kuah pindang. Sesuai namanya, rujak ini menggunakan kuah dari kaldu kepala ikan yang dibumbui garam, terasi, gula, dan cabai. Bahan utamanya adalah buah-buahan tropis seperti mangga muda, pepaya mengkal, jeruk bali, dan kedondong.
Anda bisa menikmati rujak kuah pindang di Warung Men Runtu yang berlokasi di Jalan Sekuta nomor 32, Sanur, Denpasar. Warung menyediakan rujak kuah pindang gula pasir dan kuah pindang gula bali. Masing-masing dijual dengan harga Rp12.000 per porsi.
Demikian berbagai jenis rujak Nusantara yang bisa dinikmati di berbagai tempat di Indonesia. Sudah pernah mencicipi jenis rujak yang mana saja?
©2022 Kudapan Jalan
(mdk/tsr)