BMKG Sebut Bandung Raya Berpotensi Kekeringan, Minta Warga Siapkan Cadangan Air
Disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, Selasa (6/6), adanya peristiwa itu membuat musim kemarau menjadi lebih lama dari biasanya dan lebih kering.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa kawasan Bandung Raya berpotensi mengalami kekeringan. Berdasarkan hasil analisis, fenomena El Nino menjadi penyebabnya. Warga di sana kemudian diminta menyiapkan cadangan air.
Disampaikan Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, Selasa (6/6), adanya peristiwa itu membuat musim kemarau menjadi lebih lama dari biasanya dan lebih kering.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Apabila El Nino ini terjadi, maka wilayah Jawa Barat akan termasuk pada wilayah terdampak El Nino di Indonesia, termasuk juga wilayah Bandung Raya," kata Teguh, dikutip dari ANTARA
Wilayah Bandung Raya yang berpotensi kekeringan
©2015 Merdeka.com
Teguh menyebut jika fenomena El Nino terkait memanasnya suhu permukaan air laut di kawasan Samudera Pasifik bagian tengah. Ini akan menciptakan gumpalan awan di sana sehingga menghambat air hujan di bagian Indonesia.
Adanya El Nino ini akan membuat wilayah Bandung Raya seperti Kota Cimahi, Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang akan mengalami musim kemarau yang lebih lama dan kering.
Kondisi itu akan meningkatkan potensi terjadinya kekurangan air bersih, kekeringan, kebakaran lahan hutan, sampai gangguan produksi pangan di daerah-daerah tersebut.
Warga diminta siapkan cadangan air
BMKG selanjutnya mengimbau masyarakat di wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan agar menyiapkan cadangan air. Beberapa yang bisa dilakukan adalah menampung sisa hujan di kolam retensi, penampungan air, sampai di skala besar seperti membiarkan air tertampung di waduk, danau dan embung.
Diperkirakan musim kemarau ini akan melanda wilayah Bandung Raya mulai Mei sampai Juni ini.
Ini didasarkan pada laporan menurunnya curah hujan dari beberapa pos pengamatan di Bandung Raya. Namun demikian ia menyebut jika hujan juga dimungkinkan terjadi saat kemarau dengan intensitas yang sangat rendah.
"Perlu dipahami bahwa musim kemarau tidak berarti hujan akan tidak terjadi sama sekali, tapi tetap terjadi namun dengan frekuensi dan intensitas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan," kata dia.
Belum ada peringatan dini panas ekstrem
Sementara itu, BMKG belum pernah mengeluarkan peringatan dini tentang cuaca panas secara ekstrem.
Ini merujuk pada hasil pengamatan kondisi panas yang berlebihan belum pernah terjadi di Indonesia.
Masyarakat perlu memahami bahwa di musim kemarau sifat tutupan awan akan terjadi lebih sedikit dibanding saat musim hujan dan masa peralihan. Ini mengakibatkan sinar matahari dengan intensitas tinggi akan mendominasi.
"Yang perlu dipahami adalah, pada musim kemarau tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan, sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi, yang menyebabkan cuaca terasa panas terik. Tetapi, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem," kata dia.