Ibu Negara RI Dengan Perhiasan Pinjaman
Seorang Istri Presiden RI Tak Punya Perhiasan yang Layak Untuk Menghadiri Undangan Kenegaraan. Kok Bisa?
Istri Presiden tapi tampil dengan perhiasan pinjaman. Kok bisa?
Ibu Negara RI Dengan Perhiasan Pinjaman
Kisah Ini Dialami Ibu Negara Pertama Republik Indonesia, Fatmawati
Saat itu tahun 1950. Presiden Sukarno dan Ibu Negara mendapat undangan ke India untuk menghadiri Hari Perayaan Kemerdekaan India.
-
Siapa yang sering meminjam uang kepada Presiden Sukarno? “Adakah seorang kepala negara lain yang melarat seperti aku hingga sering meminjam uang dari ajudan?' kata Sukarno.
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
-
Bagaimana Sukarno melibatkan wanita penghibur? Bung Karno bahkan berhasil mengumpulkan 670 pelacur di Bandung untuk masuk PNI. Bung Karno sangat memuji mereka karena menjadi anggota yang paling setia dan patuh serta sangat membantu dalam menjalankan perintah Bung Karno untuk kepentingan pergerakan.
-
Apa yang menjadi saksi bisu kisah percintaan Fatmawati dan Soekarno? Rumah dengan luas 500 meter itu menjadi saksi bisu kisah percintaan Soekarno dan Fatmawati.
-
Kenapa Sukarno melibatkan wanita penghibur? Bung Karno sangat memuji mereka karena menjadi anggota yang paling setia dan patuh serta sangat membantu dalam menjalankan perintah Bung Karno untuk kepentingan pergerakan.
-
Siapa saja anak perempuan Soeharto? Tiga Srikandi di Keluarga Cendana Inilah 'tiga srikandi' dari keluarga Cendana. Ketiganya masih menjalin hubungan yang baik hingga saat ini.
Kunjungan ke India itu Merupakan Lawatan Pertama Presiden Indonesia ke Luar Negeri
Kondisi masih serba sulit. Indonesia baru melalui masa perang kemerdekaan. Menghadapi Agresi Militer Belanda I tahun 1947 dan Agresi II tahun 1948. India adalah salah satu negara sahabat yang mendukung Indonesia selama perang kemerdekaan.
Ibu Negara Tak Punya Perhiasan Layaknya Seorang 'First Lady'
Fatmawati tak punya perhiasan yang layak untuk menghadiri undangan kenegaraan. Dia terpaksa meminjam dari istri seorang pejabat.
"Ketika itu aku terpaksa memakai perhiasan pinjaman dari istri sekretaris negara.
Seorang keturunan bangsawan keraton yang punya persediaan perhiasan," kenang Fatmawati.
Kehidupan Sebagai Istri Presiden Memang Jauh Dari Kata Mewah Pada Masa Awal Kemerdekaan.
Selain karena memang tak punya perhiasan emas, Presiden Sukarno pun berpesan, seorang Ibu Negara harus menjadi contoh. Penampilannya harus sederhana dan tidak bermewah-mewahan.
Terasa sekali kehangatan dari Perdana menteri Nehru menyambut mereka.
Kunjungan ke India itu Sangat Berkesan Untuk Fatmawati dan Bung Karno
Jawaharlal Nehru Memanggilnya Fatma, Yang Berarti Bunga Teratai Atau Lotus
Bung Karno dan Bu Fatmawati dikenalkan kepada seluruh keluarga besar Nehru. "Suasana kekeluargaan sangat terasa oleh kami dan mereka sangat mengagumi figur-figur kami yang baru lepas dari cengkeraman penjajahan Belanda," kenang Fatmawati.
Sebenarnya, Tak Cuma Ibu Negara yang 'Meminjam' Barang
Para diplomat Indonesia pun tampil dengan jas dan sepatu pinjaman saat harus menghadiri perundingan internasional. Bung Karno mengisahkan betapa sederhananya para diplomat Indonesia di awal kemerdekaan.
Dengan Gaya Percaya Diri Para Diplomat Ini Hadir Mewakili Indonesia.
Mereka duduk berdampingan dengan politikus dunia yang bersetelan jas mahal dan topi laken dari Eropa. Para diplomat Indonesia pun dipanggil 'Yang Mulia' sebagai bentuk penghormatan. "Kesulitan terbesar dari para menteriku adalah menahan ketawa bila memikirkan keganjilan ini," kata Sukarno dengan tawa geli.