7 Penyebab Nafsu Makan Turun, Begini Cara Mengatasinya
Menurunnya nafsu makan secara tiba-tiba patut diselidiki penyebabnya.
Menurunnya nafsu makan secara tiba-tiba patut diselidiki penyebabnya.
7 Penyebab Nafsu Makan Turun, Begini Cara Mengatasinya
Masih banyak orang yang mengasumsikan bahwa nafsu makan bisa menjadi tolak ukur kebahagiaan. Jadi, kalau Anda bahagia, nafsu makan pun cenderung bisa meningkat. Begitupun sebaliknya, maka sangat wajar jika Anda merasa khawatir ketika tidak ingin makan selama berhari-hari.Turunnya nafsu makan bisa menjadi sinyal dari tubuh yang memberi tahu kita bahwa ada sesuatu tidak beres sedang terjadi. Meskipun wajar bagi nafsu makan untuk naik dan turun dari waktu ke waktu, penurunan yang signifikan bisa menjadi tanda peringatan bahwa ada masalah kesehatan atau faktor lain yang memengaruhi pola makan Anda.
Oleh karenanya, jika Anda tengah mengalami penurunan nafsu makan yang cukup drastis belakangan ini, ada baiknya Anda mencari tahu apa penyebab nafsu makan turun tersebut. Mengutip berbagai sumber, berikut kumpulan penyebab nafsu makan turun yang paling utama.
Penyebab Nafsu Makan Turun
1. Stres dan KecemasanStres dan kecemasan adalah dua faktor psikologis yang sering kali menjadi penyebab utama turunnya nafsu makan pada banyak orang. Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan, tubuhnya menghasilkan hormon stres seperti kortisol yang dapat mengganggu sistem pencernaan.
Reaksi ini dapat mengakibatkan perut terasa mual, hilangnya selera makan, atau bahkan masalah pencernaan seperti diare atau sembelit.
Selain itu, stres dan kecemasan juga dapat memengaruhi pola makan seseorang secara psikologis. Beberapa orang mungkin merespons stres dengan mengonsumsi makanan berlebihan sebagai bentuk koping, sementara yang lain justru kehilangan selera makan sepenuhnya. Kecemasan yang berkepanjangan juga dapat memicu kekhawatiran yang berlebihan terkait makanan atau berat badan, yang pada gilirannya dapat mengurangi nafsu makan secara signifikan.
2. Gagal Ginjal
Penyebab nafsu makan turun yang kedua adalah gagal ginjal. Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi penyaringan dan pembuangan limbah dari tubuh secara efektif. Hal ini dapat menjadi penyebab turunnya nafsu makan.
Salah satu alasan utama turunnya nafsu makan pada penderita gagal ginjal adalah penumpukan racun dan zat-zat berbahaya dalam darah yang tidak dapat disaring dengan baik oleh ginjal yang tidak berfungsi secara optimal. Hal ini dapat menyebabkan rasa mual, muntah, dan kehilangan selera makan.
Komplikasi yang sering terjadi pada gagal ginjal seperti gangguan pencernaan, penurunan penyerapan nutrisi, dan perubahan pada rasa makanan juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan.
Selain itu, pembatasan diet yang diperlukan untuk mengendalikan kadar cairan, elektrolit, dan zat-zat lainnya dalam darah pada penderita gagal ginjal juga dapat mempengaruhi selera makan mereka. 3. Gangguan Psikologis
Penyebab nafsu makan turun yang ketiga adalah gangguan psikologis. Gangguan psikologis seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia dapat menjadi penyebab turunnya nafsu makan pada seseorang.
Depresi sering kali dikaitkan dengan hilangnya minat dan kesenangan pada aktivitas sehari-hari, termasuk makan. Penderita depresi juga cenderung mengalami perubahan berat badan, baik itu peningkatan atau penurunan, tergantung pada respons individu terhadap kondisi tersebut.
Kecemasan yang berlebihan juga dapat memengaruhi nafsu makan seseorang. Orang yang mengalami kecemasan kronis sering kali merasakan perubahan pada sistem pencernaan mereka, seperti perut terasa kencang, mual, atau hilangnya selera makan.
Selain itu, gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia memiliki dampak langsung pada pola makan seseorang. Penderita anoreksia nervosa cenderung menghindari makanan dan membatasi asupan kalori mereka secara drastis, sedangkan penderita bulimia sering kali terlibat dalam siklus makan berlebihan yang diikuti oleh perilaku muntah atau penggunaan pencahar. 4. Efek Samping Pengobatan
Efek samping pengobatan adalah faktor penting selanjutnya yang juga dapat menyebabkan turunnya nafsu makan pada beberapa orang. Banyak jenis obat, terutama obat-obatan untuk kondisi medis tertentu, dapat menyebabkan perubahan pada nafsu makan seseorang sebagai salah satu efek sampingnya.
Misalnya, beberapa obat antidepresan, antipsikotik, atau obat penurun tekanan darah dapat memiliki efek samping berupa penurunan nafsu makan atau perubahan berat badan.
Selain itu, obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu seperti kanker atau HIV/AIDS juga seringkali memiliki efek samping yang signifikan terhadap nafsu makan. Misalnya, kemoterapi, yang digunakan untuk mengobati kanker, sering kali menyebabkan mual, muntah, atau perubahan rasa makan, yang semuanya dapat berdampak negatif pada nafsu makan seseorang.
5. Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal dalam tubuh juga dapat menjadi penyebab nafsu makan turun pada beberapa individu. Perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan, atau menopause dapat memengaruhi regulasi nafsu makan seseorang.
Misalnya, selama masa pubertas, fluktuasi hormon seperti estrogen dan testosteron dapat memengaruhi selera makan remaja, kadang-kadang menyebabkan peningkatan atau penurunan nafsu makan yang signifikan.
Selain itu, perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan juga dapat berdampak pada nafsu makan seorang ibu hamil. Beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan nafsu makan yang signifikan, sementara yang lain mungkin mengalami penurunan nafsu makan sebagai respons terhadap perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh mereka.
Ada juga perubahan hormonal yang terkait dengan menopause, seperti penurunan kadar estrogen, yang juga dapat memengaruhi nafsu makan seseorang. 6. Gangguan Indra Penciuman dan Pengecapan
Gangguan pada indra penciuman atau pengecapan adalah penyebab nafsu makan turun berikutnya. Indra penciuman dan pengecapan memainkan peran penting dalam menentukan kenikmatan dan kesenangan saat makan.
Gangguan pada indra ini, seperti anosmia (kehilangan kemampuan penciuman) atau ageusia (kehilangan kemampuan pengecapan), dapat menyebabkan makanan terasa hambar atau kehilangan cita rasa yang nikmat.
Kondisi-kondisi seperti anosmia atau ageusia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi saluran pernapasan, cedera kepala, atau penyakit tertentu seperti penyakit Parkinson atau diabetes.
Ketika seseorang tidak bisa mencium atau merasakan rasa makanan dengan baik, mereka mungkin kehilangan minat untuk makan atau menikmati makanan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nafsu makan secara signifikan dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak diatasi dengan baik. 7. Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan juga bisa menjadi penyebab nafsu makan turun secara tiba-tiba. Kondisi seperti Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau penyakit radang usus, maag, dan tukak lambung sering menjadi akar penyebabnya.
Selain itu, hal ini mempengaruhi saluran pencernaan sehingga menyebabkan nyeri dan berkurangnya nafsu makan. Perhatian yang cepat terhadap masalah ini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Cara Mengatasi Nafsu Makan Turun
Ada beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi turunnya nafsu makan:1. Makan dalam Porsi Kecil Secara Teratur: Cobalah untuk makan dalam porsi kecil namun teratur sepanjang hari. Makan lebih sering dengan porsi yang lebih kecil dapat membantu menjaga asupan nutrisi Anda tanpa membuat Anda merasa terlalu kenyang atau terbebani.
2. Makan dengan Teman atau Keluarga: Makan bersama teman atau keluarga dapat meningkatkan selera makan Anda. Suasana yang menyenangkan dan bersosialisasi dapat membuat Anda lebih santai dan menikmati makanan dengan lebih baik. 3. Pilih Makanan Tinggi Nutrisi: Pilih makanan yang kaya akan nutrisi penting seperti protein, lemak sehat, serat, vitamin, dan mineral. Makanan seperti daging tanpa lemak, ikan, sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh adalah contoh makanan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Anda.
4. Hindari Minuman Bersoda atau Beralkohol: Minuman bersoda atau beralkohol dapat mengisi perut tanpa memberikan nutrisi yang berarti. Sebaiknya hindari minuman ini dan fokus pada minum air, jus buah tanpa gula tambahan, atau minuman herbal yang lebih sehat. 5. Olahraga Secara Teratur: Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan nafsu makan Anda dengan meningkatkan metabolisme dan menghasilkan hormon-hormon yang merangsang nafsu makan. Cobalah untuk mengatur jadwal olahraga yang konsisten setiap minggunya.
6. Hindari Stres: Stres dan kecemasan dapat mengurangi nafsu makan. Coba teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam untuk mengurangi tingkat stres Anda.
7. Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan: Jika turunnya nafsu makan Anda berlangsung dalam jangka waktu yang lama atau menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat membantu Anda menemukan penyebab turunnya nafsu makan dan memberikan saran serta perawatan yang sesuai.