Efek Obat Kanker yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Kerontokan dan Mual
Meskipun menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kanker juga dapat diobati dengan beberapa cara. Yang paling dikenal mungkin adalah kemoterapi, yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.
Kanker mengacu pada penyakit di mana beberapa sel tubuh yang tidak normal tumbuh tak terkendali dan menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Dengan triliunan sel yang ada di dalam tubuh, kanker dapat dimulai hampir di mana saja di bagian tubuh manusia. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang melalui proses yang disebut pembelahan sel. Perkembangan sel ini akan membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh. Ketika sel-sel menjadi tua atau rusak, mereka akan mati, dan sel-sel baru menggantikannya.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Namun terkadang, proses yang teratur ini rusak, dan sel-sel abnormal atau yang rusak tumbuh dan berkembang ketika seharusnya tidak. Sel-sel ini dapat membentuk tumor, yang merupakan gumpalan jaringan. Tumor yang tumbuh ini jinak, atau juga bersifat kanker yang ganas.
Meskipun menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kanker juga dapat diobati dengan beberapa cara. Yang paling dikenal mungkin adalah kemoterapi, yang bertujuan untuk membunuh sel kanker.
Namun, obat-obat kanker ini juga dapat meninggalkan efek samping yang tidak menyenangkan bahkan dapat memicu kondisi lainnya. Dalam artikel berikut, kami akan menyampaikan efek obat kanker yang perlu diketahui, dirangkum dari laman Centers for Disease Control and Prevention.
Obat Kanker
Jika Anda menderita kanker, dokter mungkin akan merekomendasikan jenis pengobatan tertentu tergantung pada:
- Jenis kanker yang dimiliki.
- Seberapa jauh kanker telah menyebar di tubuh.
Saat merekomendasikan pengobatan, dokter juga akan mempertimbangkan usia dan masalah kesehatan lain yang mungkin dimiliki.
©www.telegraph.co.uk
Pengobatan kanker didasarkan pada stadium kanker. Terkadang, pengobatan dimaksudkan untuk menyembuhkan kanker. Tapi di sisi lain, tujuannya adalah untuk menghentikan penyebaran kanker lebih lanjut.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, jenis pengobatan kanker yang umum bisa berupa:
- Pembedahan: Operasi di mana dokter memotong jaringan dengan sel kanker.
- Kemoterapi: Obat-obatan khusus untuk mengecilkan atau membunuh sel kanker.
- Terapi radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi (mirip dengan sinar-X) untuk membunuh sel kanker.
- Terapi hormon: Menghalangi sel kanker untuk mendapatkan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh.
- Imunoterapi: Perawatan yang bekerja dengan sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan sel kanker atau untuk mengontrol efek samping dari perawatan kanker lainnya.
- Transplantasi sel induk (transplantasi sumsum tulang): Mengganti sel sumsum tulang yang hilang karena kemoterapi atau terapi radiasi dosis tinggi. Cara ini paling sering digunakan untuk mengobati kanker darah dan kanker di kelenjar getah bening.
Efek Obat Kanker
Efek obat kanker terjadi ketika pengobatan yang dilakukan merusak sel-sel sehat. Efek obat kanker dapat berbeda-beda bagi setiap orang, dan juga bergantung pada jenis pengobatan yang dilakukan.
Neutropenia
Efek obat kanker yang pertama adalah neutropenia. Neutropenia adalah penurunan jumlah sel darah putih yang biasa terjadi setelah tubuh menerima pengobatan kemoterapi. Obat kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel yang tumbuh cepat di dalam tubuh, termasuk sel darah putih yang sehat. Selama kemoterapi, Anda mungkin akan memiliki sedikit sel darah putih untuk melawan kuman, sehingga Anda lebih rentan terkena infeksi.
Sering mencuci tangan akan menurunkan kemungkinan terkena infeksi selama kemoterapi. Bicarakan dengan dokter tentang cara lain untuk menurunkan risiko terkena infeksi. Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda melihat tanda-tanda infeksi, terutama demam.
Limfedema
Efek obat kanker yang kedua yaitu limfedema. Jika kelenjar getah bening Anda diangkat selama operasi, atau jika pengobatan radiasi merusak kelenjar getah bening atau pembuluh darah, cairan getah bening mungkin tidak dapat mengalir dengan baik. Cairan ini kemudian dapat menumpuk di bawah kulit dan menyebabkan bagian tubuh Anda membengkak. Kondisi ini disebut limfedema.
Rambut Rontok
Efek obat kanker yang ketiga yakni rambut rontok. Pengobatan kemoterapi juga dapat membuat rambut Anda rontok. Kondisi ini disebut alopecia. Rambut biasanya tumbuh kembali dua hingga tiga bulan setelah perawatan berakhir.
Sebuah topi pendingin (cooling cap) dapat membantu Anda menjaga rambut bertahan lebih banyak. Topi pendingin ini akan menjaga kulit kepala Anda tetap dingin sebelum, selama, dan setelah perawatan kemoterapi. Penelitian telah menemukan bahwa seberapa baik topi pendingin bekerja tergantung pada jenis kemoterapi yang Anda terima. Bicaralah dengan dokter tentang topi pendingin sebelum Anda memulai kemoterapi.
Namun beberapa orang memilih untuk mencukur rambut mereka sebelum rambut mereka mulai rontok, atau memakai wig, topi, atau syal selama perawatan kemoterapi.
Mual dan Muntah
Efek obat kanker yang keempat adalah mual dan muntah. Pengobatan kanker dapat membuat Anda merasa mual, dan muntah. Terkadang, pasien kanker merasa sakit meski hanya karena memikirkan pengobatan kanker. Untungnya, ada obat-obatan yang dapat membantu mengendalikan mual dan membuat Anda merasa lebih baik. Beri tahu dokter ketika Anda merasa sakit, sehingga ia dapat memberikan obat yang cocok untuk Anda.
Mual juga dapat dikelola dengan cara lain. Minuman seperti air atau ginger ale dapat membantu. Beberapa orang menggunakan teknik relaksasi, hipnosis, atau akupunktur.
Masalah dengan Berpikir dan Mengingat
Efek obat kanker yang kelima yaitu kesulitan berpikir dan mengingat. Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati kanker dapat menyebabkan beberapa orang mengalami kesulitan berkonsentrasi atau mengingat sesuatu. Kondisi ini sering disebut "otak kemo", dan ini dapat mempersulit pasien kanker untuk melakukan pekerjaan atau tugas sehari-hari mereka.
Kiat untuk mengatasi masalah ini bisa dengan memperbanyak tidur, membuat catatan rencana harian dan mengatur pengingat di ponsel Anda. Anda juga perlu fokus pada satu tugas dulu daripada mencoba melakukan beberapa hal pada saat yang bersamaan.
Sakit Kanker
Kanker itu sendiri dan pengobatannya dapat menyebabkan rasa sakit. Rasa sakit dapat mempersulit Anda untuk melakukan aktivitas normal, dan menurunkan kualitas hidup Anda. Kontrol nyeri adalah bagian penting dari rencana perawatan kanker Anda. Bicaralah dengan dokter jika Anda merasa sakit. Dokter Anda akan mencari tahu apa yang menyebabkan rasa sakit dan cara terbaik untuk mengendalikannya.
Pembekuan Darah (Deep Vein Thrombosis)
Trombosis vena dalam (DVT) terjadi ketika gumpalan darah terbentuk di vena dalam. Gumpalan ini biasanya terbentuk di kaki bagian bawah, paha, atau panggul, meski bisa juga terjadi di lengan. Terkadang DVT akan putus dan masuk ke paru-paru. Pasien kanker, terutama pasien kanker yang menjalani kemoterapi, memiliki risiko DVT yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang lain.
Efek Samping Lainnya
Efek obat kanker lainnya dapat menyebabkan banyak efek samping, termasuk kelelahan, kesulitan makan, dan depresi.