CIA Susupkan Agen Wanita Cantik ke Istana Negara
Tak ada yang menyadarinya, termasuk Presiden dan pasukan pengawal presiden RI
Tak ada yang menyadarinya, termasuk Presiden dan pasukan pengawal presiden RI
CIA Susupkan Agen Wanita Cantik ke Istana Negara
Di era Perang Dingin, agen-agen Central Intelligence Agency (CIA) melakukan operasi ke berbagai negara.
Indonesia yang kala itu dicap dekat dengan Blok Timur, ikut jadi sasaran.
Seorang agen disusupkan untuk mendekati keluarga Presiden RI.
-
Dimana Soekarno diasingkan? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
-
Apa yang dilakukan oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kemerdekaan Aljazair? Satuan Elite Kapal Selam ALRI Diperintahkan Menyelundupkan Senjata ke Aljazair. Jumlah Senjata yang Dikirim Cukup Banyak. ""Cukuplah. Lebih kurang dua kapal selam penuh," kata Bung Karno.
-
Bagaimana reaksi Soekarno saat bertemu Kartika? Bung Karno yang mengetahui kedatangan istri dan putrinya, seketika mengulurkan tangan dan seolah-olah ingin mencapai tangan Kartika.
-
Kenapa Presiden Soekarno marah kepada para pengawalnya? Presiden Sukarno sangat memperhatikan kebersihan di Istana,Bung Karno bahkan tak segan turun tangan menyapu taman atau jalan di dalam Istana untuk memberi contoh anak buahnya.
Seorang Wanita Muda Yang Cantik Menemui Presiden Sukarno
Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno.
Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
Bung Karno pun Menunjukkan Ketertarikan Pada Wanita Muda itu
Komandan Detasemen Pengawal Pribadi Bung Karno AKBP Mangil Martowidjojo bercerita wanita itu hampir setiap pagi menemani Bung Karno dan tamu-tamunya sarapan pagi dan berbincang di Istana.
Putra Sulung Bung Karno, Guntur Soekarno sempat melihat gadis asal AS di Istana.
Seorang wanita bule dengan usia sekitar 19-22 yang sering tampil dengan kebaya. Penampilannya memang sangat menarik.
"Perfect," kata Guntur.
Tak Cuma Cantik, Wanita itu Pun Luwes Menyesuaikan Diri Dengan Adat Jawa
Dari mulai membungkuk kepada yang lebih tua, hingga melayani keluarga Bung Karno saat makan.
Tampak sekali keakraban antara mereka.
Wanita itu juga ikut latihan menari di Istana dan menunjukkan ketertarikan pada budaya Indonesia.
Bahkan dia lebih sering tampil dalam balutan kebaya dan rambut yang digelung sederhana.
Identitas Wanita ini Terbongkar Justru Saat Presiden Sukarno Bertemu Dengan Sahabatnya, Presiden Ayub Khan dari Pakistan
Ayub bertanya pada Bung Karno apa di Istana Jakarta ada gadis cantik dari Amerika Serikat?
Bung Karno membenarkan. Dia menyebut wanita itu sebagai orang baik dan ingin belajar kesenian Indonesia.
- Berkaca dari Kasus Firli, Anies Minta Pimpinan KPK Langgar Etika Mundur Jika Terpilih Jadi Presiden
- Potret Dua Sahabat Lama, Satu Pernah Jadi Presiden Lalu Angkat Kawannya Jadi Kepala BIN
- Ajudan Ibu Negara Kapten TNI Sandhyca Putrie Pamit Menikah, Iriana Berlinang Air Mata: Aku Bahagia
- Isu Menguat AHY jadi Cawapres, Ini Kata Anies
"Apakah Bung Karno tahu betul, siapa gadis cantik itu sebenarnya?" tanya Presiden Ayub Khan yang merasa geli.
"Hai Bung Karno, ketahuilah gadis cantik itu tersebut justru sudah dikenal oleh intel Pakistan sebagai agen CIA," kata Ayub.
Bung Karno Sangat Terkejut Mendengar Ucapan Sahabatnya Tersebut
Selama ini dinas intelijen Indonesia dan Pasukan Kawal Presiden kebobolan.
Presiden Sukarno pun mengusir gadis itu dari Jakarta begitu tahu informasi dari Pakistan.
Bung Karno Memarahi Dinas Intelijen Indonesia dan Para Pengawalnya Atas Kebobolan ini
Namun dia bersyukur, tak ada peristiwa apa pun karena laporan dari Presiden Ayub.
"Untung Pak Ayub kasih warning kepada Bapak dan beritahu soal keanggotaan dia," kata Bung Karno lega.