Kisah-Kisah Lucu Pasukan Garuda TNI Saat Bertugas, Dari Ayam Karawang Sampai Kopi Rasa Kuah Sup
Di tengah tegangnya tugas sebagai pasukan PBB. Terselip kisah lucu dari para anggota Pasukan Garuda TNI.
Kehadiran Pasukan Perdamaian dari Indonesia selalu mendapat pujian. Kadang terselip kisah yang memancing senyum di sela penugasan.
Kisah-Kisah Lucu Pasukan Garuda TNI Saat Bertugas, Dari Ayam Karawang Sampai Kopi Rasa Kuah Sup
Kontingen Garuda II dikirim ke Kongo tahun 1960.
Saat itu terjadi perang saudara di negara yang baru tersebut. Ratusan ribu orang menjadi korban.
Untuk mencegah hal yang lebih buruk, PBB mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Apa yang berhasil diamankan oleh prajurit TNI? Menariknya, penyusup yang diamankan ini bukanlah sosok manusia. Salah satu tugas prajurit TNI adalah menjaga segala macam bentuk ancaman demi kedaulatan dan keselamatan bangsa Indonesia.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
Ayam Jago dari Karawang
Penugasan sebagai pasukan perdamaian tak selamanya tegang. Kisah ini misalnya.
Suhanda adalah salah seorang prajurit Yon Garuda II. Suatu hari dia diledek oleh orang Kongo di pasar.
Suhanda pun langsung mengeluarkan jurus-jurus silat sambil berteriak.
"Ayo belum tahu kamu, ini ayam jago dari Karawang," teriaknya dalam Bahasa Sunda.
Orang Kongo itu lari terbirit-birit.
Sejak itu Suhanda digelari 'Hayam Karawang' atau Ayam Jago dari Karawang. Sosoknya memang gagah.
Nah ceritanya, setiap beberapa hari ada perwira yang mengantarkan surat untuk para prajurit TNI yang bertugas di Kongo.
Surat itu dari sanak keluarga di tanah air.
Suhanda Sang Ayam Jago Menangis
Para prajurit mendapat kiriman surat. Suhanda rupanya berharap juga mendapat surat. Dia bertanya pada perwira tersebut.
"Let, kalau buat saya nggak ada ya?" tanya Suhanda.
Setelah tahu tidak ada surat untuknya, Suhanda menangis.
Dia diledek oleh anggota pasukan yang lain. "Percuma jadi Hayam Karawang kalau tidak dapat surat menangis."
Kisah ini ditulis Letjen (Purn) Himawan Sutanto dalam Memoar Eddie M Nalapraya, Jenderal Tanpa Angkatan.
Masih ada lagi kisah lucu tentang polosnya anggota Pasukan Garuda.
Letjen (Purn) Solichin GP punya cerita sendiri.
Saat itu Kolonel Solichin GP menjadi Komandan Pasukan Garuda II di Kongo.
Banyak anggota pasukan yang belum pernah merasakan bertugas ke luar negeri. Mereka masih bingung tentang kebiasaan makan dan lain-lain.
Kopi Rasa Kaldu
Dalam sebuah jamuan makan, seorang prajurit menyangka air kaldu berwarna kecoklatan yang dihidangkan itu minuman kopi.
Dengan santai ditambahkannya gula dan diminum. Tentu saja rasanya tidak karuan.
Tapi karena sudah kepalang tanggung dan malu. Kopi rasa kuah sup itu pun terpaksa diminum sampai habis.
Para prajurit yang melihat itu harus menahan tawa.
Cokelat Satu Ransel
Ada lagi cerita tentang polosnya seorang prajurit. Dia ingin membeli coklat dengan uang dollar.
Rupanya dia tidak paham nilai tukar pecahan dollar. Mau beli sedikit, malah dapat coklat satu ransel penuh. Cokelat itu pun terpaksa dibawa.
Walau begitu Kolonel Solichin GP merasa bangga pada anak buahnya. Pasukan Garuda II berhasil menjalankan tugas dengan baik dan mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Kongo.