Dampak Buruk Banjir bagi Kesehatan Tubuh, Jangan Anggap Sepele
Banjir yang pada awal tahun 2020 di Jakarta memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Banyak rumah-rumah warga terendam, aktivitas terganggu, sampai menyebabkan masalah kesehatan.
Banjir yang terjadi pada awal tahun 2020 di Jakarta memberikan dampak buruk bagi lingkungan sekitarnya. Banyak rumah-rumah warga terendam, aktivitas terganggu, sampai menyebabkan masalah kesehatan.
Disadari atau tidak, bencana banjir dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Bakteri, lumpur, hingga air limbah ditemukan ikut tercampur dalam banjir.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Dikutip dari Liputan6.com, bakteri-bakteri yang ikut hanyut bersama air ini dapat membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, jika kaki terendam air terlalu lama akan menyebabkan gangguan kesehatan. Menurut laman yang dilansir dari Bustle, penyakit ini hampir tidak bisa dihindari seseorang yang terkena banjir.
Penyakit dari Bakteri
2020 Merdeka.com/www.pixabay.com
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengkhawatirkan dampak banjir ini bagi tubuh manusia. Bakteri yang terkandung di dalam air dapat berisiko menyebabkan masalah pada lambung. Sakit perut dan diare menjadi keluhan umum di daerah banjir akibat air yang tidak bersih.
Tetanus juga dapat menjadi masalah jika bakteri tercampur ke dalam banjir kemudian air tersebut bersentuhan dengan luka terbuka. Penyakit lainnya seperti gangguan pencernaan dan flu juga dapat menyebar jika terdapat bakteri tertentu di dalam air.
Kontaminasi Air
Selain itu, kekhawatiran lain juga datang dari air minum. Air minum yang berada di daerah bencana banjir berpotensi terkontaminasi. Jika sampai mengonsumsi air minum yang terkontaminasi ini, akan meningkatkan risiko buruk pada tubuh.
Seorang dokter darurat di Lenox Hill Hospital New York City, Robert Glatter, mengatakan bahwa penduduk harus membuang makanan apapun yang mungkin bersentuhan dengan air banjir, karena berpotensi terkontaminasi, termasuk makanan yang telah dibungkus plastik, kardus, atau kertas.
Glatter juga memperingatkan bahwa tubuh yang terkena air banjir dapat menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap infeksi kulit, infeksi luka, mata memerah, dan permasalahan kesehatan lainnya.