7 Makanan Khas Toraja yang Unik dan Bikin Nagih, Wajib Dicoba
Toraja dikenal dengan destinasi wisatanya yang kental akan budaya. Sama halnya dengan kebudayaannya yang terlihat unik, sajian kuliner khas Toraja pun juga sama uniknya. Meski tampak unik, makanan khas Toraja ini tidak kalah lezat dibanding makanan khas dari daerah lain.
Mendengar nama Toraja akan membuat kita membayangkan daerah yang masih memegang erat kebudayaannya. Toraja adalah salah satu daerah yang terdapat di Sulawesi Selatan. Toraja sendiri juga sudah dikenal dengan destinasi wisatanya yang kental akan budaya.
Orang-orang yang tinggal di tempat ini memang berusaha untuk mempertahankan kehidupan yang sesuai dengan adat dan budaya mereka. Itulah kenapa kita masih bisa melihat bagaimana budaya dan ritual yang dilakukan penduduk Toraja.
-
Kapan Magha lahir? 1 Magha menjadi anak pertama yang lahir di dunia, Kemudian, setelah beberapa saat, Degha lahir sebagai anak kedua.
-
Apa yang dimaksud dengan Rampogan Macan? Penamaan aksi Rampogan ini sendiri diartikan sebagai "Rayahan" atau "Rebutan", di mana ratusan orang berebut untuk membunuh harimau menggunakan tombak.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa yang ditemukan di makam selain kerangka? Di situs tersebut terdapat empat lubang besar yang berisi kerangka tiga pria dan satu wanita yang dikremasi, bersama dengan berbagai persembahan untuk mendampingi mereka ke akhirat, seperti bejana tanah liat, kaca dan perunggu, dudukan lampu lengkap dengan lampu minyak perunggu, lentera perunggu, senjata, perhiasan, dan kotak kayu.
-
Kapan Abram Khan lahir? Awalnya Shah Rukh Khan dan sang istri memutuskan cukup dengan dua anak karena sama-sama sibuk, siapa sangka pada Mei 2013 Abram Khan lahir ke dunia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Sama halnya dengan kebudayaannya yang terlihat unik, sajian kuliner khas Toraja pun juga sama uniknya. Meski tampak unik, makanan khas Toraja ini tidak kalah lezat dibanding makanan khas dari daerah lain.
Jika Anda berkesempatan mengunjungi Toraja, cobalah sajian khas dari daerah tersebut, karena makanan khas Toraja sendiri mungkin akan sulit ditemukan di daerah lain. Lalu, apa saja makanan khas Toraja tersebut?
Berikut kami sajikan beberapa makanan khas Toraja yang unik dan akan membuat lidah Anda ketagihan dengan cita rasanya yang tinggi, yang dilansir dari gotravelly.com.
Pantollo Pamarrasan
instagram.com/tourmakassartoraja/
Makanan khas Toraja yang pertama adalah Pantollo Pamarrasan. Pamarrasan adalah nama dari salah satu bumbu, yang di kota lain, bumbu ini disebut juga dengan bumbu kluwak hitam.
Sajian khas Toraja ini biasanya akan dicampur dengan salah satu jenis daging, baik itu daging babi, belut, kerbau, atau juga ikan. Bumbu lain yang akan digunakan untuk masakan yang satu ini antara lain Lombok katokkon, dan juga pari.
Tidak sulit jika Anda ingin mencicipi kuliner khas yang satu ini, karena dapat dengan mudah Anda temukan di menu beberapa rumah makan lokal.
Pantollo Bale
Makanan khas Toraja yang kedua adalah Pantollo bale. Dalam bahasa daerah Toraja, bale berarti ikan. Untuk memasakan sajian ini, diperlukan teknik yang sama ketika ingin membuat Pantollo Pamarrasan, di mana bumbu utamanya adalah kluwak. Meski teknik memasaknya mirip seperti rawon, namun sajian khas Toraja ini akan ditambah dengan beberapa bahan lain dalam proses membuatnya.
Pantollo Bale biasa disajikan dalam acara adat, dan menjadi salah satu sajian favorit masyarakat Toraja. Ikan mas dan tongkol adalah jenis ikan yang sering digunakan untuk membuat kuliner yang satu ini. Untuk cara memasaknya, Pantollo Bale biasa digoreng atau dipanggang, bukan dengan cara dikuah.
Pantollo Lendong
Makanan khas Toraja yang ketiga adalah Pantollo Lendong. Bumbu dasar dari makanan yang satu ini adalah kluwak. Dan bahan utama dari makanan ini adalah belut. Teknik untuk memasak sajian ini mirip seperti rawon, namun dengan menggunakan bumbu khas dari Toraja. Ini adalah salah satu jenis makanan favorit masyarakat Toraja, dan biasanya disuguhkan pada acara adat.
Pokon
Makanan khas Toraja yang keempat yaitu Pokon. Mendengar namanya mungkin terdengar asing. Tapi Anda akan langsung mengenal makanan ini ketika melihatnya. Di kebanyakan daerah, Pokon disebut dengan lontong. Familiar bukan.
Namun, ada yang berbeda dari lontong yang ada di Toraja. Pokon memiliki perbedaan pada ukuran, cara pembungkusan, dan bahan utama dari lontong. Bahan utama yang digunakan untuk membuat Pokon bukanlah beras putih atau beras ketan putih seperti lontong pada umumnya, melainkan beras ketan hitam. Makanan yang satu ini akan cocok disantap bersama dengan segelas teh hangat atau juga kopi.
Pa’piong Manuk
Makanan khas Toraja yang kelima adalah Pa’piong manuk, atau pa’piong ayam. Sesuai namanya, sajian ini menggunakan ayam sebagai bahan utamanya. Meski begitu, makanan ini juga bisa dibuat dengan menggunakan daging lainnya, seperti ikan, ayam, babi, atau bahan lainnya.
Dalam proses membuatnya, daging ayam yang sudah dicuci bersih kemudian akan dicampur dengan berbagai macam bumbu tertentu, dan juga menggunakan daun Mayana. Rempah-rempah lain yang biasanya disertakan dalam masakan ini antara lain adalah cabe rawit atau juga Lombok katokkon. Rasa kuliner ini cukup pedas, sehingga Anda yang kurang suka makanan pedas, sebaiknya berhati-hati.
Palopo
Makanan khas Toraja yang berikutnya adalah Palopo. Berbahan dasar tepung sagu, makanan ini memiliki tampilan yang unik. Tepung sagu akan disiram air panas dulu dan kemudian dibentuk bulat-bulat.
Kemudian hasil bulatan sagu tersebut ditambahkan ikan atau daging tertentu, kemudian ditambahkan kuah yang berisi jagung, bumbu kacang. Sajian khas ini akan lebih nikmat disantap dalam kondisi hangat. Anda juga dapat menambahkan nasi hangat, serta beberapa jenis lauk.
Pa’piong Bo’bo Nasi
Makanan khas Toraja yang terakhir adalah Pa’piong Bo’bo Nasi. Sajian ini adalah salah satu makanan Toraja yang unik. Disebut unik karena cara memasaknya yang menggunakan bambu yang dibakar. Dan sebelum dimasukkan ke dalam bambu, makanan ini sudah dicampur terlebih dahulu dengan beragam jenis bumbu khas Toraja.
Sesuai namanya, sajian ini menggunakan beras yang dicampur bumbu tertentu sebagai bahan utamanya. Beras yang telah dicuci bersih, dicampur dengan beberapa jenis bumbu, seperti serai, merica, daun bawang, bawang putih, bawang merah, dan lain sebagainya.
Setelah bumbu tercampur rata, dimasukkan ke dalam bambu yang sebelumnya telah dilapisi oleh daun pisang yang masih muda. Bambu tersebut kemudian dibakar hingga tingkat kematangan sempurna.