Bantah Langgar Prokes saat Ultah, Ini Penjelasan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi
Rabu (17/02) kemarin, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen, mengklarifikasi dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di acara silaturahmi ulang tahunnya. Acara tersebut digelar di salah satu villa, di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Rabu (17/02) kemarin, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen, mengklarifikasi dugaan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di acara silaturahmi ulang tahunnya. Acara tersebut digelar di salah satu villa, di kawasan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Rabu (3/2).
Dalam kesempatan itu, Pepen menyebut acaranya dilakukan secara internal keluarga, dan telah dilakukan sesuai standar protokol kesehatan yang berlaku. Sebelumnya, dikabarkan acara perayaan ulang tahun itu dibubarkan oleh satgas Covid-19 setempat. Berikut keterangan dari Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi:
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Bagaimana proses tes kesehatan bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Jakarta? Adapun untuk tahapan tes kesehatan yang dijalani bakal cagub dan cawagub berlangsung sekitar 11 jam 20 menit, diawali USG Alcdomen, Nontgen Toone, pemeriksaan Lab dan Narkotika, penyakit dalam, Bedah Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Ortepedi.Pemeriksaan Paru spirometri, THT-KL, MRI Brain Non Kontras, Neurologi Nerve Conduction Velocity, Pemeriksaan Mata, Jantung, Pembuluh Darah, dan diakhiri pemeriksaan gigi serta mulut.
-
Siapa yang diimbau oleh BPJS Kesehatan untuk mendukung keberlangsungan Program JKN? Rizzky juga mengimbau keberlangsungan Program JKN harus tetap terjaga, hal ini tentu membutuhkan dukungan semua pihak termasuk peserta BPJS Kesehatan dengan rutin membayar iuran JKN.
-
Apa yang dibahas oleh Dirut BPJS Kesehatan dan Wali Kota Balikpapan dalam pertemuan tersebut? Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Telah Dilakukan Sesuai Protokol Kesehatan
Sebagai salah satu pihak yang menjalankan tugas di Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi, Pepen mengaku tetap menjunjung tinggi penerapan prokes kendati di dalam acara keluarga.
Ia menceritakan bahwa pada Rabu (3/2) lalu, selepas meresmikan Rumah Sakit dan menerima tamu dari anggota komisi 8 DPR RI, Pepen kemudian menghadiri acara bersama keluarga di villa miliknya.
"Anak saya kan sudah besar-besar, kalau sewa hotel atau villa kan ga boleh, kebetulan saya punya rumah di sana. Meski acara keluarga, kami tetap menjaga Prokes. Dan itu pun tidak sampai 20 orang," tegas Pepen kepada wartawan, dilansir dari Liputan6.com.
Satgas Covid-19 Setempat Tidak Membubarkan
©2020 Merdeka.com
Pepen membenarkan jika saat pelaksanaan syukuran tersebut ada petugas gugus tugas dari Kecamatan Cisaru yang mendatanginya. Namun, Pepen menegaskan, keberadaan mereka tidak untuk membubarkan dan hanya mengingatkan bahwa di wilayah tersebut masih melaksanakan PPKM.
Pepen menjelaskan, acara keluarga tersebut langsung ia disudahi pada pukul 21.00 WIB.
"Jadi tidak ada pembubaran acara dari Satgas Covid. Memang saat itu sudah pukul 21.00, acara pun sudah selesai," ucap Pepen.
Undangan Datang Secara Spontan
Terkait para pejabat Pemkot yang hadir untuk mengucapkan selamat, adalah upaya spontanitas dari dinas tanpa undangan. Tetapi, diakui Pepen, sejumlah tamu tersebut tetap menjaga prokes.
"Di tempat acara tidak ada keramaian. Soal ada beberapa pejabat Pemkot yang datang itu sifatnya terkait dengan tanggung jawab saya sebagai kepala daerah dan ada yang perlu ditandatangani. Jadi, kalau acara itu dibubarkan tentu harus ada berita acara pembubaran. Tapi faktanya kan tidak. Kita malah sambut dengan baik dan komunikasi yang mencair," tutur Pepen.
Walau demikian, Pepen berupaya meminta maaf kepada semua pihak atas kehebohan berita yang terjadi.
Sebelumnya kejadian perayaan ulang tahun orang nomor satu di Kota Bekasi tersebut turut dibenarkan oleh Bupati Bogor Ade Yasin. Menurutnya, ia mendapat laporan dari gugus tugas setempat jika acara itu dihadiri oleh Rahmat Effendi. Namun, lanjut Ade, Rahmat Effendi beserta 20-an tamu yang hadir di lokasi tidak diberi sanksi.