12 Efek Samping Ibuprofen yang Perlu Diketahui, Pakai secara Bijak
Ibuprofen adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 6 bulan. Obat ini akan bekerja dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri di tubuh.
Ketika tubuh merasa demam atau nyeri akibat flu, ibuprofen biasanya menjadi obat yang umum digunakan. Obat ini memang telah banyak dikenal sebagai obat penghilang rasa nyeri.
Ibuprofen sendiri adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang digunakan pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia minimal 6 bulan. Obat ini akan bekerja dengan mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri di tubuh.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
Ibuprofen biasa digunakan untuk menurunkan demam dan mengobati rasa sakit atau peradangan yang disebabkan oleh berbagai kondisi seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, artritis, kram menstruasi, atau cedera ringan.
Sama seperti obat-obat pada umumnya yang memiliki efek samping, ibuprofen juga memiliki efek samping yang bisa muncul setelah mengonsumsi obat ini. Dilansir dari drugs.com dan healthline.com, berikut efek samping ibuprofen yang perlu Anda ketahui.
Peringatan Sebelum Mengonsumsi Ibuprofen
Efek samping ibuprofen harus diperhatikan. Jangan gunakan obat ini sebelum atau sesudah operasi bypass jantung (coronary artery bypass graft, atau CABG). Ibuprofen juga dapat menyebabkan pendarahan lambung atau usus, yang bisa berakibat fatal. Kondisi ini dapat terjadi tanpa peringatan saat menggunakan ibuprofen, terutama pada orang dewasa yang lebih tua.
Anda tidak boleh menggunakan ibuprofen jika memiliki alergi terhadap obat ini. Anda juga tidak boleh mengonsumsi obat ini jika pernah mengalami serangan asma, gatal-gatal, atau reaksi alergi parah setelah mengonsumsi aspirin, asetaminofen, atau NSAID misalnya celecoxib, diklofenak, naprosyn, dan lainnya.
Ada baiknya bertanya kepada dokter atau apoteker apakah aman bagi untuk minum obat ini jika Anda memiliki:
- penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, atau jika Anda merokok
- riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah
- riwayat sakit maag atau pendarahan
- asma;
- penyakit hati atau ginjal;
- retensi cairan; atau
- penyakit jaringan ikat seperti sindrom Marfan, sindrom Sjogren, atau lupus.
Mengonsumsi ibuprofen selama 3 bulan terakhir kehamilan, dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Jangan gunakan obat ini tanpa nasihat dokter jika sedang hamil.
Tidak diketahui apakah ibuprofen masuk ke dalam ASI atau dapat memengaruhi bayi yang menyusui. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini jika sedang menyusui. Dan, yang perlu diingat adalah jangan memberikan ibuprofen kepada anak di bawah 2 tahun tanpa nasihat dokter.
Efek Samping Ibuprofen yang Umum
boldsky.com
Ibuprofen sudah sangat sering digunakan sehingga banyak orang juga melupakan efek samping ibuprofen. Ibuprofen adalah obat, dan juga pastinya memiliki risiko seperti obat lain.
Efek samping ibuprofen yang umum terjadi adalah:
- sakit perut
- maag
- mual
- muntah
- gas
- sembelit
- diare
Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Jika memang terjadi, efeknya yang muncul biasanya hanya ringan. Banyak orang dapat mencegah efek samping ini dengan mengonsumsi ibuprofen dengan susu atau makanan.
Efek Samping yang Serius
Efek samping ibuprofen yang lebih serius juga bisa terjadi. Sebagian besar risiko ini jarang terjadi dan biasanya dapat dihindari dengan mengonsumsi ibuprofen sesuai anjuran.
Namun, mengonsumsi ibuprofen yang terlalu banyak atau terlalu lama dapat memberikan efek samping yang serius. Efek samping ibuprofen serius yang bisa terjadi antara lain:
Serangan Jantung dan Stroke
Bagi kebanyakan orang, risiko serangan jantung dan stroke memang jarang terjadi. Namun, risiko meningkat jika menggunakan terlalu banyak ibuprofen atau menggunakannya terlalu lama. Risiko ini juga meningkat jika Anda:
- memiliki faktor risiko lain untuk serangan jantung atau stroke
- memiliki gangguan pembekuan
- minum obat lain yang mempengaruhi pembekuan darah Anda
Jika Anda memiliki faktor risiko atau mengonsumsi obat lain, bicarakan dengan dokter sebelum menggunakan ibuprofen.
Fungsi Ginjal Menurun dan Tekanan Darah Meningkat
Prostaglandin membantu menjaga tekanan di ginjal pada tingkat yang tepat untuk menyaring cairan dalam tubuh dan menjaga tekanan darah.
Ibuprofen dapat mengubah produksi prostaglandin di tubuh. Perubahan ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan tekanan cairan di tubuh, yang dapat menurunkan fungsi ginjal dan meningkatkan tekanan darah.
Gejala penurunan fungsi ginjal meliputi:
- peningkatan tekanan darah
- penumpukan cairan
- dehidrasi
- buang air kecil lebih jarang
- pusing
Bisul dan Pendarahan di Lambung dan Usus
universityhealthnews.com ©2020 Merdeka.com
Prostaglandin juga membantu menjaga perbaikan lapisan perut secara konstan, yang melindungi dari kerusakan akibat asam lambung. Karena efek samping ibuprofen dapat menurunkan jumlah prostaglandin, kerusakan perut seperti adanya pendarahan dan bisul di perut dan usus bisa terjadi sebagai hasil dari efek samping obat ini.
Efek samping ibuprofen ini jarang terjadi. Namun, risikonya bisa meningkat jika Anda terlalu lama menggunakan ibuprofen. Faktor lain yang meningkatkan risiko antara lain:
- riwayat ulkus atau pendarahan di perut atau usus Anda
- usia yang lebih tua
- penggunaan steroid oral atau pengencer darah yang dikenal sebagai antikoagulan
- merokok
- penggunaan alkohol
Reaksi alergi
Beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap ibuprofen, tetapi kondisi ini juga jarang terjadi. Jika mengalami reaksi alergi terhadap aspirin, jangan minum obat ini. Jika Anda mulai mengalami kesulitan bernapas atau wajah atau tenggorokan mulai membengkak, segera hubungi dokter dan hentikan penggunaan ibuprofen.
Gagal hati
Ada risiko gagal hati yang sangat jarang terjadi setelah mengonsumsi ibuprofen. Jika Anda memiliki penyakit hati, bicarakan dengan dokter sebelum minum ibuprofen. Berhenti minum ibuprofen dan segera hubungi dokter jika mulai mengalami salah satu gejala berikut:
- mual
- kelelahan
- kekurangan energi
- rasa gatal
- menguningnya kulit atau bagian putih mata Anda
- nyeri di area kanan atas perut Anda
- gejala seperti flu
Ini bisa menjadi tanda kerusakan hati atau gagal hati.