59 Ribu Warga Terdampak, Ini Kondisi Terakhir Banjir Bandung yang Rendam 4 Kecamatan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara menjelaskan, penyebab utama banjir ini adalah tingginya intensitas hujan yang membuat air Sungai Citarum meluap.
Banjir merendam empat kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat akibat meluapnya Sungai Citarum sejak Senin (24/5) kemarin.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, 59.819 warga dari 16.887 kepala keluarga terkena dampak dari bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, dan Margahayu tersebut.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara menjelaskan, penyebab utama banjir ini adalah tingginya intensitas hujan yang membuat air Sungai Citarum meluap.
"Jadi kondisi air masih ngisi (bertambah) sampai saat ini, jadi bukan surut. Kalau hujannya sore mungkin sudah mulai surut, tapi karena hujannya malam air masih ngisi (bertambah). Beberapa ruas jalan ini tidak bisa dilalui, jalan di Dayeuhkolot terutama ya. Ruang Jalan Andir-Katapang lumpuh tidak bisa dilalui," papar Akhmad seperti dilansir dari Liputan6.
Ketinggian Air Capai 100 cm
©Unplash/jonfordphotos
Ketinggian banjir di empat kecamatan tersebut dilaporkan bervariasi. Di jalan raya depan Metro ketinggian banjir mencapai 70 cm, di Jalan Cigebar-Cijagra 80 cm, hingga di kawasan Andir-Katapang mencapai 100 cm.
Ribuan Rumah, Tempat Ibadah, hingga Masjid turut Terdampak
Akhmad Djohara mengungkapkan, bencana hidrologi tersebut juga merendam ribuan rumah, tempat ibadah, hingga sekolah di empat kecamatan tersebut.
"Untuk bangunan yang terdampak di Dayeuhkolot berjumlah 4.165 rumah, 8 tempat ibadah, 2 sekolah. Kecamatan Baleendah jumlah yang terendam adalah 4.439 rumah, 1 sekolah, 8 TK, 5 madrasah, 2 paud, 20 masjid. Kecamatan Bojongsoang 188 rumah dan Margahayu 20 rumah," kata Ahmad.
Hingga Selasa (25/5), hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih terus mengguyur hingga memungkinkan luapan air dari Sungai Citarum kian bertambah.
Warga Telah Mengungsi
Hingga Selasa (25/5) siang, warga telah mengungsi ke sejumlah tempat. Salah satunya di gedung PMI yang kini ditempati 44 warga dari 13 kepala keluarga.
Akhmad menambahkan, di tempat pengungsian warga juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.
"Di pengungsian nanti dibuat sekat dengan alat yang ada. Guna menjaga jarak dan menghindari kerumunan seminimal mungkin di lokasi pengungsian. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Ia juga mengimbau agar warga tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat debit air masih masih bisa meningkat.