3 Cara Atasi Masalah Menurunnya Nafsu Makan Akibat Stres
Menurunnya nafsu makan akibat stres bisa diatasi dengan melakukan sejumlah cara.
Ketika kita menghadapi tekanan atau kecemasan yang berat, makan sering kali menjadi hal yang terlupakan. Tak jarang, perut terasa penuh dan mual, bahkan ketika kita belum makan selama berjam-jam. Stres memang dapat mempengaruhi kesehatan fisik kita dengan berbagai cara, terutama pada sistem pencernaan. Salah satu dampaknya adalah hilangnya nafsu makan, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kelelahan, dan bahkan memperparah rasa mual.
Dilansir dari Self, berikut ini adalah tiga cara yang dapat membantu Anda mengatasi masalah menurunnya nafsu makan akibat stres, sehingga Anda tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
-
Kenapa stres bisa mengurangi nafsu makan? Stres bisa menyebabkan rasa mual dan masalah pencernaan yang berdampak buruk pada selera makan. Jenis stres yang dialami bisa berdampak langsung pada selera makan ini. Stres akut yang dialami seseorang bisa memiliki hubungan langsung dan seketika pada nafsu makan.
-
Bagaimana kurang makan membuat susah kendalikan nafsu makan? Ketika Anda melewatkan waktu makan, tubuh akan merespons dengan rasa lapar berlebihan pada waktu makan berikutnya.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung dengan mengatur asupan makan? Makanlah makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran Anda. Hindari makanan yang mengandung gula, kafein, alkohol, atau zat aditif lainnya yang bisa memperburuk depresi Anda.
-
Kenapa orang stres makan? Stress eating atau makan akibat stres merupakan fenomena yang telah menjadi sorotan sejak tahun 2023, adalah kecenderungan untuk makan secara berlebihan sebagai respons terhadap tekanan atau stres yang dialami seseorang.
-
Apa yang terjadi pada orang stres saat makan? Meskipun tidak ada perbedaan signifikan dalam jumlah makanan yang dikonsumsi antara kedua kelompok, hal ini menunjukkan bahwa porsi makanan yang normal mungkin tidak memuaskan seseorang yang mengalami stres tinggi.
-
Bagaimana perubahan berat badan dan nafsu makan pada depresi? Beberapa orang mengalami peningkatan nafsu makan yang berlebihan, sehingga berisiko mengalami peningkatan berat badan. Di sisi lain, ada pula yang kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
1. Tenangkan Diri dengan Latihan Pernapasan Sebelum Makan
Stres jangka pendek sering kali menyebabkan hilangnya nafsu makan karena situasi yang menegangkan mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang mengendalikan respons "fight or flight" dan memperlambat proses pencernaan. Untuk mengatasinya, cobalah melakukan latihan pernapasan diafragma, juga dikenal sebagai pernapasan dalam atau pernapasan perut. Latihan ini mengaktifkan sistem saraf parasimpatik, yang membantu tubuh beralih ke mode "rest and digest."
Latihan pernapasan ini sangat mudah dilakukan di mana saja dan hanya memerlukan beberapa menit. Duduk atau berbaringlah, letakkan satu tangan di perut tepat di bawah tulang rusuk dan tangan lainnya di dada. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan rasakan perut Anda mengembang tanpa menggerakkan dada. Kemudian, hembuskan napas melalui bibir yang sedikit tertutup, seolah-olah Anda sedang bersiul. Latihan ini dapat membantu menenangkan pikiran dan merilekskan sistem pencernaan Anda, sehingga makan menjadi lebih nyaman.
2. Persiapkan Makanan Sederhana yang Siap Santap
Saat Anda tengah dilanda stres, memasak sering kali terasa seperti beban yang berat. Pada saat-saat seperti ini, penting untuk memiliki makanan yang sederhana dan mudah diakses agar Anda tetap makan, meski tanpa selera yang besar. Pilihlah makanan yang relatif sederhana dan tidak terlalu berat di perut. Hindari makanan berminyak atau berserat tinggi yang dapat memperberat kerja sistem pencernaan Anda.
Contoh makanan yang bisa Anda siapkan antara lain yogurt dengan buah segar dan granola, sayuran segar dengan hummus, ayam dengan nasi atau quinoa, atau camilan sederhana seperti kerupuk dengan selai kacang. Meskipun makanan-makanan ini mungkin tidak terdengar terlalu menggiurkan, memiliki makanan yang mudah diakses dan ramah di perut akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk tetap makan, meskipun sedang stres.
3. Fokus Saat Makan dan Hindari Multitasking
Apapun makanan yang Anda pilih, cobalah untuk menghindari kebiasaan multitasking saat makan. "Jangan tergoda untuk makan sambil bekerja atau memeriksa email," saran Dr. Gentile.
Fokuslah pada makanan di depan Anda, nikmati setiap gigitan, dan rasakan tekstur serta rasa dari makanan tersebut. Dengan memperhatikan makanan yang Anda konsumsi, Anda tidak hanya membantu sistem pencernaan bekerja lebih baik, tetapi juga mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggu.
Mengunyah makanan secara perlahan dapat merangsang pelepasan enzim pencernaan dalam air liur, yang membantu memecah partikel makanan menjadi potongan-potongan kecil yang lebih mudah dicerna oleh perut. Makan dengan penuh kesadaran juga dapat memicu respons "rest and digest," yang penting untuk mengurangi stres dan meningkatkan kenyamanan saat makan.
Jika stres sering kali membuat Anda kehilangan nafsu makan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Mereka dapat melakukan skrining untuk gangguan kecemasan dan memeriksa apakah masalah pencernaan Anda terkait dengan kondisi medis lain. Selain itu, terapis juga dapat membantu Anda menemukan cara-cara yang lebih sehat untuk mengatasi stres, sehingga Anda tidak perlu selalu mengandalkan camilan sederhana saat perut terasa kaku.
Mengelola stres dengan baik tidak hanya penting untuk kesehatan mental, tetapi juga untuk memastikan tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Dengan menerapkan ketiga cara ini, Anda dapat menjaga nafsu makan tetap stabil meski sedang menghadapi tekanan.