Kisah Kerupuk Melarat, Kudapan Unik Cirebon yang Berjasa saat Depresi Ekonomi 1930
Konon makanan berbentuk lebar, dengan beragam warna itu sudah ada sejak zaman Penjajahan Belanda, di mana saat itu masyarakat wilayah pantura Jawa Barat menjadikannya sebagai alternatif panganan usai depresi ekonomi melanda dunia di tahun 1930
Kerupuk melarat menjadi salah satu oleh-oleh khas Cirebon yang sayang untuk dilewatkan. Teksturnya yang renyah dengan perpaduan rasa gurih dan sedikit manis membuat popularitasnya kian meningkat terutama saat liburan.
Makanan yang digoreng menggunakan pasir tersebut makin nikmat disantap dengan cocolan sambal dage (fermentasi tempe), oncom, maupun sambal kacang kering.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Konon makanan berbentuk lebar dengan beragam warna itu sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, di mana saat itu masyarakat wilayah pantura Jawa Barat menjadikannya sebagai alternatif panganan usai depresi ekonomi melanda dunia di tahun 1930.
Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi selengkapnya.
Digoreng Menggunakan Pasir Pegunungan
Kerupuk Melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Kerenyahan kerupuk melarat ternyata berasal dari proses penggorengannya yang menggunakan pasir khusus bersuhu panas. Pasir yang digunakan ini biasanya diambil dari daerah pegunungan karena memiliki tekstur yang halus.
Selain itu, pasir yang digunakan juga sudah melalui proses penyaringan dan pencucian berkali-kali yang kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Sesudah diangkat, pasir akan mengering bersih hingga siap untuk digunakan untuk menggoreng kerupuk.
"Masyarakat pun menggoreng kerupuk dengan menggunakan pasir sebagai pengganti minyak dan hasilnya malah enak. Kerupuk melarat itu hasil kreativitas masyarakat Pantura Cirebon," kata almarhum Budayawan Cirebon Nurdin M Noer.
Alternatif Makanan Saat Depresi Ekonomi Dunia
Kerupuk Melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Sebagai makanan khas, kerupuk melarat ternyata menyimpan kisah yang tak banyak diketahui masyarakat. Makanan tersebut menjadi andalan warga di tahun 1930.
Seperti ditulis Soegijanto Padmo dalam jurnal.ugm.ac.id berjudul “Depresi 1930an dan Dampaknya Terhadap Hindia Belanda”, saat itu bursa saham di New York sedang terpuruk pada 29 Oktober 1929-1930.
Hal itu kemudian juga berdampak bagi negara-negara jajahan termasuk Indonesia, hingga perputaran ekonomi lokal melemah akibat negara-negara pelanggan hasil bumi memutus kerja sama hingga membuat utang luar negeri menumpuk.
Keadaan sulit tersebut kemudian membuat masyarakat di Cirebon mencari solusi untuk mendapatkan makanan. Kerupuk melarat pun menjadi salah satu alternatifnya karena bisa diperoleh dengan harga murah.
Asal Usul Nama “Melarat”
Kerupuk Melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Penamaan "Melarat" sendiri selama ini berkaitan dengan kemiskinan. Dikatakan demikian karena kerupuk tersebut dahulu kerap dikonsumsi oleh orang-orang dengan ekonomi bawah dan tak mampu membeli kerupuk udang yang digoreng menggunakan minyak.
Saat ini kerupuk melarat sudah naik kelas, hingga banyak digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di banyak momen, khususnya sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Cirebon
Selain terkenal enak, kerupuk melarat juga rendah kolesterol karena tidak mengandung minyak sehingga dianggap lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh siapa pun.
(mdk/nrd)