Awug Cibeunying Jadi Rekomendasi Jajanan Legendaris di Bandung, Eksis Sejak 1980
Tak hanya setiap sudutnya yang berkesan, Kota Bandung juga menawarkan ragam jajanan yang otentik seperti yang dijual di Kedai Awug Cibeuying. Di tempat ini, aneka kue tradisional menjadi daya pikat para wisatawan.
Tak hanya setiap sudutnya yang berkesan, Kota Bandung juga menawarkan ragam jajanan yang otentik seperti yang dijual di Kedai Awug Cibeuying. Di tempat ini, aneka kue tradisional menjadi daya pikat para wisatawan.
Sesuai namanya, kedai menjual menu utama berupa awug yang mirip dengan kue putu. Jajanan ini berbahan tepung beras, parutan kelapa, serta isian gula merah cair. Bedanya, awug disajikan lebih besar dengan bentuk mengerucut.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Selain itu, ragam kue tradisional macam putri noong, adas, cinde, putu ayu, jewel, ladu sampai ongol-ongol juga disuguhkan di kedai yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 361, Kelurahan Kacapiring itu.
Disampaikan pengelola toko, Rizky Ahmad Fauzi, permintaan awug di tempatnya tidak pernah sepi dan cenderung meningkat saat masa liburan.
"Kalau di hari libur bisa memproduksi hingga 1 kuintal. Kalau hari biasa, sekitar 50 kilogram," katanya, dikutip dari laman Pemkot Bandung, Selasa (14/2)
Sajikan Awug yang Lembut
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Awug yang disajikan di tempat ini benar-benar dijaga kualitasnya. Selagi hangat, kue ini biasanya langsung ludes diburu para pembeli yang datang dari berbagai tempat. Soal rasa tak perlu diragukan, karena awug di sini memiliki tekstur yang lembut dan manis.
Rizky mengaku, pihaknya sangat menjaga proses produksi karena kepuasan konsumen merupakan hal yang utama.
Menurutnya, mesin-mesin yang digunakan untuk membuat kue selalu dijaga kebersihannya. Kemudian bahan utama pembuatan seperti beras, parutan kelapa, dan isian gula jawa menggunakan bahan yang sesuai standar.
Buka Jam 07.00-19.00 WIB
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Kedai awug tersebut sudah mulai buka sejak pukul 07.00 sampai 19.00 WIB. Jika tak ingin kehabisan, pembeli bisa datang mulai awal buka hingga siang hari.
Para pembeli juga sudah bisa dilakukan via platform online. Kue juga bisa dipesan satuan maupun campur.
"Kurang lebih ada 30 macam jajanan tradisional sunda yang kami jual. Seperti klepon, aliagrem, jiwel, dan gurandil, dan konsumen semakin sini semakin naik. Ditambah lagi ada Gofood, Grabfood dan Shopee Food. Jadi bisa mempermudah konsumen,” katanya.
Melegenda Sejak 1980
©2023 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Resep awug di sini telah dipertahankan sesuai aslinya sejak 1980 silam. Perihal nama Cibeunying, dulunya kedai ini berlokasi di samping Apotek Cibeunying.
Pembeli dimudahkan untuk bisa memilih sendiri belasan nampan kue yang dipajang, dan ke depan ia ingin menerapkan sistem prasmanan.
"Kita ingin pembeli bisa mengambil sendiri. Sehingga konsumen tinggal ke kasir," katanya
Untuk harganya, 1 dus awug dijual dengan harga Rp10 ribu. Bisa juga dicampur dengan kue lainnya di harga yang sama. Namun untuk satu besek, awug dijual seharga Rp25 ribu.