Tolak pemborosan pangan, 5000 makanan reject dibagikan ke warga DC
Sayur, buah, dan protein hewani reject disulap menjadi makanan lezat dan bergizi untuk semua orang.
Menurut sebuah studi mengenai limbah makanan yang dilansir The Huffington Post, Amerika Serikat menghabiskan $ 218.000.000.000 untuk penanaman, pengolahan, dan pengangkutan bahan makanan yang pada akhirnya tidak pernah dikonsumsi. Setiap tahun, sekitar 52 juta ton makanan dikirim ke TPS (Tempat Pembuangan Sampah). Sementara 10 juta ton dibuang atau tak pernah dipanen.
Prihatin atas fenomena pemborosan sumber daya dalam skala raksasa ini, sebuah organisasi pecinta lingkungan yang berbasis di London membuat satu program unik. Feedback, organisasi tersebut membagikan 5.000 makan siang gratis kepada warga Washington, DC. Acara yang bertajuk Feeding the 5000 ini merupakan langkah untuk mengkampanyekan penghematan bahan makanan.
Feedback bekerjasama dengan DC Central Kitchen dan pecinta kuliner lokal memasak kari sayuran dan chili daging dari bahan-bahan makanan reject. Sayur, buah, dan protein hewani yang tidak lolos standar supermarket dan produsen akan diolah menjadi masakan bergizi.
Otak di balik acara ini adalah Tristram Stuart. Stuart merintis program tersebut untuk menginspirasi banyak orang agar tergerak untuk mengatasi permasalahan global food waste. Acara ini diadakan secara rutin sejak tahun 2009. Feeding the 5000 telah menyambangi beberapa kota di seluruh dunia, antara lain Paris, Dublin, Sydney, New York City, dan Barcelona.
"Para petani membiarkan 40 persen panenan membusuk di ladang karena produk mereka tidak sesuai dengan standar kesempurnaan yang diminta supermarket-supermarket besar," kata Stuart kepada National Geographic. "Hal ini bahkan terjadi di negara-negara di mana jutaan orang lapar seperti Kenya."
Spike Mendelsohn, mantan kontestan Top Chef, pemilik tiga restoran di Washington, DC dan ketua Dewan Kebijakan Pangan Washington DC ikut berpartisipasi dalam program tersebut. Mendelsohn akan memasak jantung sapi, sumber protein yang biasanya tak dikonsumsi oleh warga AS dan bahan-bahan makanan sisa lainnya.
"Saya merasa para juru masak memiliki kewajiban untuk membuat orang-orang lebih menyadari masalah ini, sekaligus menerapkan hal yang sama di restoran mereka sendiri," kata Mendelsohn kepada WTOP.com. "Bagi saya, sangat menyedihkan ketika kita kita membuang makanan yang bergizi, masih bagus, dan bisa disantap ketika ada banyak orang yang kelaparan."
Stuart, Mendelsohn, dan para relawan Feedback percaya kalau memanfaatkan bahan makanan secara optimal merupakan langkah penting untuk menghemat biaya, meminimalisir dampak lingkungan, sekaligus mengatasi masalah kesulitan pangan. Bagaimana seandainya program ini diterapkan di semua negara?
Baca juga:
Mahasiswa UGM kembangkan produk bluetooth speaker berbahan kayu
Begini jadinya jika gerbong kereta disulap jadi Istana Versailles
Setelah China, startup Kanada jual udara dalam botol ke India
KFC Hong Kong luncurkan kuteks rasa ayam! Bisa dimakan, lho
Pria ini sulap bangkai mobil jadi barang mewah senilai Rp 96,9 juta
-
Siapa yang memulai inisiatif Hari Inovasi Indonesia? Peringatan Hari Inovasi Indonesia 1 November diinisiasi oleh Handi Irawan D. Setiap tanggal 1 November selalu diperingati sebagai Hari Inovasi Indonesia.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana ilustrasi Jakarta bersalju dibuat? Akun Instagram @yofangga membagikan foto-foto gambaran Jakarta jika bersalju setelah diilustrasikan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).