Emfisema Adalah Salah Satu Jenis Penyakit Paru-paru, Ini Penyebabnya
Emfisema adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Pada kondisi ini, kantung udara di paru-paru menjadi rusak dan meregang. Hal ini membuat seseorang mengalami batuk kronis dan kesulitan bernapas.
Paru-paru adalah organ penting yang berguna sebagai sistem pernapasan dan juga sirkulasi dalam tubuh. Paru-paru kita berfungsi untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida yang berasal dari darah. Peran paru-paru tidak berhenti sampai bernapas saja. Organ ini juga berfungsi untuk melindungi jantung.
Mengingat pentingnya peran paru-paru dalam sistem tubuh, kita perlu memelihara organ ini dengan menjaga kesehatan kita. Karena ada banyak jenis gangguan kesehatan yang dapat menyerang paru-paru. Salah satunya adalah emfisema.
-
Kapan batuk perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit paru? Namun, batuk yang berlangsung lama bisa jadi pertanda adanya masalah pada paru-paru yang memerlukan perhatian medis agar tidak berkembang menjadi komplikasi yang berbahaya
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
-
Apa yang dimaksud dengan 'paru-paru basah'? Apa yang masyarakat sebut sebagai paru-paru basah sebenarnya adalah kondisi yang disebut efusi pleura.
-
Apa penyebab utama paru-paru basah? Paru-paru basah adalah kondisi medis yang sering menjadi perhatian banyak orang, terutama karena banyaknya mitos yang mengelilinginya. Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular dari RSUP Fatmawati Jakarta, dr. Ermono Superaya Sp. BTKV, berbicara untuk meluruskan beberapa mitos tersebut, termasuk mitos yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan menggunakan kipas angin menghadap badan dengan paru-paru basah. Menurut dr. Ermono, paru-paru basah bisa terjadi karena adanya infeksi pada paru-paru atau penyakit jantung yang menyebabkan adanya air di paru-paru, bukan semata karena sering tidur di lantai.
-
Apa saja gejala umum radang paru-paru pada anak? Gejala radang paru-paru pada anak, dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi pada anak yang mengalami pneumonia: 1. Demam tinggi: Salah satu gejala umum radang paru-paru pada anak adalah demam tinggi yang biasanya berlangsung lebih dari 2 hari. Suhu tubuh anak bisa mencapai 38 derajat Celsius atau lebih. 2. Batuk: Batuk adalah gejala khas radang paru-paru pada anak. Batuk bisa menjadi kering atau berdahak. Jika anak mengalami batuk berdahak, lendir yang dikeluarkan cenderung kental dan berwarna kuning atau hijau. 3. Napas cepat: Anak yang mengalami radang paru-paru biasanya mengalami napas cepat atau terengah-engah. Pernapasan yang cepat bisa terjadi bahkan saat anak beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik. 4. Nafsu makan berkurang: Anak yang mengalami radang paru-paru cenderung kehilangan nafsu makan. Mereka mungkin tidak tertarik untuk makan atau minum. 5. Kelelahan: Pada radang paru-paru, anak-anak seringkali merasa lelah dan lesu. Mereka mungkin merasa tidak enak badan dan mengalami kelelahan yang berlebihan.
Emfisema adalah salah satu jenis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Pada kondisi ini, kantung udara di paru-paru menjadi rusak dan meregang. Hal ini membuat seseorang mengalami batuk kronis dan kesulitan bernapas.
Untuk mengenal jenis penyakit ini lebih jauh, berikut kami sampaikan apa itu penyakit emfisema, gejala, dan penyebab.
Apa Itu Emfisema
©Shutterstock.com/Spectral-Design
Melansir dari mayoclinic.org, emfisema adalah kondisi paru-paru yang menyebabkan seseorang sesak napas. Penderita emfisema akan mengalami kerusakan pada kantung udara di paru-paru (alveoli) mereka. Seiring waktu, dinding bagian dalam kantung udara melemah dan pecah, sehingga menciptakan ruang udara yang lebih besar. Ini mengurangi luas permukaan paru-paru dan, pada akhirnya akan berdampak pada jumlah oksigen yang mencapai aliran darah Anda.
Saat Anda mengembuskan napas, alveoli yang rusak tidak berfungsi dengan baik dan udara lama terperangkap, sehingga tidak ada ruang untuk masuknya udara segar kaya oksigen.
Kebanyakan orang dengan emfisema juga menderita bronkitis kronis. Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran yang membawa udara ke paru-paru Anda (saluran bronkial), yang menyebabkan batuk terus-menerus.
Bronkitis kronis dan emsifema adalah dua kondisi yang membentuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Merokok adalah salah satu penyebab utama COPD. Perawatan dapat memperlambat perkembangan COPD, tetapi tidak dapat membalikkan kerusakan.
Gejala Emfisema
©www.wikihow.com
Gejala utama emfisema adalah sebagai berikut:
• sesak napas, atau dispnea
• batuk kronis yang menghasilkan lendir
• mengi dan suara bersiul atau mencicit saat bernapas
• sesak di dada
Pada awalnya, seseorang mungkin memperhatikan gejala-gejala ini selama aktivitas fisik. Namun, seiring perkembangan kondisi, hal itu juga bisa terlihat ketika beristirahat. Emfisema dan COPD bukanlah penyakit yang muncul tiba-tiba, namun melalui proses selama beberapa tahun.
Penyebab Emfisema
Meskipun sebagian penderita emfisema tidak pernah merokok, penyebab yang paling umum dari emfisema adalah rokok. Oleh karena itu, emfisema adalah salah satu jenis penyakit pernapasan yang paling mungkin untuk dicegah. Selain itu, polutan udara di rumah dan tempat kerja, faktor genetik (turunan), dan infeksi saluran pernapasan juga dapat berperan dalam menyebabkan emfisema.
Merokok tidak hanya merusak jaringan paru-paru, tetapi juga mengiritasi saluran udara. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan silia yang melapisi saluran bronkial. Kondisi ini nantinya akan mengakibatkan pembengkakan saluran udara, produksi lendir, dan kesulitan membersihkan saluran udara. Semua perubahan ini bisa menyebabkan sesak napas.
Penyebab lain emfisema adalah seperti faktor turunan, defisiensi antitripsin alfa-1, dan paparan iritan lingkungan, termasuk asap rokok, polutan tempat kerja, polusi udara, dan bahan bakar biomassa.
Emfisema bukanlah penyakit yang menular, jadi Anda tidak akan bisa mendapatkan penyakit ini dari orang lain.
Cara Mengobati
©lifecheating.com
Melansir dari Medical News Today, pengobatan tidak dapat menyembuhkan emfisema, tetapi penanganannya dapat membantu, seperti:
• memperlambat kemajuan kondisi
• mengatasi gejalanya
• mencegah komplikasi
• meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan seseorang secara keseluruhan
Terapi untuk emfisema adalah seperti terapi oksigen, terapi obat, atau dengan berhenti merokok juga bisa menjadi salah satu cara penanganan.
Terapi obat
Obat utama untuk emfisema adalah bronkodilator hirup, yang dapat membantu meredakan gejala. Obat ini akan membuat rileks dan membuka saluran udara, sehingga membuat seseorang lebih mudah untuk bernapas. Jika seseorang menggunakannya secara teratur, opsi ini dapat meningkatkan fungsi paru-paru.
Gaya hidup
Orang dapat mengambil langkah untuk mengelola gejala mereka, meningkatkan kualitas hidup, dan memperlambat perkembangan emfisema. Semakin cepat seseorang mengambil langkah-langkah ini, akan semakin mempermudah mereka.
Beberapa hal yang bisa dicoba antara lain:
• berhenti atau menghindari merokok
• menghindari tempat-tempat yang mengandung polutan udara, jika memungkinkan
• mengikuti atau mengembangkan program latihan
• mengonsumsi makanan yang sehat
• minum banyak air, untuk mengencerkan lendir dan membantu menjaga saluran udara tetap terbuka
• bernapas melalui hidung dalam cuaca dingin atau menggunakan penutup wajah untuk mencegah udara dingin
• mempraktikkan pernapasan diafragma, pernapasan bibir, dan pernapasan dalam
Operasi
Orang dengan emfisema parah terkadang perlu menjalani operasi untuk mengangkat jaringan paru-paru yang rusak dan mengurangi ruang besar yang berkembang di paru-paru karena kondisi tersebut.
Transplantasi salah satu atau kedua paru-paru dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun, ada beberapa risiko yang terlibat, seperti kemungkinan infeksi.