Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.
Virus Nipah dapat ditularkan ke manusia melalui hewan (seperti kelelawar atau babi), atau makanan yang terkontaminasi.
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya
Virus Nipah (NiV) merupakan virus zoonosis, artinya dapat menyebar antara hewan dan manusia. Kelelawar buah, disebut juga rubah terbang, merupakan hewan reservoir NiV di alam. Virus Nipah juga diketahui menyebabkan penyakit pada babi dan manusia.
Infeksi NiV dikaitkan dengan ensefalitis (pembengkakan otak) dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat dan bahkan kematian. Wabah ini terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India.
-
Bagaimana cara virus Nipah ditularkan antar manusia? Virus Nipah adalah jenis virus yang ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis). Virus ini berbahaya karena bisa ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung antar manusia.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Apa saja gejala awal infeksi virus Nipah? Penyakit ini awalnya ditandai dengan demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan seringkali disertai dengan gejala pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi adenovirus? Cara mencegah adenovirus dengan melakukan hal-hal berikut:Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar atau kecil, setelah bersin atau batuk, dan setelah menyentuh benda-benda umum. Mencuci tangan dapat membunuh virus yang menempel di kulit dan mencegah penularan melalui kontak langsung. Menjaga jarak dengan orang yang sakit, minimal 1 meter. Menjaga jarak dapat mengurangi risiko terpapar droplet yang mengandung virus saat orang yang sakit bersin, batuk, atau berbicara.Menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Menyentuh bagian-bagian tubuh ini dapat memindahkan virus dari tangan ke selaput lendir yang rentan terhadap infeksi.Menggunakan masker saat sakit atau berada di tempat umum. Menggunakan masker dapat menutupi hidung dan mulut serta mencegah penyebaran droplet yang mengandung virus. Masker juga dapat melindungi diri dari terhirupnya droplet dari orang lain. Menjaga kebersihan lingkungan, seperti membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, membuang sampah secara teratur, dan menyediakan tempat cuci tangan yang memadai. Menjaga kebersihan lingkungan dapat menghilangkan virus yang menempel di benda-benda atau tempat-tempat umum.Menjaga kesehatan tubuh, seperti mengonsumsi makanan bergizi, minum air yang cukup, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup. Menjaga kesehatan tubuh dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membuat tubuh lebih kuat melawan infeksi.
-
Bagaimana cara virus Nipah menyebar dari kelelawar ke manusia? Dilansir dari Kemenkes, dijelaskan bahwa virus Nipah ini bisa menjadi penyebab munculnya penyakit emerging zoonotik. Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan, baik hewan liar atau domestik, dengan kelelawar buah sebagai host alamiahnya.
-
Bagaimana cara penyebaran virus campak? Campak disebabkan oleh virus paramyxovirus, yang menyebar melalui tetesan pernapasan dan sangat menular.
Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar yang sakit di daerah yang terdapat virus tersebut, dan tidak meminum getah kurma mentah yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi.
Penularan Virus Nipah
Virus Nipah (NiV) dapat menyebar ke manusia dari:
- Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuhnya (seperti darah, urin, atau air liur)
- Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti getah palem atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi)
- Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi NiV atau cairan tubuhnya (termasuk tetesan hidung atau tetesan saluran pernapasan, urin, atau darah)
Pada wabah NiV pertama yang diketahui, manusia bisa tertular melalui kontak dekat dengan babi yang terinfeksi.
Strain NiV yang diidentifikasi dalam wabah tersebut awalnya ditularkan dari kelelawar ke babi, kemudian menyebar ke populasi babi. Kemudian orang-orang yang bekerja dekat dengan babi yang terinfeksi mulai jatuh sakit. Tidak ada penularan dari orang ke orang yang dilaporkan dalam wabah tersebut.
Namun, penyebaran NiV dari orang ke orang dilaporkan secara rutin di Bangladesh dan India. Hal ini sering terlihat pada keluarga dan perawat pasien yang terinfeksi NiV, dan di lingkungan layanan kesehatan.
Penularan juga terjadi dari paparan produk makanan yang telah terkontaminasi oleh hewan yang terinfeksi, termasuk konsumsi getah kurma mentah atau buah yang telah terkontaminasi air liur atau urin kelelawar yang terinfeksi. Beberapa kasus infeksi NiV juga dilaporkan terjadi pada orang yang memanjat pohon tempat kelelawar sering bertengger.
- Punya Julukan Bocah Kosong, Ternyata Vior Pernah Pernah Tepapar Virus dalam Kandungan hingga 10 Dokter Kasih Saran Digugurkan
- Kenali Pengertian Virus Oropouche, Gejala, serta Upaya Pencegahan yang Perlu Dilakukan
- Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
- Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan virus Nipah:
- Biasakan mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan hewan atau orang yang sakit.
- Hindari kontak dengan kelelawar atau babi yang sakit atau cairan tubuh mereka, seperti darah, air liur, atau air seni. Kelelawar dan babi adalah hewan yang paling sering menjadi sumber penularan virus Nipah.
- Hindari area yang terdapat kelelawar, seperti gua, hutan, atau perkebunan. Jika Anda harus masuk ke area tersebut, gunakan masker dan sarung tangan untuk melindungi diri Anda dari kontak dengan kelelawar atau kotorannya.
- Hindari makan atau minum produk yang dapat terkontaminasi oleh kelelawar, seperti buah mentah atau buah yang terdapat di tanah, nira kelapa sawit, atau madu. Sebaiknya, cuci dan kupas buah sebelum dimakan, dan masak nira atau madu sebelum diminum.
- Hindari kontak dengan darah atau cairan tubuh orang yang diketahui terinfeksi Nipah atau gejala-gejalanya, seperti demam, batuk, sakit kepala, atau kebingungan. Jika Anda harus merawat atau mengurus orang yang sakit, gunakan alat pelindung diri (APD), seperti masker, sarung tangan, dan baju pelindung. Jauhkan diri Anda dari tetesan hidung atau pernapasan orang yang sakit.
Apa Gejalanya?
Gejala virus ini biasanya muncul dalam 4-14 hari setelah terpapar. Penyakit ini awalnya muncul sebagai demam dan sakit kepala selama 3-14 hari, dan sering kali disertai tanda-tanda penyakit pernapasan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan kesulitan bernapas.
Fase pembengkakan otak (ensefalitis) mungkin terjadi, dengan gejala yang meliputi kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.
- Demam
- Sakit kepala
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Sulit bernafas
- Muntah
Gejala parah yang mungkin terjadi, seperti:
- Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
- Kejang
- Koma
- Pembengkakan otak (ensefalitis)
Kematian dapat terjadi pada 40-75% kasus. Efek samping jangka panjang juga ditemukan pada penyintas infeksi virus Nipah, termasuk kejang terus-menerus dan perubahan kepribadian.
Komplikasi
Infeksi virus Nipah adalah penyakit yang bisa menyebabkan gejala ringan hingga berat, seperti demam, batuk, sakit kepala, kebingungan, dan radang otak. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi virus Nipah bisa menimbulkan komplikasi yang serius dan bahkan fatal. Berikut adalah beberapa komplikasi yang bisa muncul dari infeksi virus Nipah:
- Peradangan otak akut (ensefalitis): Ini adalah komplikasi yang paling umum dan paling berbahaya dari infeksi virus Nipah. Peradangan otak bisa menyebabkan gejala seperti kantuk, kejang, penurunan kesadaran, dan koma. Peradangan otak juga bisa merusak sel-sel saraf dan menyebabkan kelumpuhan, perubahan kepribadian, gangguan penglihatan, dan gangguan kognitif
- Gangguan pernapasan: Infeksi virus Nipah bisa menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan pneumonia. Gangguan pernapasan bisa memperburuk kondisi pasien dan meningkatkan risiko penularan virus ke orang lain
- Kekambuhan: Beberapa pasien yang sembuh dari infeksi virus Nipah bisa mengalami kekambuhan atau kambuh kembali. Kekambuhan bisa terjadi beberapa bulan atau tahun setelah infeksi pertama. Gejala kekambuhan bisa berupa sakit kepala, kejang, atau gangguan neurologis lainnya. Penyebab kekambuhan belum diketahui dengan pasti, tetapi diduga berkaitan dengan reaktivasi virus yang masih tersisa di dalam tubuh
Komplikasi infeksi virus Nipah bisa dicegah dengan melakukan pencegahan dan perawatan yang tepat.