6 Manfaat Minum Kopi Campur Madu untuk Kesehatan, Pengganti Gula yang Penuh Nutrisi
Jika Anda ingin mendapatkan rasa manis dari sumber yang sehat daripada gula atau pemanis nol kalori, maka menggunakan madu bisa menjadi alternatif yang layak dicoba.
Menyeduh kopi di pagi hari menjadi pelengkap ritual bagi sebagian orang sebelum beraktivitas. Minuman ini tak hanya jadi pembuka hari, tapi juga dinilai memiliki kandungan yang penting bagi tubuh.
Selain membantu tubuh menjadi lebih berenergi dan fokus, kopi juga dipercaya dapat memperbaiki suasana hati, meningkatkan fungsi otak, hingga performa olahraga. Kopi juga dapat membantu menurunkan berat badan dan melindungi tubuh dari penyakit seperti diabetes tipe 2, Alzheimer, dan penyakit jantung.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Untuk menikmati kopi, setiap orang punya caranya masing-masing. Tapi, pernahkah Anda mencoba menikmati secangkir kopi yang dicampur madu?
Madu sendiri sebenarnya sudah lama digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman, termasuk kopi. Jika Anda ingin mendapatkan rasa manis dari sumber yang sehat daripada gula atau pemanis nol kalori, maka menggunakan madu bisa menjadi alternatif yang layak dicoba.
Selain mendapatkan pemanis yang menyehatkan, ada manfaat kopi dan madu lainnya yang bisa Anda dapatkan dari minuman tersebut. Manfaat kopi dan madu ini telah kami rangkum dalam artikel berikut ini, dikutip dari craftcoffeeguru.com.
Lebih Banyak Nutrisi
©2018 Merdeka.com/Pixabay
Manfaat kopi dan madu yang pertama adalah kandungannya yang membuat minuman jadi lebih bernutrisi. Tergantung pada sumber madu yang digunakan, pemanis ini dapat memiliki bobot nutrisi yang jauh lebih tinggi daripada gula biasa.
Menggunakan gula hanya akan memberi Anda kalori, tapi madu memiliki tambahan vitamin seperti vitamin A, vitamin C, vitamin B6, riboflavin dan banyak lainnya. Madu juga mengandung beberapa mineral seperti kalsium, zat besi, fosfor dan seng, yang semuanya diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.
Tapi perlu diingat, madu bukanlah pengganti makanan sehat yang lengkap. Namun, kandungan vitaminnya masih lebih baik daripada Anda tidak mengonsumsi vitamin sama sekali. Terutama jika berbicara tentang pemanis.
Lebih Manis dari Gula
Manfaat kopi dan madu yang kedua yaitu rasanya yang lebih manis daripada saat menggunakan gula. Meskipun orang mungkin memberi tahu Anda bahwa madu memiliki lebih banyak kalori daripada gula, mereka tidak memberi tahu jika tidak perlu menggunakan madu sebanyak itu untuk mempermanis secangkir kopi Anda. Ini karena madu biasanya lebih manis daripada gula.
Jadi, meskipun satu sendok teh madu mengandung 22 kalori, Anda tidak perlu menggunakan lebih dari satu sendok teh itu. Anda masih bisa mendapatkan keistimewaan madu tanpa mengorbankan rasa manisnya meski hanya sedikit madu yang ditambahkan.
Antimikroba
Manfaat kopi dan madu yang ketiga yakni kandungan antimikrobanya. Tahukah Anda bahwa madu pernah digunakan sebagai komponen obat selama ribuan tahun? Ini karena madu merupakan senyawa antimikroba yang efektif. Faktanya, banyak budaya kuno yang telah menerapkan madu pada berbagai luka, luka bakar atau bisul dan telah dipercaya mampu untuk menyembuhkannya lebih cepat dari biasanya.
Dengan menambahkan madu ke kopi, Anda juga bisa menikmati manfaat ini. Misalnya, madu dapat bertindak sebagai penekan batuk alami. Jadi, jika Anda sedang batuk dan tidak ingin menjalani pengobatan bebas, madu bisa menjadi alternatif yang baik. Ini juga merupakan cara yang baik dan alami untuk meredakan sakit tenggorokan.
Kaya Antioksidan
Manfaat kopi dan madu yang keempat yaitu untuk menambah kandungan antioksidan. Madu juga dikenal kaya akan antioksidan. Dengan menambahkan madu ke secangkir kopi harian, Anda dapat memastikan bahwa tubuh Anda terlindungi dari efek radikal bebas.
Ini berarti Anda mengurangi risiko terkena kanker tertentu, menurunkan kemungkinan terkena penyakit Alzheimer atau Parkinson, dan bahkan memperlambat proses penuaan.
Antiinflamasi
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Gayvoronskaya_Yana
Manfaat kopi dan madu kelima yaitu kandungan antiinflamasinya. Sifat penyembuhan madu tidak berhenti pada sifat antimikroba. Madu juga dikenal sebagai anti-inflamasi yang efektif. Hal ini menjadikan madu sebagai zat yang berguna untuk mengelola peradangan kronis, seperti aterosklerosis, diabetes mellitus, dan penyakit kardiovaskular, dan juga membantu mencegahnya pada orang yang berisiko.
Ini sangat kontras dengan efek dari gula biasa, yang diketahui dapat membuat reaksi peradangan jauh lebih buruk.
Pereda Alergi
Manfaat kopi dan madu yang terakhir untuk meredakan alergi. Jika madu yang Anda gunakan bersumber secara lokal, kemungkinan besar madu juga dapat membantu mengatasi alergi. Alergi yang disebabkan oleh serbuk sari akan berkurang gejalanya, bahkan beberapa orang mengatakan bahwa mereka tidak mengalaminya lagi.
Salah satu teori utama di balik hal ini adalah bahwa madu lokal mengandung jejak serbuk sari. Jumlah jejak serbuk sari ini membantu penderita alergi membuat diri mereka tidak peka terhadap reaksi alergi dengan berulang kali memaparkan tubuh terhadap alergen.