300 Siswa Perwira di Sukabumi Terindikasi Corona, Ini 5 Fakta Sebenarnya
Sempat ramai dibicarakan ternyata 300 siswa sekolah perwira di Sukabumi Jawa Barat telah terindikasi posistif Covid-19 dari hasil rapid test. Namun menurut Polri, Rapid Test belum tentu menunjukan bahwa seseorang benar benar terpapar.
Covid-19 tengah menghantui instansi Pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Sukabumi Jawa Barat. Beberapa siswa yang sekolah di sana diinformasikan terindikasi Virus Corona atau Covid-19.
Menurut Liputan6.com diberitakan bahwa, sebanyak 300 polisi siswa Setukpa dari Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol) di Sukabumi Jawa Barat telah diisolasi. Menurut Kapusdokkes Polri, Brigjen Pol Musyafak menjelaskan jika sebanyak 300 siswanya telah ditangani selayaknya ODP Corona.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Belum Dinyatakan Positif Corona
Senada dengan Brigjen Pol Musyafak, Mabes Polri melalui Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigadir Jenderal Argo Yuwono juga mengungkapkan bahwa, benar sebanyak 300 siswanya yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Pembentukan Perwira Polri, Kota Sukabumi telah positif terjangkit virus dari hasil Rapid Test. Tapi dari hasil tersebut belum mengarah ke Corona, karena fungsi dari Rapid Test bukan untuk Covid-19.
Kendati demikan pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap 300 siswa Lemdikpol Sukabumi. Jumlah ini diketahui setelah Polri menggelar tes cepat atau rapid test untuk mengetahui ada tidaknya personelnya yang terjangkit corona. Ada 1.550 orang yang menjalani tes tersebut.
"Itu bukan Corona, tapi positif rapid test. Iya rapid test-nya belum Corona. masih swab masih macem-macem masih panjang," ucap Argo.
300 Siswa Terindikasi Corona Telah di Isolasi
Dilansir dari laman ayobandung.com, sebanyak 300 siswa telah menjalani isolasi mandiri selama 14 hari kedepan. Hal tersebut guna pemantauan untuk ditetapkan apakah betul positif corona atau hanya gejala lain.
Selama masa isolasi ke 300 siswa polisi tersebut juga diberikan asupan gizi dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai Langkah penangkal virus. Diluar itu sebanyak 1.250 siswa lainnya telah dicutikan untuk sementara waktu demi terciptanya suasana yang kondusif di lingkungan sekolah pembentukan perwira tersebut.
"Setiap hari rencanan dalam 14 hari kita isolasi kita berikan vitamin C tablet, kemudian imbost, dan lain-lain. Tujuanya untuk tingkatkan daya tahan tubuh. Sehingga kalau memaNg terinveksi virus tubuh bisa mengkonter," ungkapBrigjen Pol Musyafak.
"Sebelumnya juga sebanyak 1.250 siswa di Sekolah Setukpa Lembaga Pendidikan Polri (Lemdikpol), sudah kami cutikan untuk sementara waktu." tambahnya.
Sempat Membantah
Menurut Argo Yuwono sebelumnya pernah mengatakan bahwa kabar adanya ratusan siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri di Sukabumi, Jawa Barat, adalah tidak benar terinfeksi virus corona atau Covid-19.
"Setukpa Sukabumi memang dari siswa kita observasi atau kita lakukan tes, jadi kita menemukan tujuh siswa yang positif corona," tutur Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Pada Selasa lalu (31/3/2020).
Argo hanya menjelaskan jika ketujuh siswa tersebut sudah diisolasi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Karamat Jati, Jakarta Timur, tanpa menyebut terindikasi atau positif Covid.
"Jadi tidak benar ada ratusan siswa ratusan positif corona, tidak benar, saat ini sedang isolasi di RS Polri Kramat Jati," jelas dia.
Selain itu, lanjut Argo, siswa yang kembali ke wilayah masing-masing juga menjalani karantina sesuai protokol pananganan pandemi Covid-19.
"Siswa yang kembali ke Polda masing-masing kita isolasi. Kita cek agar tetap sehat, isolasi selama 14 hari," Argo menandaskan.
Tanggapan Walikota Sukabumi
Walikota Sukabumi beserta Wakilnya/humpro.sukabumikota.go.id 2020 Merdeka.com
Terkait dugaan ratusan siswa perwira yang diduga terkena Corona, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi membantah pernyataan tersebut. Ia menjelaskan bahwa di Sukabumi hanya 60 orang yang menjalankan Rapid Test dan menurut dia hasilnya pun belum keluar sehingga tidak ada 300 orang di wilayahnya yang terjangkit Corona.
"Yang pertama, warga Kota Sukabumi yang dilakukan rapid test itu jumlahnya adalah 60. Dan sampai saat ini dari 60 itu kita belum keluar hasilnya. Karena prosesnya berakhir hari ini," ujar Fahmi dari rekaman video yang diterima Liputan6.com, Senin 30 Maret 2020.
Namun dia menyinggung kemungkinan adanya instansi lain di Kota Sukabumi yang juga menjalani rapid test. Hanya saja dia mengaku tidak mengetahui hasil dari tes tersebut.
"Yang dites hanya 60. Tetapi mungkin memang ada institusi lain yang melakukan proses rapid test ya saya belum dapat informasi dari institusi lain tersebut. Institusi yang ada di wilayah Kota Sukabumi tetapi bukan melakukan pemeriksaan kepada warga Sukabumi," Fahmi menandaskan.
Respon Ridwan Kamil
Akun Youtube Humas Jabar 2020 Merdeka.com
Pada kesempatan sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui teleconferencenya di Bandung sempat menyinggung bahwa sebanyak 300 orang terdeteksi positif virus corona atau Covid-19. Hasi tersebut merupakan data dari kegiatan rapid test atau tes cepat yang telah digelar sejumlah daerah di Jawa Barat termasuk di Sukabumi.
Dari situ, muncul fakta baru, Kota Sukabumi menjadi wilayah dengan angka tertinggi baru orang yang terdeteksi Covid-19.
"Di luar dugaan untuk tes di kota Sukabumi. Terjadi hasil tes yang paling besar dari seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat," kata Emil dalam siaran langsung Youtube Humas Jabar, Senin (30/03).
Meski tak merinci angka kasus orang terdeteksi positif tersebut, Emil mengaku pihak Pemprov Jabar memerintahkan kepada wali kota Sukabumi untuk melakukan tes tahap kedua. Ia juga meminta kepala daerah untuk melakukan karantina wilayah parsial.