5 Ciri Daging Sapi Tak Layak Konsumsi, Waspadai Masalah Kesehatan
Kualitas daging sapi sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi hewan sebelum dan sesudah dipotong. Dalam hal ini kualitas fisik daging sapi dapat dilihat dari warna daging, rasa dan aroma, perlemakan dan tentu saja tekstur dagingnya.
Daging sapi merupakan salah satu komoditi peternakan yang menjadi andalan sumber protein hewani dan sangat menunjang untuk memenuhi kebutuhan dasar bahan pangan di Indonesia. Banyak orang menjadikan daging sapi sebagai hidangan wajib di meja makan keluarga atau sebagai menu utama untuk menyambut hari-hari besar dan bersejarah. Untuk mendapatkan manfaat yang baik dari mengonsumsi daging sapi, maka hal yang perlu kamu perhatikan adalah kualitas dari daging sapi itu sendiri.
Kualitas daging sapi sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi hewan sebelum dan sesudah dipotong. Dalam hal ini kualitas fisik daging sapi dapat dilihat dari warna daging, rasa dan aroma, perlemakan dan tentu saja tekstur dagingnya.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Apa ciri khas dari Sapi Bargola? Merujuk ANTARA, Rabu (21/6), Bargola memiliki ciri yang nyentrik, salah satunya di rambut yang tampak keriting. Coraknya hitam dan putih, dengan kondisi yang sehat.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa itu doa sapu jagat? Doa sapu jagat dan artinya yang bisa diamalkan setiap hari. Memiliki banyak keutamaan seperti diajarkan Rasulullah SAW. Doa sapu jagat merupakan doa yang dipanjatkan untuk memohon kebaikan kepada Allah SWT.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
Sebelum dipotong, faktor penentu dari kualitas daging ditentukan dari tipe ternak, jenis kelamin, umur dan cara pemeliharaan yang meliputi pemberian pakan dan perawatan kesehatan. Sedangkan kualitas daging sesudah dipotong dapat dipengaruhi oleh metode atau cara memasaknya, pH daging, hormon dan metode penyimpanan daging.
Salah satu tanda paling umum daging sapi yang sudah tidak layak konsumsi yakni dagingnya cenderung berlendir atau lengket dan memiliki bau tak sedap. Agar tidak keliru dalam mengonsumsi daging sapi, berikut 5 ciri daging sapi tak layak konsumsi yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com, amazine.co dan media.neliti.com pada Selasa, (4/8/2020).
Ciri-ciri Daging Sapi Tak Layak Konsumsi
- Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
- Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan.
- Warna daging tidak normal tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen.
- Konsistensi daging tidak normal yang ditandai dengan tingkat kekenyalan daging rendah (jika ditekan dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat. Apaila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal, maka daging tersebut tidak layak dikonsumsi.
- Daging busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen karena menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan, sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat atau karena terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka dalam waktu relatif lama pada suhu kamar. Sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfide.
Bahaya Daging Sapi Tak Layak Konsumsi
Bakteri Patogen
Bakteri ini sangat mudah hidup dan berkembang biak pada daging sapi, terlebih bila terkena udara di sekitar dan telah mengalami pembusukan. Bakteri seperti Escherichia coli O157: H7, Salmonella, Staphylococcus aureus, dan Campylobacter jejuni berpotensi tumbuh pada daging sapi dalam suhu ruangan yang bisa menyebabkan daging tersebut menjadi beracun. Mengonsumsi daging busuk dapat menyebabkan orang berpotensi mengalami keracunan dengan gejala seperti diare, muntah-muntah yang dalam kasus ekstrim hal tersebut bisa membahayakan jiwa.
Bakteri Pembusukan
Bakteri juga tetap dapat berkembang biak pada daging sapi yang didinginkan atau dibekukan pada waktu yang sangat lama. Pendingin atau kulkas harus dijaga pada suhu 40 derajat Fahrenheit, setara dengan 1-5 derajat Celcius atau kurang setiap saat.
Daging busuk dapat menjadi tempat hidup bakteri yang disebut Listeria monocytogenes dan menyebabkan berbagai macam penyakit yang gejala awalnya seperti flu. Bakteri tersebut dapat menyebabkan meningitis, ensefalitis dan septikemia, serta memicu infeksi intrauterine atau leher rahim pada wanita hamil.
Menurut US Food and Drug Administration (BPOM nya amerika), bakteri pada daging busuk mungkin tidak menunjukkan gejala pada orang yang sehat. Kelompok yang paling rentan terhadap bakteri ini adalah pasien kanker, orang tua dan wanita hamil.