Begini Cara Menghitung Dosis Obat, Mulai dari Obat Tablet hingga Serbuk
Yang perlu diperhatikan dalam menangani obat-obatan adalah menghitung dosis secara akurat. Karena jika salah dalam menghitung dosis, maka akan berdampak pada kondisi kesehatan kita. Keracunan obat atau penyakit yang semakin parah menjadi salah satu akibat dari overdosis.
Ketika merasa sakit, hal pertama yang akan kita pikirkan adalah bagaimana cara mengobatinya. Kita bisa pergi ke apotek atau mungkin langsung menemui dokter. Di apotek atau pun dokter, kita akan mendapatkan obat untuk dikonsumsi sesuai dengan dosis.
Namun, pernahkah Anda berpikir bagaimana cara menghitung dosis obat?
Dikutip dari situs caramenghitung.com, dosis merupakan takaran dari suatu obat yang dapat memberikan efek farmakologis, atau khasiat, yang diinginkan. Umumnya, dosis sendiri terbagi menjadi dua, yaitu dosis lazim dan dosis maksimal.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Dimana Adam Malik Batubara menyelesaikan pendidikan dasar? Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School yang berada di Pematangsiantar.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dibahas dalam pidato lucu tentang pendidikan? Pada kesempatan ini, saya bermaksud menyampaikan tema terkait, terutama mengenai minat membaca buku.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Dosis lazim adalah dosis yang digunakan sebagai pedoman umum dalam pengobatan dan sifatnya tidak mengikat. Sedangkan dosis maksimal adalah dosis yang paling besar, namun masih boleh diberikan pada pasien, baik untuk sekali pemakaian atau pun sehari, tanpa ada efek bahaya.
Yang perlu diperhatikan dalam menangani obat-obatan adalah menghitung dosis secara akurat. Karena jika salah dalam menghitung dosis, maka akan berdampak pada kondisi kesehatan kita. Keracunan obat atau penyakit yang semakin parah menjadi salah satu akibat dari overdosis.
Mengingat betapa pentingnya memberi dosis yang tepat, berikut kami paparkan bagaimana cara menghitung dosis obat, mulai dari obat berbentuk tablet, sirup, hingga serbuk.
Cara Menghitung Dosis Obat Tablet
Obat tablet, pil, atau kaplet adalah obat bubuk yang terdiri dari satu ataupun lebih macam obat yang dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan. Obat ini hanya dapat digunakan dengan cara oral, mulut atau bawah lidah (subligual).
Shutterstock/Brian A Jackson
Cara menghitung dosis obat berbentuk tablet, pil, atau kaplet ini bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat)
Sediaan obat adalah jumlah dari total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul. Contoh, ketika dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan 500 mg.
Maka cara menghitungnya:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet
Cara Menghitung Dosis Obat Sirup
Cara menghitung dosis obat yang kedua adalah ketika hendak menghitung dosis obat sirup. Sebagian orang, khususnya anak-anak, mungkin lebih menyukai jenis obat yang satu ini.
Obat sirup merupakan salah satu obat yang dilarutkan di dalam air yang sudah diberikan tambahan eliksir (pemanis). Jenis obat ini hanya dapat diberikan melalui mulut atau oral.
©calpol
Beberapa jenis obat yang termasuk obat sirup yaitu obat drop, obat suspensi, dan tentunya obat sirup. Untuk cara menghitung dosis obat sirup, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
(Order Dokter)/(Sediaan Obat) ×Pelarut
Contoh, ketika dokter membuat resep Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup adalah 240 mg tiap 5 mL.
Maka cara menghitungnya:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Cara Menghitung Dosis Obat Serbuk
Obat serbuk adalah salah satu jenis obat yang berbentuk bubuk dan harus dilarutkan dengan air. Berbeda dengan jenis obat sebelumnya yang digunakan dengan oral atau mulut, obat serbuk hanya bisa diberikan melalui intravena.
Anda bisa menjumpai jenis obat serbuk ini dalam bentuk obat-obatan antbiotik seperti cefitriaxone, cefotaxim dan sebagainya. Cara menghitung dosis obat serbuk ini membutuhkan kreativitas ketika menambahkan pelarutnya. Meskipun pada umumnya jenis obat antibiotik serbuk juga telah dilarutkan dengan 10c aquabides sebelum diberikan untuk pasien, atau sebelum dicampur dengan menggunakan cairan pelarut.
Untuk cara menghitung dosis obat serbuk, Anda bisa menggunakan kembali rumus untuk menghitung dosis obat sirup. Anda mempunyai kebebasan dalam melarutkan obat serbuk.
Namun, yang perlu diingat ketika memberikan pelarut adalah jumlah pelarut jangan sampai terlalu pekat ataupun terlalu sedikit. Jika jumlah pelarut terlalu sedikit, maka akan terasa sakit pada saat diberikan. Namun, jangan pula terlalu banyak ketika memberikan pelarut ini.
Cara Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat
Cara menghitung dosis obat yang terakhir adalah untuk menghitung jenis obat yang perlu menggunakan alat. Ketika memberikan obat, ada kalanya jenis obat-obat yang diberikan melalui intravena memerlukan waktu yang lama dan berkesinambungan, atau jumlahnya juga sangat sedikit.
Dalam pemberiannya pun juga membutuhkan alat seperti infus pump atau syringe pump. Untuk menghitung dosis obat menggunakan alat ini, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
(Order Dokter)/Jam×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
atau,
(Order Dokter)/Menit×(60 mgtt)/CC×(kg/BB)×Pelarut/(Sediaan Obat)
Contohnya:
Heparin 1000 IU/jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, jumlah pelarut 100 cc.
Maka cara menghitungnya:
1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam
Yang perlu diperhatikan ketika menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat adalah kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misalnya ketika order dokter 0,05 mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka Anda harus mengubah 200 mg menjadi 200.000 mcg.
Kemudian hal lain yang perlu diperhatikan yaitu ketika waktu pemberian. Misalnya, dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order dokter 0,01 /kg BB/menit, maka menit adalah 1 menit.