Unik, sendok ramah lingkungan ini bisa disantap usai makanan habis
Bagaimana kalau kamu bisa menyantap makanan dengan cara unik, sehat, sekaligus ramah lingkungan?
Bagaimana kalau kamu bisa menyantap makanan dengan cara unik, sehat, sekaligus ramah lingkungan? Itulah konsep yang ditawarkan oleh Edible Cutlery.
Edible Cutlery adalah alternatif untuk peralatan makan sekali pakai yang umumnya terbuat dari bahan plastik. Bahan plastik sulit diuraikan oleh tanah, sehingga dapat mencemarkan lingkungan.
Sementara Edible Cutlery bisa disantap langsung setelah makanan habis. Jika tak ingin dimakan, sendok berbahan dasar tepung dan biji-bijian ini bisa dibuang begitu saja ke tanah. Sendok akan membusuk dengan sendirinya.
Tak hanya ramah lingkungan, sendok renyah ini juga dilengkapi dengan aneka nutrisi, seperti karoten, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan asam folat.
-
Apa saja inovasi kuliner yang diciptakan oleh mahasiswa UNY? Selain tempe, mahasiswa Tata Boga UNY juga melakukan inovasi dengan memodifikasi makanan Gyoza atau pangsit mini dari Cina dengan ikan tongkol dan tepung mocaf menjadi Gyoza Mocaf Tongkol. Bila Gyoza dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, mahasiswa UNY ini, Dimas Wahyu Nugroho, membuat kuliner itu dari bahan dasar tepung mocaf.
-
Kenapa Kreco unik? Mengapa kreco ini disebut unik karena kreco ini sendiri agak sulit untuk ditemukan di daerah lain.
-
Apa inovasi kue yang dibuat Ninih? Ninih membuat inovasi nastar mangga khas Indramayu, hingga laku terjual sampai luar negeri.
-
Bentuk kuku seperti apa yang mencirikan kepribadian yang kreatif, imajinatif, dan teliti? Jika memiliki kuku yang kecil dan panjang, maka termasuk pemilik bentuk kuku panjang vertikal. Orang dengan bentuk kuku ini mungkin memiliki kepribadian yang kreatif, imajinatif, teliti, dan detail, serta cenderung tenang.
-
Siapa yang mendorong inovasi dan hilirisasi komoditas kelapa? Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa dalam sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Pulau Kijang, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
-
Mengapa mahasiswa UNY melakukan inovasi kuliner dengan tempe? Salma mengatakan, festival itu diadakan bukan sekedar untuk memilih makanan, namun juga demi mengambil langkah nyata untuk membangun kesehatan pribadi, merawat lingkungan, dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Edible Cutlery © Bakeys Foods Private Limited
Peralatan makan Edible Cutlery terdiri dari 3 macam varian, yaitu tawar, manis, dan asin. Uniknya, rasa sendok bisa disesuaikan dengan pesanan. Pedas, bawang, jahe, atau asam manis, semuanya tergantung selera konsumen. Bentuk dan warnanya pun bisa disesuaikan dengan permintaan. Jangan dibiarkan di udara terbuka terlalu lama, sebab sendok garpu ini bisa kehilangan kerenyahannya.
Menurut situs resmi Edible Cutlery, sendok mutakhir ini merupakan buah pikiran dari Narayan Peesapaty, seorang peneliti yang cukup dihormati di India. Pria asal Hyderabad ini merupakan pendiri Bakeys Foods Private Limited.
Peesapaty bermaksud menawarkan Edible Cutlery sebagai solusi sederhana untuk permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh plastik. Dia juga ingin mengurangi penyalahgunaan bahan makanan.
"Berton-ton beras di India membusuk setiap harinya. Saya harus melakukan sesuatu. Awalnya kami akan membuat sumpit dari beras dan sorgum, selanjutnya kami akan memproduksi sendok dan garpu," tutur Peesapaty kepada Deccan Chronicle.
Baca juga:
Inovatif, Hamidi ciptakan bahan bakar dari sampah plastik
Ini pengakuan pembuat action figure Sumanto kanibal dan Ryan Jombang
Jual kacamata hingga kipas buat gerhana, Siti raup ratusan juta
Baru 2 bulan diresmikan, Taman Corat-Coret Bogor bikin macet
Lika-liku mengolah bahan bekas menjadi miniatur truk