Menikmati Sensasi Unik Kopi Golondong, "Nenek Moyangnya" Kopi Gula Aren Kekinian
Di balik ketenaran kopi gula aren kekinian, rupanya cara meminum kopi serupa sudah dipraktikkan oleh leluhur di Ciamis.
Di balik ketenaran kopi gula aren kekinian, rupanya cara meminum kopi serupa sudah dipraktikkan oleh leluhur di Ciamis.
Menikmati Sensasi Unik Kopi Golondong, "Nenek Moyangnya" Kopi Gula Aren Kekinian
Saat ini, menyesap kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Brand-brand besar kemudian hadir memenuhi permintaan pasar dengan menghadirkan sejumlah varian, salah satunya kopi gula aren yang jadi tren kekinian.
Kopi tersebut punya rasa yang seimbang, antara kopi serta susu atau santan dan tambahan gula merah. Rasanya sudah tentu lezat, perpaduan antara manis, gurih, pahit dan sedikit legit. Itulah mengapa kopi dengan varian tersebut laris manis di pasaran.
-
Bagaimana Warung Kopi Ake menjaga tradisi "Kopi Kuli"? Buka dari jam 06.00 WIB sampai 00.30 WIB, tempat ini cocok bagi pengunjung yang ingin eksplor tentang kopi dan teh yang ada di Belitung. Warung Kopi Ake turut menjaga tradisi "Kopi Kuli" yang menjadi budaya ngopi bagi penambang timah Tiongkok pada zaman kolonial.
-
Apa yang menjadikan Kopi Bacem Wonosalam unik? Proses panjang ini membuat kopi yang diproduksi Samsiran punya cita rasa unik, yakni perpaduan pahit dan asam.
-
Bagaimana cara tradisional menggoreng Kopi Besemah? Metode penggorengan ala petani Kopi Besemah ini masih menggunakan kayu bakar dengan api yang harus terus diawasi agar tidak terlalu kecil ataupun besar.
-
Bagaimana proses pembuatan gula kelapa di Gubuk Kopi? “Ini proses memasaknya bertahap, 2 jam pertama apinya harus kecil, kemudian setelah coklat dipindah lagi dengan api sedang, kemudian diaduk sampai menjadi karamel,” katanya.
-
Apa yang menjadi ciri khas cita rasa Kopi Arabika Kintamani? Kopi ini memiliki cita rasa unik, dengan perpaduan rasa pahit dan sentuhan citrus. After taste dari kopi ini juga cukup manis, lho!
-
Apa yang membuat Kopi Bowongso terasa unik? Dilansir dari Wikipedia, Kopi Bowongso memiliki berbagai keunikan dalam cita rasa maupun aroma. Menurut para penikmat Kopi Bowongso, cita rasa pada kopi ini antara lain rasa sugar browning, caramel, maple, lemon, dan juga rempah seperti jahe. Sedangkan aroma dominan pada kopi ini adalah aroma tembakau hingga vanila.
Namun di balik ketenarannya, rupanya cara meminum kopi serupa sudah dipraktikkan oleh orang-orang dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, di masa silam dengan menikmati Kopi Golondong.
Dahulu, daerah yang termasuk wilayah Priangan ini menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di Jawa Barat. Karena tingginya produksi, maka banyak kopi yang dihasilkan, termasuk melahirkan budaya meminum kopi yang berbeda dan dipadukan dengan hasil bumi lainnya yakni pemanis dari pohon nira.
Dari sana, Kopi Golondong menjadi terkenal dan merupakan tradisi menyesap kopi yang unik dari Ciamis. Penasaran dengan kisahnya? Berikut informasinya.
Kopi Golondong, Kopi yang Dicampur Gula Aren
Merujuk kebudayaan.kemdikbud.go.id, Selasa (6/8), Kopi Golondong merupakan cara unik menikmati kopi ala masyarakat di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Kopi Golondong dinikmati dengan cara dicampur dengan air yang telah dicampur dengan rempah, seperti santan, gula aren, daun pandan, garam dan jahe.
Kemudian, biji kopi yang telah diroasting dengan suhu panas tertentu dimasukkan utuh-utuh ke dalam minuman rempah tersebut. Alhasil, kopi golondong akan terasa nikmat, dengan sensasi aren serta pandan yang kuat.
Hanya Ada Setahun Sekali
Yang menjadikannya unik adalah, kopi tersebut dikletus atau dikunyah, untuk menghasilkan rasa pahit otentik. Saat bercampur dengan minuman rempah, rasanya tak kalah dengan kopi susu gula aren yang viral dan kekinian.
Kabarnya, kopi jenis ini hanya ada satu-satunya di Kecamatan Kawali dan menjadi salah satu kearifan lokal yang dirawat sejak ratusan tahun silam.
- Dulu Jual Kopi di Gerobak, Pria di Tanggerang Kini Sukses Punya Kedai Kopi dengan Harga Terjangkau
- Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
- 6 Jenis Rempah untuk Campuran Kopi, Lebih Sehat dan Beraroma Nikmat
- 49 Kata-kata Penikmat Kopi, Inspiratif dan Penuh Makna
Kehadirannya pun hanya setahun sekali, saat ada acara panen raya maupun acara kebudayaan lainnya yang diadakan oleh masyarakat di Banjarwaru, Kawali. Ada mitos yang menyebut bahwa tidak sembarangan orang boleh membuat minuman Kopi Golondong.
Golondong Berarti Dinikmati Utuh
Mengutip jurnal.unsil.ac.id dalam jurnal berjudul “Kopi Godog Sebagai Kearifan Lokal dalam Tradisi Mupunjung Situs Lengkong, Desa Sukadana Kabupaten Ciamis” oleh Ahmad Rizky Fauzi, Yudi Fauzian, menyebut jika golondong berarti utuh dalam bahasa Sunda.
Biji kopi memang sengaja tidak dihancurkan ataupun digiling halus, karena warga setempat akan merasakan cita rasa yang murni. Sebab, kopi yang telah ditumbuk atau dihaluskan rasa aslinya akan hilang.
Kopi tersebut diketahui memiliki nilai kebudayaan yang kuat, karena selalu hadir saat acara berbasis kearifan lokal setempat seperti ziarah kubur dan mengirimkan doa ke makam pendiri kampung.
Minuman Kesukaan Leluhur
Konon, kopi golondong adalah minuman kesukaan leluhur, salah seorang penyebar agama Islam di Kawali, yang makamnya terdapat di Dusun Banjarwaru.
Ada seorang kuncen yang merawat dan menjaga makam itu sampai sekarang. Biasanya, kuncen akan menyiapkan tempat, fasilitas termasuk jamuan untuk para peziarah yang datang hingga dari luar kota.
Kopi Golondong menjadi sajian utama dari kegiatan ziarah tersebut, dan disukai oleh pengunjung yang hadir.
Ditemani Camilan Kuno Khas Ciamis
Kemudian, kuncen juga menyiapkan makanan pelengkap dari Kopi Golondong bernama kokomoh.
Makanan ini biasanya bertekstur unik, yakni kenyal dengan dua rasa asin dan manis yang disajikan ke dalam piring.
Selain kehadirannya yang hanya setahun sekali, sajian Kopi Golondong dan kokomoh ini dipercaya memiliki berkah dan akan menciptakan keberuntungan bagi siapapun yang menyicipnya.