7 Makanan Ringan yang Tidak Baik Dikonsumsi Anak, Bisa Bikin Obesitas
Makanan ringan adalah jenis makanan yang sangat digemari oleh anak-anak. Jenis dan rasanya yang beragam membuat anak tidak pernah bosan makan makanan ringan untuk camilan. Namun, mengonsumsi makanan ringan tertentu secara berlebihan ternyata tidak baik bagi kesehatan anak.
Sebagai orangtua, tentunya Anda ingin selalu memberikan yang terbaik bagi anak, tidak terkecuali dalam pemenuhan asupan nutrisinya. Karena anak-anak masih dalam proses pertumbuhan, maka makanan yang masuk ke dalam tubuh anak akan sangat berpengaruh dalam pembentukan dan proses pertumbuhannya.
Dalam mencukupi kebutuhan nutrisi untuk anak, semua hal harus diperhatikan, termasuk perihal memilih makanan ringan untuk dijadikan selingan. Sekarang ini ada banyak sekali makanan ringan yang sangat mudah dijumpai di pusat perbelanjaan, bahkan di penjual yang terdapat di pinggir jalan.
-
Mengapa menjaga kesehatan rambut penting untuk anak? Bagi anak-anak, rambut yang sehat sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan rambut anak selain dengan makanan? Kebiasaan ini mungkin terbilang sederhana namun dapat merusak rambut anak. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari: 1. Sering KeramasKeramas memang penting untuk menjaga kebersihan rambut, namun jika terlalu sering, kebiasaan ini justru bisa merusak rambut serta menyebabkan kulit kepala gatal dan kering. Terlalu sering keramas juga bisa menghilangkan pelembap alami rambut. 2. Jarang KeramasSebaliknya, jarang keramas juga dapat merusak rambut. Jika tidak keramas secara teratur, kulit kepala dapat menjadi berminyak, yang dapat menyebabkan ketombe dan membuat rambut lebih lengket. 3. Mengeringkan Rambut dengan Pengering RambutMengeringkan rambut dengan pengering rambut atau mencatok rambut bisa memicu kebotakan dini. Penggunaan alat-alat ini dapat membuat rambut semakin rontok dan rapuh. Sebaiknya, keringkan rambut dengan bantuan kipas atau angin alami. 4. Menyisir Rambut Saat BasahMenyisir atau menata rambut saat basah bisa merusak rambut. Pada saat basah, rambut cenderung meregang, dan jika disisir, kutikula rambut dapat rusak. Oleh karena itu, sebaiknya sisir rambut setelah rambut kering. 5. Tidur dengan Rambut BasahTidur dengan rambut yang masih basah dapat menyebabkan rambut rapuh dan mudah kering. Rambut basah terlalu lama dapat menyebabkan hygral fatigue, yaitu rambut kehilangan lapisan terluar akibat batang rambut terlalu lembap. Efeknya, rambut pun rapuh dan mudah kering. 6. Tidur dengan HairsprayMembiarkan hairspray semalaman juga merusak rambut. Hairspray dapat mengeringkan batang rambut dan menggumpal di kulit kepala, menyebabkan gatal, ketombe, hingga rambut rontok. Sebaiknya, membersihkan hairspray segera setelah penataan rambut. 7. Mengikat Rambut Saat TidurMengikat rambut saat tidur juga dapat merusak rambut. Mengikat rambut terlalu ketat dapat menyebabkan rambut patah atau rontok, serta membuat kulit kepala gatal.
-
Apa aja bahaya jajan sembarangan untuk kesehatan anak? Berikut adalah beberapa bahaya yang dapat timbul akibat kebiasaan jajan sembarangan pada anak: Keracunan Makanan, Diare, Tipes, Kekurangan Gizi, Masalah Gigi, Radang Tenggorokan, Obesitas, Kerusakan Usus, Kematian.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Mengapa penting menjaga kesehatan saluran cerna anak? Sederhananya, sistem saluran cerna ini memiliki peran untuk menjaga daya tahan si kecil. Yup, sekitar 70% sistem imun manusia sebenarnya berasal dari organ pencernaan, seperti usus.
-
Bagaimana cara membuat anak terbiasa dengan makanan sehat? Dengan berbagai variasi rasa dan tekstur di piring serta melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan persiapan makanan, Anda bisa menumbuhkan rasa antusiasme terhadap makanan sehat sejak usia dini.
Namun, ternyata tidak semua makanan ringan baik untuk dikonsumsi anak-anak. Banyak makanan ringan yang mengandung bahan-bahan atau zat yang tidak baik untuk kesehatan anak. Orangtua harus berhati-hati dalam memilih makanan ringan yang akan diberikan pada anak. Apa saja makanan ringan yang tidak baik dikonsumsi anak secara berlebihan? Berikut ulasannya, dilansir dari berbagai sumber:
1. Burger
Sumber: liputan6.com 2020 Merdeka.com
Burger merupakan salah satu jenis makanan cepat saji yang mudah dijumpai. Makanan ringan cepat saji ini mengandung kalori yang tinggi namun hanya mengandung sedikit nutrisi. Oleh karena itu, makanan ringan ini tidak baik untuk dikonsumsi karena tidak memiliki manfaat untuk kesehatan.
Burger mengandung banyak karbohidrat, gula, lemak, dan garam serta mengesampingkan nutrisi lain seperti serat, vitamin, dan mineral. Akibatnya jika terus menerus dikonsumsi, burger dapat meningkatkan risiko terkena penyakit seperti penyakit jantung.
Anak-anak juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi burger secara berlebihan. Selain potensi menyebabkan obesitas, daging yang kurang tepat dalam pengolahannya dapat terkontaminasi bakteri yang menyebabkan gangguan pencernaan. Penyedap dan pengawet kimia yang terdapat pada burger juga tidak baik bagi kesehatan anak karena dapat mengganggu proses pertumbuhan.
2. Permen
Sumber: liputan6.com 2020 Merdeka.com
Bisa dibilang, permen adalah makanan ringan yang paling disukai oleh anak-anak. Rasanya yang manis dapat membuat anak ketagihan untuk mengonsumsi permen secara terus-menerus.
Selain kandungan gulanya yang tinggi, permen-permen yang berbalut gula warna-warni juga bisa berbahaya dari segi pemakaian zat pewarnanya. Bahkan, dalam satu kemasan permen mengandung sedikitnya 33,3 miligram pewarna. Itu merupakan jumlah yang cukup banyak jika masuk dalam tubuh.
Mengonsumsi permen secara berlebih dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak, seperti karies gigi.
3. Nugget Ayam
2020 Merdeka.com
Nugget ayam yang dibuat oleh perusahaan besar biasanya menggunakan bahan-bahan seperti TBHQ, jagung GMO, ekstrak ragi autolisis dengan MSG, bahan antibusa dimetilpolisiloksan, sodium, minyak kedelai terhidrogenasi, gula, dan gandum yang diputihkan. Jadi, bahan yang digunakan bukan sekadar daging ayam giling, bumbu, dan tepung roti.
Minyak yang digunakan pada pembuatan nugget ayam ini pada dasarnya mengandung lemak trans yang dapat menjadi alasan penyebab obesitas. Minyak ini juga bertanggung jawab atas penyakit jantung dan peradangan pada anak. Selain itu, gula yang digunakan untuk membuat nugget ialah gula dalam bentuk dekstrosa. Terlalu banyak mengonsumsinya dapat membuat lemak tersimpan dalam tubuh si kecil.
Lemak yang berlebihan ini dapat menyebabkan diabetes dan hiperglikemia.
4. Jelly Kemasan
Sumber: klikdokter.com 2020 Merdeka.com
Mengonsumsi jelly kemasan dengan kandungan gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko karies dentis (karang gigi), obesitas, dan diabetes militus pada anak. Makanan ini sekilas memang tidak terlihat berbahaya, namun ternyata tidak ada kandungan mineral dalam jelly kemasan. Kadar gula yang ada di dalamnya pun cukup tinggi, yaitu 8 gram tiap satu takaran penyajian (sekitar 14 gram).
Tidak hanya itu, pewarna buatan, pemanis buatan, dan pengawet yang ada di dalam jelly kemasan juga perlu diperhatikan. Walaupun kandungan tersebut masih dalam batas aman, konsumsi jelly kemasan dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang panjang tidak baik untuk kesehatan anak Anda.
Konsumsi jelly dalam kemasan bisa diganti dengan puding buatan sendiri. Hal ini tentu akan lebih aman karena bahan yang digunakan bisa dipilih dari bahan-bahan yang alami, seperti buah-buahan.
5. Frozen Yogurt
Sumber: eatwell.co.nz 2020 Merdeka.com
Pasti Anda sudah tidak asing dengan makanan frozen yogurt atau yogurt beku. Makanan ringan ini banyak ditemukan di pusat perbelanjaan. Anak-anak biasanya sangat menyukai makanan ringan ini karena rasanya yang segar.
Biasanya frozen yogurt ini disajikan dengan aneka topping di atasnya. Yogurt sebenarnya adalah makanan sehat yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh, namun makanan ringan ini menjadi tidak sehat ketika ditambahkan beberapa pilihan topping di atasnya. Agar tetap mendapatkan manfaat saat mengonsumsi yogurt, Anda bisa mengganti topping yang sehat seperti buah-buahan dan kacang untuk si kecil.
6. Makanan Ringan Kemasan
Sumber: pixabay.com 2020 Merdeka.com
Anak-anak sangat menyukai makanan ringan kemasan. Ada banyak sekali makanan ringan kemasan yang dijual di tempat perbelanjaan. Selain rasanya, biasanya anak-anak tertarik dengan makanan ringan kemasan karena warna dan gambar kemasannya yang menarik.
Namun, Anda perlu memikirkan ulang untuk menyajikan makanan ringan kemasan ini pada anak. Kandungan sodium dan pengawet di dalamnya dapat membuat anak haus akan konsumsi garam berlebih. Selain itu, pada makanan ringan dengan warna-warni yang mencolok, sekalipun menggunakan pewarna makanan yang aman dan telah tersertifikasi, Anda tetap saja perlu membatasinya.
Untuk makanan ringan kemasan yang cenderung manis, kandungan cokelat dan gula di dalamnya biasanya melebihi batas konsumsi harian yang dapat menyebabkan anak kelebihan berat badan serta terkena diabetes.
7. Kacang Asin
Sumber: pixabay.com 2020 Merdeka.com
Kacang memang sangat baik bagi kesehatan tubuh. Namun jika Anda menambahkan garam atau rasa lain ke dalamnya, maka manfaat utuh dari kacang tidak akan Anda dapatkan.
Biasanya, anak-anak lebih menyukai makanan ringan dengan rasa manis atau asin. Nah, mengonsumsi kacang asin yang berlebihan akan berakibat tidak baik bagi kesehatan anak. Oleh karena itu, agar mendapatkan nutrisi serta manfaat yang baik seutuhnya dari kacang, tidak perlu menambahkan rasa pada kacang tersebut.