Prasasti Berusia 1.600 Tahun di Bogor, Ceritakan Raja Perkasa Tak Terkalahkan
Sosoknya menjadi salah satu raja terbesar di Nusantara.
Sosoknya menjadi salah satu raja terbesar di Nusantara.
Prasasti Berusia 1.600 Tahun di Bogor, Ceritakan Raja Perkasa Tak Terkalahkan
Purnawarman adalah raja ketiga, sekaligus raja terbesar dari Kerajaan Tarumanagara.
Dia diperkirakan memerintah antara tahun 395 - 434 M. Selama masa pemerintahannya, Tarumanagara berada pada puncak Kejayaannya.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
Di Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulan, Kabupaten Bogor, terdapat sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara.
Prasasti ini diperkirakan dibuat pada abad kelima. Isinya menerangkan tentang kebesaran Purnawarman.
“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnawarman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”.
Prasasti Ciaruteun Bukan Satu-Satunya Prasasti di Sana
Tak jauh dari Prasasti Ciaruteun, terdapat sebuah prasasti lagi yang sering disebut Prasasti Kebon Kopi I atau Prasasti Tapak Gajah.
Prasasti ini pun merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanagara.
“Di sini tampak tergambar sepasang telapak kaki …yang seperti Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung
Prasasti Kebon Kopi I Berukir Tapak Gajah Airawata, yang Merupakan Tunggangan Purnawarman
Purnawarman Disebut Sebagai Raja Yang Tak Terkalahkan
Dalam buku Sundakala yang ditulis Doktor Ayatrohaedi, kekuasaan Purnawarman meliputi tidak kurang dari 50 kerajaan bawahan.
Wilayahnya membentang dari Selat Sunda di sebelah Barat, hingga Kali Brebes di sebelah Barat.
Tarumanagara pun sudah memiliki hubungan internasional dengan India, Tiongkok dan kawasan Asia Tenggara.
- Berusia 119 Tahun, Intip Keistimewaan Gereja Merah Kediri
- Dulu Jadi Peradaban Tanah Jawa, Candi Gunung Wukir di Magelang Ini Lebih Tua dari Borobudur
- Potret Musa Rajekshah Kenakan Baju Adat Nias Selatan saat Peringati HUT ke-78 RI, Ini Maknanya
- Dihadiri Hatta Rajasa, Ini Potret Perayaan Ulang Tahun Alisha Prameswari Cucu SBY
Dalam Prasasti Jambu disebutkan keperkasaan Purnawarman.
Baju zirahnya tak bisa ditembus. Dia menghormati kawan, tetapi keras terhadap orang-orang yang melawannya.
Purnawarman juga digambarkan selalu memimpin penyerbuan ke Kota musuh.
Purnawarman meninggal tahun 434 M. Dia digantikan puteranya Wisnuwarman sebagai Raja Keempat Tarumanagara.
Masa kekuasaan Wisnuwarman diwarnai dengan perang saudara besar melawan pamannya sendiri, Cakrawarman.
Cakrawarman adalah panglima perang sekaligus adik Purnawarman. Di masa kakaknya berkuasa, Cakrawarman banyak mengalahkan musuh-musuh Tarumanagara.
Setelah Purnawarman meninggal, sang paman berniat mengkudeta keponakannya sendiri.
Cakrawarman Berusaha Membunuh Wisnuwarman
Upaya tersebut gagal. Dia dan pasukannya meninggalkan istana dan memulai pemberontakan. Cukup banyak pihak yang mendukungnya.
Wisnuwarman berhasil memberantas pemberontakan tersebut. Dalam sebuah pertempuran, Cakrawarman tewas setelah tubuhnya terkena tombak dan panah.
Kekuasaan Wisnuwarman dipulihkan. Namun masa kejayaan Tarumanagara perlahan terus memudar.