Cerita Toko Roti Tegal di Matraman, Tempat Soe Hok Gie Nyatakan Cinta Sebelum Meninggal di Gunung Semeru
Katanya, Soe Hok Gie menyatakan perasaannya ke perempuan yang ia kagumi di toko roti ini.
Katanya, Soe Hok Gie menyatakan perasaannya ke perempuan yang ia kagumi di toko roti ini.
Cerita Toko Roti Tegal di Matraman, Tempat Soe Hok Gie Nyatakan Cinta Sebelum Meninggal di Gunung Semeru
Toko roti Tegal jadi salah satu tempat legendaris yang masih eksis di wilayah Matraman, Kota Jakarta Timur. Ada banyak hal menarik di sini, seperti dijajakannya kue dan roti lawas juga terdapatnya kisah cinta tokoh penggerak Soe Hok Gie.
Toko roti ini berlokasi di Jalan Matraman Raya No.68 10, RT.10/RW.2, Kebon Manggis. Walau bangunannya sudah modern, namun nuansa jadul dari kue yang dijajakan begitu kental terasa.
-
Kapan Toko Roti Djoen berdiri? Pada tahun 1920-an, toko roti itu sudah berdiri.
-
Apa saja jenis roti yang diproduksi di Toko Roti Djoen? Saat itu ia memproduksi beberapa jenis roti di antaranya roti rempah ala Belanda, roti sobek polos, roti roll polos, dan roti semir.
-
Bagaimana cara memesan roti bakar di Roti Gempol Bandung? Mengutip YouTube Walking Stories, sebelum memilih isian roti bakar, pembeli bisa menentukan jenis roti yang akan dipesan. Di kedai Roti Gempol terdapat dua jenis roti, yakni berbahan utama gandung dan tepung terigu putih.
-
Apa saja jenis roti yang diproduksi Toko Roti Go? Beberapa jenis produksinya antara lain roti manis, roti sobek, serta roti tradisional lainnya. Kini mereka memiliki sekitar 80 varian dan 10 jenis kue.
-
Kenapa toko roti Global Cake and Bakery di Jakarta Barat tetap mempertahankan kualitas dan kuantitas rotinya? Menurut pegawai roti dengan merek Global Cake and Bakery itu, tokonya ingin tetap menjaga kualitas serta kuantitas dari roti yang dibuatnya.
-
Apa yang membuat toko roti Sidodadi begitu istimewa? Salah satu keunggulan roti di kedai Sidodadi adalah tidak menggunakan bahan pengawet. Bahan bakunya juga berkualitas, sehingga tekstur dan rasanya masih elegan. Karena tidak memakai bahan kimia, roti ini pun hanya bisa bertahan maksimal empat hari di dalam kulkas.
Tempat ini juga jadi salah satu toko roti tertua di Jakarta, karena sudah eksis sejak 1948. Ini merupakan cabang dari toko kue yang pusatnya ada di Kota Tegal, Jawa Tengah. Yuk selami kisah menariknya berikut.
Gambar: Youtube Kang Adi Conciense
Berdiri Sejak 76 Tahun Silam
Mengutip laman Disparekraf DKI, toko roti Tegal berdiri di Jakarta sejak 1948. Ini merupakan cabang dari toko utamanya di Kota Tegal Jawa Tengah yang sudah ada sejak 1932.
Mulanya, toko roti ini mendirikan bangunan di Matraman 21, yang saat ini menjadi Hotel Menteng. Sejak dulu, toko roti ini menjual berbagai kue tradisional, roti manis hingga roti tawar yang menggugah selera.
Harganya juga murah, untuk roti manis mulai dari Rp9 ribu hingga Rp12 ribu per potong. Roti dan kue yang disajikan juga selalu fresh, dan terjamin kualitasnya.
Bawa Suasana Nostalgia
Sisi menarik dari tempat ini adalah vibes nostalgia dari beberapa barang yang pada tahun 1950 sampai 1970-an terkenal. Benda-benda tersebut di antaranya lemari, etalase toko hingga toples kaca besar sebagai wadah permen.
Toples-toples kaca itu berisi beberapa jenis permen, seperti permen cokelat, permen warna warni hingga permen susu jadul.
Suasana toko yang tenang membuat pengunjung bisa menyantap kue dan roti manis secara langsung di bangku deret yang disediakan pengelola.
- Cerita Rahasia Soto Podjok Kediri Bisa Bertahan Sejak 1926, Pakai Bumbu Khusus yang Dibuat Enam Bulan Sekali
- Cerita Cewek Cantik Kasih Gaji Pertama ke Orangtua tapi Ditolak, Alasan Sang Ibu jadi Sorotan
- Cerita Istri Ngidam Disuapi Suami, Penuh Haru saat Disuapi Terhalang Jeruji Besi
- Cerita Seorang Gadis yang Kecanduan Olah Raga, Sampai Mati Rasa Tak Bisa Tertawa
Sediakan Aneka Roti dan Kue Tradisional
Di toko roti Tegal tersedia aneka jenis roti, mulai dari roti keju, cokelat sampai kismis yang bertekstur empuk dan lembut. Roti-roti ini juga mengeluarkan aroma harum yang khas, dengan rasa lezat khas lawas.
Selain itu, adapula aneka jajanan pasar tradisional seperti onde-onde, risoles, pastel, dadar gulung, kue Mutiara, kue cokelat dan lain sebagainya.
Cara displaynya konon masih seperi dulu dengan penataan di dalam lemari kaca yang bisa dipilih secara langsung oleh pembeli. Ini mengembalikan memori masa lalu saat ikut orang tua membeli jajan pasar.
Berbalut Kisah Cinta Soe Hok Gie
Di sana juga terdapat kisah cinta Soe Hok Gie, seorang aktivis mahasiswa sekaligus tokoh penggerak yang terkenal di era 1960-an. Menurut buku Gie dan Surat-Surat yang Tersembunyi (2016), di Toko Roti Tegal ia menembak perempuan yang ia kagumi yang bernama Nurmala Kartini Panjaitan.
Ketika itu, Soe Hok Gie menyatakan perasaannya di toko roti legendaris tersebut pada 11 Desember 1969.
"Meski hujan turun rintik-rintik, badan dan rambut saya setengah basah, perasaan saya senang dan hangat sekali" tutur Kartini setelah Soe Hok Gie menyatakan perasaannya.
Tanpa Ada Firasat
Menurut Kartini, Soe Hok Gie saat itu mengatakan betapa menyayanginya dia. Sehingga Soe Hok Gie menyatakan perasaannya di Kamis sore yang gerimis itu.
Namun kencan itu rupanya merupakan momen Soe Hok Gie pamit ke Kartini karena ia akan mendaki Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur keesokan harinya.
Kartini mengaku tak ada firasat apapun, terkait pamitnya Soe Hok Gie ke gunung tertinggi di pulau Jawa itu. Ia pun baru mengetahui kepergian kawan dekatnya itu setelah satu minggu berpamitan.
Bagian depan toko roti dan kue Tegal yang legendaris di Matraman yang konon jadi saksi bisu kisah cinta Soe Hok Gie.