Walaupun bakat nol, bikin karya seni tetap ampuh atasi stres
Walau minus bakat dan pengalaman, menjajal aktivitas seni bisa menurunkan kadar stres.
Melakukan aktivitas yang melibatkan seni ternyata ampuh untuk menurunkan tingkat stres. Tak perlu khawatir jika kamu merasa tak punya bakat seni, sebab hal tersebut tak mempengaruhi 'keampuhannya' dalam mengatasi stres.
Pernyataan tersebut diungkap oleh Girija Kaimal, asisten profesor terapi seni kreatif di Drexel University. Dilansir The Huffington Post (16/6), baru-baru ini Kaimal memimpin sebuah studi yang menguji efek aktivitas seni pada hormon yang berhubungan dengan stres.
-
Apa pengertian psikotes? Psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan oleh perusahaan, lembaga pendidikan, atau profesional psikologi untuk mengukur berbagai aspek psikologis individu, seperti kemampuan kognitif, kepribadian, minat, dan sikap.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa itu tes psikomotorik angka? Tes psikomotorik angka adalah salah satu jenis tes psikotes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif dan motorik seseorang dalam memahami pola-pola angka dan hubungan matematis.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
-
Mengapa mental health penting? Kesehatan mental sangat penting karena memengaruhi cara seseorang menangani stres, hubungan interpersonal, dan pengambilan keputusan. Pentingnya kesehatan mental tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada kualitas hidup seseorang.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam makalah Art Therapy: Journal of American Art Therapy Association ini mengemukakan bukti bahwa aktivitas kreatif selama 45 menit bisa mengurangi stres secara signifikan. Lebih jauh lagi, hasil penelitian menunjukkan kalau ada atau tidaknya pengalaman artistik tidak berpengaruh pada efektivitas terapi.
Bersama Kendra Ray dan Juan Muniz, Kaimal mengundang 39 orang dewasa dalam rentang usia 18 sampai 59 tahun untuk berpartisipasi dalam penelitian. Hasilnya, 75 persen partisipan mengalami penurunan kortisol yang cukup signifikan setelahnya.
Mereka diberi spidol, kertas, tanah liat, dan bahan-bahan kolase kemudian diminta untuk membuat apa pun yang mereka sukai dalam waktu 45 menit. Sebelum aktivitas dimulai, para peneliti mencatat tingkat kortisol dalam tubuh para partisipan. Kortisol merupakan indikator biologis berhubungan dengan stres. Semakin tinggi tingkat kortisol dalam tubuh, semakin tingkat tingkat stres yang ditanggung.
"Itu cukup mengejutkan, tetapi juga tidak," tutur Kaimal kepada Drexel Now. "Tidak mengherankan karena itulah gagasan utama dalam terapi seni, setiap orang pada dasarnya kreatif dan bisa menjadi ekspresif dalam seni visual ketika [mereka] mengerjakannya dalam lingkungan mendukung."
Namun, Kaimal dan rekan-rekannya juga menemukan korelasi yang konsisten antara penurunan kadar kortisol dengan partisipan berusia muda. "Saya pikir salah satu alasan yang mungkin adalah anak-anak muda yang masih berkembang masih mencari tahu cara untuk mengatasi stres dan tantangan hidup, sementara orang-orang yang lebih tua mungkin sudah memiliki strategi yang lebih baik untuk memecahkan masalah dan mengelola stres secara lebih efektif."
Baca juga:
Jenis kepribadian berdasar emoji favorit, kamu yang mana?
Cuma butuh satu orang teman untuk atasi stres dan depresi
7 Hal ini buat orang gampang menghakimi
Benarkah hobi dandan bisa bikin wanita dapatkan gaji lebih tinggi?
Awas, 5 Hal ini bikin galaumu makin parah!