Dijuluki Taman Herbal, Desa Pasirhalang di Sukabumi Tawarkan Wisata Edukasi Kesehatan
Sesuai namanya, tanaman obat banyak terdapat di desa ini. Kondisi itu membuat suasana lingkungan terasa lebih sejuk dan teduh. Kemudian, area persawahan dan kebun-kebun juga terdapat di Desa Pasirhalang dan seluruhnya dikelola warga setempat.
Desa Pasirhalang di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat bisa dijadikan spot wisata edukasi bagi keluarga. Di lokasi ini, pengunjung bisa menemukan area yang cukup luas dan ditanami berbagai jenis tanaman obat. Kampung ini pun mendapat julukan taman herbal.
Sesuai namanya, tanaman obat banyak terdapat di desa ini. Kondisi itu membuat suasana lingkungan terasa lebih sejuk dan teduh. Kemudian, area persawahan dan kebun-kebun juga terdapat di Desa Pasirhalang dan seluruhnya dikelola warga setempat.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Selain sebagai destinasi unggulan, taman herbal ini juga dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dan kreativitas perekonomian warga. Berikut selengkapnya
Ditanami Berbagai Tanaman Obat
Taman Herbal di Sukabumi ©2023 YouTube BPP Sukaraja/Merdeka.com
Taman herbal sendiri sudah tiga tahun ini berdiri dan menjadi ikon dari Desa Pasirhalang. Ketika itu di tahun 2019, Kampung Tugu, RT01/RW05 diikutkan lomba yang diadakan oleh pemerintah setempat dan juara di tingkat kabupaten hingga provinsi, dengan daya tarik tumbuhan obatnya.
Saat ini, berbagai tanaman obat dibudidayakan oleh masyarakat setempat, seperti jahe, ginseng dan yang lainnya.
"Taman Herbal di Kampung Tugu, Kecamatan Sukaraja merupakan objek wisata yang menjadi ikon desa kami," ucap Kepala Desa Pasirhalang, Yusuf Purnama, Senin (9/1) mengutip ANTARA.
Belajar Tentang Manfaat Tanaman Herbal
Selain menikmati keindahan, wisatawan yang datang juga bisa belajar tentang jenis-jenis tanaman herbal sampai manfaatnya untuk kesehatan. Akan ada warga yang memberikan informasi seputar identifikasi, cara budi daya, proses pengolahan menjadi racikan jamu sehingga dikembangkan di tempat lain.
Kemudian di sini juga bisa belajar tentang batik khas setempat, termasuk mencoba menerapkannya di kain (belajar membatik), dan melakukan swafoto alias selfie di titik-titik menarik yang sudah disiapkan.
Yusuf mengatakan, didirikannya taman herbal di Desa Pasirhalang sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga mampu mendorong indeks pendapatan asli desa (PADes).
“Karena di sini warga bisa mengembangkan berbagai usahanya dengan memanfaatkan potensi yang ada,” katanya lagi.
Libatkan Masyarakat untuk Mengelola
Taman Herbal di Sukabumi ©2023 YouTube BPP Sukaraja/Merdeka.com
Saat ini pengelolaan wisata edukasi dilakukan oleh warga setempat, sehingga warga juga bisa mengenalkan pertanian, maupun kolam ikan yang dikelolanya.
Pola ini juga merupakan langkah kolaborasi antara Pemdes dengan masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di desa setempat. Kerja sama ini diharapkan mampu membuat taman herbal bertransformasi ke arah yang lebih baik sehingga bisa terus bermanfaat.
"Seluruh pengelolaan tempat wisata ini kami melibatkan warga setempat, sehingga pendapatannya bertambah seperti menjadi pemandu wisatawan," tandasnya.