Bolak-balik Tidak Naik Kelas, Begini Kisah Pria Kerja Empat Jam Sehari Dapat Gaji Lebih dari Rp4 Juta
Ia pernah dicampakkan kekasihnya karena bisnisnya bangkrut dan menderita sakit.
Kehidupan sering kali diibaratkan sebagai roda yang berputar. Ada kalanya di bawah, ada kalanya di atas. Hal ini juga menggambarkan perjalanan hidup Edwin Anderson, seorang web developer asal Jakarta. Perjalanan hidup Edwin penuh lika-liku.
Semasa sekolah, ia bolak-balik tidak naik kelas. Edwin tercatat empat kali tidak naik kelas, yakni saat SD, SMP, hingga SMA.
- Sempat Bangkrut hingga Tak Mampu Beli Nasi Goreng, Pria Ini Sekarang Kaya Raya dan Punya 52 Properti
- Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
- Ogah Kerja karena Gajinya Kecil, Remaja Usia 18 Tahun Pilih Dagang Kaki Lima Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
- Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
“Saya kena cognitive impairement seperti early demensia. Saya mengalami gangguan kognitif sehingga kemampuan kognitif saya turun,” ungkap Edwin, dikutip dari YouTube PecahTelur, Rabu (18/9/2024).
Masa Sulit
Edwin merupakan sosok yang suka belajar hal-hal baru dan pantang menyerah. Sebelum menjadi web developer, Edwin memiliki bisnis toko game.
“Saya itu orangnya tidak mau berhenti di satu titik. Jadi saat punya toko game, saya tambah bisnis jasa servise (perangkat game) di rumah buat nambah penghasilan,” tutur pria berkacamata itu.
Saat pandemi, bisnis toko game Edwin bangkrut. Selain itu, Edwin didiagnosa mengidap skoliosis dan mengalami saraf kejepit. Bahkan, sang kekasih juga meninggalkan Edwin saat dirinya terpuruk di titik terendah.
Bangkit
Keterpurukan itu sempat membuat Edwin putus asa. Meski demikian, nasib baik berpihak kepadanya. Ia tergugah melihat kakaknya yang saat itu berprofesi sebagai web developer memiliki gaji besar.
“Saya melihat koko selama Covid-19 sebagai web developer remote bisa menghasilkan ribuan dolar per bulan. Saya kerja berbulan-bulan buka service, buka toko, tapi penghasilannya lebih kecil dari dia,” ungkap Edwin.
Melihat sang kakak, Edwin pun belajar ilmu-ilmu tentang coding dan website. Ia bercita-cita bisa bekerja di perusahaan Amerika Serikat sebagaimana sang kakak.
“Akhirnya saya belajar selama tiga bulan, belajar susah payah. Saya akhirnya melamar kerja di perusahaan Amerika Serikat dan diterima, hidup saya lalu berubah padahal saat itu gaji saya masih di bawah standar (AS). Gaji saya pertama kerja mencapai Rp60 juta per bulan,” jelas Edwin.
Buah Manis
Sejak menjadi web developer remote, Edwin merasa hidupnya lebih berarti. Ia memiliki jam kerja minim dan fleksibel. Hal ini membuatnya memiliki banyak waktu untuk liburan sendiri maupun menghabiskan waktu bersama keluarga.
Keberhasilan ini juga membantu Edwin mengatasi masalah kesehatan. Ia menggunakan gaji pertamanya untuk terapi skoliosis dan saraf kejepit. Beruntung, Edwin pun sembuh.
Kini, setiap hari Edwin hanya perlu bekerja selama 3-4 jam sehari dengan gaji sekitar Rp4,8 juta. Jika dirata-rata, penghasilan Edwin sebulan sekitar Rp144 juta.
Berkaca dari pengalamannya, Edwin mendorong orang lain mengikuti jejaknya. Belajar pemrograman dan membuka peluang bekerja dengan perusahaan luar negeri yang memberikan gaji jauh lebih besar dibanding perusahaan dalam negeri.