Bahaya Penggunaan Asbes bagi Kesehatan, Sebabkan Gangguan pada Paru-Paru
Di balik keunggulannya, asbes memiliki bahaya yang perlu diwaspadai karena pengaruhnya yang dapat menyerang organ dalam.
Salah satu bahan yang sering kita jumpai ini ternyata menyimpan bahaya bagi kesehatan.
Bahaya Penggunaan Asbes bagi Kesehatan, Sebabkan Gangguan pada Paru-Paru
Di tengah kemajuan industri dan konstruksi, asbes pernah menjadi bintang sebagai bahan bangunan yang banyak dipakai. Dengan sifat tahan api, isolasi suara yang baik, dan kekuatan yang luar biasa, asbes menjadi pilihan utama dalam berbagai aplikasi. Namun, di balik keunggulan tersebut, tersembunyi bahaya yang mengintai kesehatan manusia.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan apa saja bahaya penggunaan asbes bagi kesehatan. Selain itu, artikel ini juga menunjukkan beberapa produk yang berpotensi mengandung asbes yang perlu diwaspadai.
-
Sayuran apa saja yang aman untuk penderita asam lambung? Tidak semua jenis sayuran aman dikonsumsi penderita asam lambung. Sayuran yang Aman untuk Asam Lambung, Buncis hingga Wortel Penderita asam lambung perlu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Asam lambung yang berlebihan dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman seperti sensasi terbakar di dada, rasa pahit di mulut, atau bahkan nyeri ulu hati.Oleh karena itu, penting bagi penderita asam lambung untuk menghindari makanan yang dapat memicu peningkatan produksi asam lambung.Salah satunya sayuran. Tidak semua sayuran dapat dikonsumsi oleh penderita asam lambung. Terdapat beberapa jenis sayuran yang aman untuk asam lambung. Jenis sayuran ini bahkan memiliki kandungan yang dapat membantu meredakan gejala asam lambung.Berikut merdeka.com merangkum jenis sayuran yang aman untuk asam lambung, bisa disimak.
-
Bagaimana kecap asin bisa bermanfaat untuk kesehatan? Penggunaan kecap asin ini bisa memberikan sejumlah manfaat kesehatan pada seseorang. Dilansir dari Livestrong, berikut sejumlah manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari kecap asin. Sumber Sodium Kandungan Sodium yang Lebih Rendah Dibanding Garam Walau menyehatkan, terdapat batasan konsumsi sodium yaitu 2.300 miligram per hari bagi yang sehat dan 1.500 miligram bagi yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau di atas 51 tahun. Rasa kaya dari kecap asin ini bisa membuatnya tak membutuhkan jumlah banyak agar terasa asin. Hal ini bisa membuat konsumsi sodium ini jadi lebih terkendali dan tak dilakukan secara berlebihan.Penelitian tahun 2009 mengungkap bahwa menggantikan garam dengan kecap asin tida menurunkan rasa makanan. Namun di sisi lain, hal ini bisa menurunkan total sodium yang masuk ke dalam tubuh. Memiliki Kandungan Anti-Alergenik Pada percobaan yang dilakukan terhadap manusia, mereka yang mengonsumsi kecap asin dan memiliki alergi diketahui membaik kondisinya dibanding pada yang mengonsumsi placebo. Walau penelitian lanjutan masih dibutuhkan, namun hasil ini menjelaskan manfaat konsumsi kecap asin ini. Penelitian pada tahun 2005 mengungkap bahwa kecap asin kaya dengan shoyuflavones, sebuah antioksidan alami. Kandungan ini melindungi tubuh dari cedera dari radikal bebas yang dibuat oleh tubuh secara alami ketika mencerna makanan. Memiliki Kandungan Antioksidan Radikal bebas bisa mempercepat proses penuaan serta meningkatkan risiko penyakit jantung maupun kanker. Hasil penelitian mengungkap bahwa antioksidan pada kecap asin menurunkan efek peradangan serta meningkatkan produksi asam gastrik yang bisa membantu pencernaan. Selain kandungan antioksisa, ada juga kandungan antimikrobial di dalamnya. Kandungan ini diketahui efektif melindungi tubuh dari bakteri tertentu.Sejumlah manfaat kesehatan tersebut bisa kita peroleh dari konsumsi kecap asin pada makanan kita sehari-hari.
-
Apa saja dampak bahaya zat besi yang berlebihan bagi tubuh? Kondisi kelebihan zat besi yang tidak ditangani dapat membawa dampak berbahaya. Berikut adalah beberapa bahaya kelebihan zat besi bagi kesehatan tubuh: 1. DiabetesKadar zat besi dalam tubuh yang tinggi dikaitkan dengan meningkatnya risiko diabetes. Pasalnya, zat besi juga merupakan nutrisi yang membantu mengatur metabolisme. Ketika jumlah zat besi meningkat, kondisi seperti resistensi insulin dan kegagalan sel beta dapat terjadi, dan dua hal tersebut adalah penyebab utama diabetes.
-
Buah apa saja yang bisa membantu penderita asam lambung? Berikut beberapa buah yang aman dikonsumsi bagi penderita asam lambung, beserta penjelasannya: Pisang Pisang memiliki tingkat keasaman yang rendah, yaitu sekitar pH 4,5-5,2. Pisang juga kaya akan kalium dan serat, yang bisa membantu menetralisasi asam lambung dan memulihkan fungsi lambung. Pisang juga memiliki tekstur halus yang mudah dicerna dan bisa membentuk lapisan pelindung di kerongkongan.
-
Kenapa buah tertentu berbahaya untuk penderita asam lambung? Salah satu faktor yang bisa memicu asam lambung naik adalah makanan yang dikonsumsi, termasuk buah-buahan. Oleh karena itu, penderita asam lambung perlu memperhatikan jenis buah yang aman dan tidak aman untuk dikonsumsi.
-
Bagaimana cara mengolah ubi yang aman untuk penderita asam lambung? Pada dasarnya, ubi memiliki rasa manis yang alami sehingga Anda dapat langsung mengonsumsinya tanpa menambahkan berbagai gula atau penambah rasa yang lainnya. Begitu lah cara mengolah ubi yang aman sebelum dinikmati. Sementara itu, ada beberapa tips aman untuk mengonsumsinya.
1. Asbestosis
Asbestosis adalah kondisi kronis yang memengaruhi paru-paru. Ini terjadi ketika serat asbes dihirup dan menetap di dalam jaringan paru-paru, menyebabkan peradangan dan parut. Gejala asbestosis termasuk sesak napas, batuk kronis, dan bunyi mengi saat bernapas. Penyakit ini dapat berkembang menjadi sangat parah dan menyebabkan kegagalan fungsi paru-paru. Sayangnya, tidak ada pengobatan yang efektif untuk asbestosis, dan kondisi ini sering kali berakibat fatal.
2. Kanker Paru-Paru
Paparan asbes secara signifikan meningkatkan risiko kanker paru-paru. Serat asbes yang terhirup dapat menyebabkan kerusakan DNA sel paru-paru, yang pada gilirannya dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Gejala kanker paru-paru akibat paparan asbes mirip dengan jenis kanker paru-paru lainnya, termasuk batuk yang tidak kunjung sembuh, sesak napas, nyeri dada, dan suara serak. Risiko ini semakin meningkat jika individu tersebut juga merokok.
3. Mesothelioma
Mesothelioma adalah jenis kanker langka yang paling sering menyerang lapisan pelindung organ internal seperti paru-paru, perut, dan jantung. Hampir semua kasus mesothelioma dikaitkan dengan paparan asbes. Mesothelioma sangat agresif dan sulit diobati, dan sering kali tidak terdeteksi sampai pada tahap lanjut, yang membuat prognosisnya sangat buruk.
4. Peradangan dan Jaringan Parut
Serat asbes yang terhirup dapat menyebabkan peradangan kronis dan pembentukan jaringan parut di dalam tubuh. Ini tidak hanya memengaruhi paru-paru tetapi juga organ lain di sekitarnya, yang dapat mengganggu fungsi normal mereka.
5. Kerusakan Genetik
Serat asbes memiliki potensi untuk merusak materi genetik dalam sel. Kerusakan ini dapat menyebabkan mutasi yang memicu pertumbuhan sel kanker. Kerusakan genetik ini juga dapat diwariskan ke generasi berikutnya, yang berarti bahwa efek dari paparan asbes dapat melampaui individu yang terpapar langsung.
6. Penyakit Jantung
Asbestosis dan penyakit paru-paru lain yang disebabkan oleh asbes dapat meningkatkan tekanan pada arteri paru, yang pada gilirannya dapat memengaruhi jantung. Ini dapat menyebabkan kondisi seperti hipertensi pulmonal dan gagal jantung.
7. Efek Jangka Panjang Tanpa Gejala
Salah satu aspek yang paling menakutkan dari paparan asbes adalah bahwa sering kali tidak ada gejala yang terlihat selama bertahun-tahun. Penyakit yang berkaitan dengan asbes dapat berkembang tanpa diketahui dan tiba-tiba muncul setelah beberapa dekade.
8. Risiko bagi Keluarga dan Orang Lain
Serat asbes dapat menempel pada pakaian dan rambut, yang berarti bahwa pekerja yang terpapar asbes dapat secara tidak sengaja membawa serat berbahaya ini ke rumah mereka, mengekspos anggota keluarga dan orang lain kepada risiko yang sama.
9. Tidak Ada Tingkat Paparan Aman
Tidak ada tingkat paparan asbes yang dianggap aman. Bahkan paparan kecil pun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius di masa depan.
Apa Saja Produk yang Mengandung Asbes?
Sejumlah negara telah melarang atau membatasi penggunaan asbes. Tapi, apa saja produk-produk di sekitar kita yang berpotensi mengandung asbes? Berikut adalah beberapa produk yang dapat mengandung asbes:
- Atap Bangunan: Asbes sering digunakan sebagai bahan atap bangunan. Ini termasuk atap semen bergelombang yang biasa kita lihat di banyak bangunan. Asbes dalam kondisi baik tidak berbahaya, tetapi jika rusak, debu halusnya dapat terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan.
- Pipa dan Papan Lembaran: Asbes digunakan dalam pipa dan papan lembaran. Pipa asbes sering digunakan untuk saluran air panas dan insulasi. Papan lembaran asbes juga digunakan dalam konstruksi.
- Lantai Vinil-Asbes: Lantai vinil-asbes mengandung serat asbes dan digunakan dalam lantai bangunan.
- Kertas Asbes: Kertas asbes digunakan untuk menyaring dan insulasi produk.
- Bahan Lapisan Rem dan Permukaan Kopling: Asbes juga digunakan dalam komponen kendaraan, seperti rem dan kopling.
- Bahan Atap Dinding dan Kompor: Asbes dapat ditemukan dalam bahan atap dinding dan kompor.
- Produk Tekstil: Benang, kain pita, dan tali juga dapat mengandung asbes.
- Pembungkus Pipa Air Panas dan Kain Tahan Panas: Asbes digunakan dalam pembungkus pipa air panas dan kain tahan panas.
Apakah Ada Alternatif Aman?
Ada beberapa alternatif aman yang dapat digunakan sebagai pengganti asbes. Berikut beberapa pilihan yang ramah lingkungan dan dianggap lebih aman:
1. Genteng Baja Ringan atau Genteng Metal
Genteng baja ringan atau genteng metal sering dipilih sebagai alternatif pengganti asbes karena memiliki daya tahan yang tinggi, tahan terhadap cuaca ekstrem, dan mudah dalam pemasangan. Selain itu, genteng ini juga ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
2. Genteng Keramik, Beton, atau Tanah Liat
Genteng keramik, beton, atau tanah liat juga merupakan alternatif yang baik karena tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki daya tahan yang baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa proses produksi genteng ini juga dapat memiliki dampak lingkungan.
3. Serat Kaca, Mineral, Polimer, dan Karbon
Dalam industri pembuatan plat, serat kaca, serat mineral, serat polimer, dan serat karbon adalah beberapa alternatif yang digunakan untuk menggantikan asbes. Bahan-bahan ini dianggap lebih aman dan berkelanjutan.
Penting untuk mempertimbangkan alternatif yang tidak hanya aman bagi kesehatan tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang minimal. Jika Anda mempertimbangkan untuk mengganti asbes, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau profesional kesehatan untuk mendapatkan rekomendasi yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.