9 Fakta Terbaru Gempa 5,6 SR di Cianjur, Dampaknya Terasa sampai Sukabumi
Berdasarkan pantauan di lapangan, ribuan bangunan di Cianjur rusak parah. Rata-rata para korban luka dan meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang mereka tempati saat kejadian. Dampak gempa bumi ini terasa hingga Kabupaten Sukabumi.
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilanda gempa bumi 5,6 SR pada Senin (21/11), sekitar pukul 13.21 WIB. Berdasarkan data dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sampai dengan Selasa (22/11), korban meninggal mencapai 162 orang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, ribuan bangunan di Cianjur rusak parah. Rata-rata para korban luka dan meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang mereka tempati saat kejadian. Dampak gempa bumi ini terasa hingga Kabupaten Sukabumi.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai gempa susulan yang bisa saja terjadi kapan saja. Berikut 9 fakta gempa bumi di Cianjur.
Terasa sampai Sukabumi
©2022 Merdeka.com/Arie Basuki
Gempa bumi yang terjadi di Cianjur ini tidak berpotensi Tsunami. Tetapi, bencana ini merusak hingga 2.345 unit rumah. Kebanyakan tingkat kerusakan bangunan mencapai 60 sampai 100 persen.
Tak hanya di satu daerah, gempa juga merusak 681 rumah di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Akibatnya, 58 kepala keluarga mengungsi dan 11 orang mengalami luka-luka.
Menurut Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Medi Abdul Hakim, Selasa (22/11), ratusan rumah itu tersebar di 19 kecamatan. Kondisi paling parah di Kecamatan Sukalarang dengan total kerusakan bangunan mencapai 179 unit.
Kemudian beberapa kecamatan lain yang terdampak di Sukabumi, yakni Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak.
"Kami masih melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bertambah. Untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan," katanya, dikutip dari ANTARA.
Cianjur Berada di Kawasan Seismik Aktif
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Cianjur berada di daerah seismik aktif yang rawan terjadi gempa.
Dijabarkan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Senin, Cianjur berada di satu jalur seismik bersama Sukabumi, Lembang, Purwakarta dan Bandung.
Cianjur juga melintas di titik sesar minor, seperti Cimandiri, Padalarang, Lembang hingga Cirata. Hal ini menjadikan kawasan tersebut rawan gempa permanen, dengan berbagai variasi kekuatan.
"Disebut seismik aktif karena hasil monitor BMKG di daerah itu sering terjadi gempa dengan berbagai variasi dan kedalaman," katanya.
Kaupaten Cianjur Tersusun dari Gunung Api Muda
Selain berada di jalur sesar, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut jika Kabupaten Cianjur, tersusun dari struktur endapan quarter gunung api muda yang bersifat lunak (breksi gunung api, lava, tuff).
Dijelaskan dalam website ESDM, kondisi itu menyebabkan potensi getaran kuat saat terjadi gempa bumi. Kondisi ini didukung oleh struktur yang sudah mengalami pelapukan serta bersifat lepas dan belum kompak. Morfologi ini terdapat di daerah perbukitan Cianjur yang memiliki karakter bergelombang.
Gempa bumi yang terjadi di wilayah tersebut diperkirakan berpotensi mengakibatkan bahaya sesar permukaan dan bahaya penyerta (collateral hazard). Kondisi ini akan diikuti kondisi berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan dan likuefaksi tanah.
Usai gempa terjadi, Badan Geologi akan melakukan pemetaan serta rekomendasi teknis sehingga bisa membantu manajemen bencana bagi Pemkab Cianjur dan Pemprov Jabar.
Penanganan Pasca Gempa Dibantu Tim SAR dari Semarang
Selain ditangani oleh tim relawan, BPBD dan SAR di beberapa daerah Jawa Barat, bantuan pasca bencana juga dilakukan oleh tim SAR dari Semarang, Jawa Tengah.
Disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Heru Suhartanto, bantuan ini didatangkan mengingat luasnya dampak gempa bumi.
Menurutnya, ada 20 petugas dengan kualifikasi Urban SAR dan kemampuan pertolongan pertama secara medis. Mereka juga dibekali sejumlah alat evakuasi seperti gergaji beton, tabung kantung pengangkat, serta alat pengungkit.
Antisipasi Gempa Susulan dengan Ribuan Tenda
Kementerian Sosial RI juga berupaya memberikan bantuan ribuan tenda yang diperuntukkan bagi korban terdampak gempa bumi di Cianjur. Setidaknya ada 1.000 tenda yang disebar di tujuh kecamatan.
Menurut Mensos Risma, tenda-tenda itu akan melindungi para korban dari kemungkinan adanya gempa susulan. Ini juga bisa digunakan sebagai tempat berlindung sementara karena tempat tinggalnya roboh.
Mensos juga membantu menyediakan bahan makanan siap saji dan mengaktifkan dapur darurat di Cianjur.
"Kita siapkan untuk sementara warga yang bangunannya roboh dan untuk keamanan warga maka kita siapkan untuk tempat istirahat mereka, kita siapkan tenda-tenda," kata Mensos Risma.
Kantor Polisi Jadi Lokasi Pengungsian
Selain dibangun tenda, Kemensos juga memberikan sejumlah fasilitas sosial juga beralih fungsi menjadi lokasi pengungsian dari para korban. Mako Polres Cianjur juga memberikan bantuan.
Lokasi yang terletak di Desa Nagrak itu diketahui dijadikan tempat untuk berteduh sementara bagi para korban yang tempat tinggalnya rusak. Terhitung sebanyak 20 KK dari dua RT (03 dan 02) RW 07 menempati pengungsian yang dibangun di lapangan Polres, dengan prioritas utama anak-anak, wanita dan lansia.
"Di masjid ada 20 KK, Mako Polres juga ada sekitar 20 KK yang mengungsi," ujar M Supardi, Ketua RT 03 RW 07.
Jaringan Komunikasi Masih Dipulihkan
Untuk saat ini, operator telekomunikasi di Cianjur, masih terus memulihkan jaringan yang terputus akibat bencana gempa bumi. Dari data yang dihimpun di laman Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat lima operator seluler yang yang terkena dampak dari bencana seperti Telkom Indonesia, Telkomsel, Smartfren, XL, hingga Indosat Oredoo.
Untuk Telkomsel, perbaikan masih berpusat di situs-situs yang terdampak. Terhitung 73 tower Base Transceiver Station (BTS) yang terganggu akibat bencana gempa juga karena tidak adanya pasokan listrik.
Kondisi yang sama juga terjadi pada Indosat Oredoo, dengan 79 situs mereka mati karena tidak mendapat pasokan listrik.
Sedangan XL dan Smartfren, jaringan mereka terbilang cukup aman, walau harus tetap menggunakan genset untuk membantu pasokan listrik sebagai langkah operasional.
Mendapat Perhatian Dunia
Merujuk Liputan6, gempa bumi di Kabupaten Cianjur mendapat perhatian dari dunia internasional. Beberapa media luar negeri terlihat memberitakan bencana itu seperti BBC, Arab News serta Kyodo dan Japan Times dari Jepang yang memberitakan dampak serta jumlah korban meninggal.
Para pemimpin dunia juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam akan kejadian itu. Presiden Prancis Emmanuel Macron misalnya, ia mengirimkan doa dan pesan bela sungkawa menggunakan bahasa Perancis dan Indonesia.
“Pagi ini Indonesia terguncang gempa kuat yang membawa kehancuran dan memangsa nyawa. Duka cita mendalam untuk para korban. Prancis turut solider. (L'Indonésie est frappée ce matin par un séisme d'une force destructrice et meurtrière. Pensée émue pour toutes les victimes. La France est solidaire),” kata Macron, dikutip dari akun twitternya.
Kemudian PM Kanada, Justin Trudeau yang mengaku siap membantu untuk para korban gempa di Indonesia. Terakhir, PM baru Inggris Rishi Sunak yang merasa kaget dengan dampak gempa di Cianjur, dan siap berdiri untuk Indonesia.
Pelayanan Kesehatan Korban Diupayakan Agar Tidak di Luar Ruangan
Gubernur Ridwan Kamil meminta pihak terkait untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada para korban bencana gempa dengan tidak melakukan perawatan di luar ruangan.
Ia mengarahkan agar korban bisa ditangani di wilayah lain seperti Tasikmalaya hingga Bandung. Karena saat ini korban ditangani di luar bangunan, untuk mencegah adanya gempa susulan.
“Di beberapa lokasi terjadi cuaca gelap, lampu mati, akses terputus, dan masih ada korban yang hilang sehingga dimungkinkan bisa bertambah,” katanya.
Penanganan pasien diketahui berada di tiga RS wilayah Cianjur, seperti RSUD Sayang, Cimacan dan RS Bhayangkara Polri.