Fungsi Vitamin K pada Bayi, Bantu Cegah Kondisi Pendarahan Langka
Fungsi vitamin K pada bayi dapat mencegah gangguan pendarahan yang saat ini kasusnya jarang terjadi, namun berpotensi fatal. Kondisi fatal tersebut dikenal dengan 'pendarahan karena kekurangan vitamin K' atau vitamin K deficiency bleeding (VKDB).
Vitamin K mengacu pada sekelompok vitamin yang larut dalam lemak dan berperan dalam pembekuan darah, metabolisme tulang, dan mengatur kadar kalsium darah.
Tubuh membutuhkan vitamin K untuk memproduksi protrombin, protein dan faktor pembekuan yang penting dalam pembekuan darah dan metabolisme tulang. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi. Tetapi, dalam kasus yang parah, dapat meningkatkan waktu pembekuan, menyebabkan perdarahan, dan mengakibatkan pendarahan yang berlebihan.
-
Apa saja makanan yang menjadi sumber utama vitamin K? Sumber vitamin K sangat penting kita ketahui agar dapat memenuhi kebutuhan vitamin ini. Mengonsumsi makanan yang seimbang yang mencakup berbagai macam buah dan sayuran sangat penting untuk kesehatan yang baik.
-
Di mana saja vitamin K bisa ditemukan? Berikut adalah beberapa sumber vitamin K beserta penjelasan manfaatnya bagi tubuh.
-
Dimana kita bisa menemukan vitamin K? Makanan seperti kale, bayam, brokoli, telur, keju, dan ayam mengandung vitamin K dalam jumlah yang cukup.
-
Siapa yang rentan terkena lebam karena kekurangan vitamin K? Orang dewasa dengan kekurangan vitamin K juga menghadapi masalah serupa yang bisa diatasi dengan mengonsumsi suplemen.
-
Kenapa vitamin K penting untuk kesehatan tulang? Vitamin K mengaktifkan protein yang diperlukan untuk mineralisasi tulang, meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang dan osteoporosis.
-
Bagaimana cara memenuhi kebutuhan vitamin K harian dengan bayam? Vitamin K yang dikandung bayam mencapai 1.140 μg. Jumlah ini telah memenuhi 950% kebutuhan harian tubuh.
Phylloquinone, juga dikenal sebagai vitamin K1, ditemukan pada tumbuhan. Ketika orang memakannya, bakteri di usus besar mengubahnya menjadi bentuk vitamin K2. Ini diserap di usus kecil dan disimpan di jaringan lemak dan hati.
Lalu, bagaimana fungsi vitamin K pada bayi?
Fungsi vitamin K pada bayi dapat mencegah gangguan pendarahan yang saat ini kasusnya jarang terjadi, namun berpotensi fatal. Kondisi fatal tersebut dikenal dengan 'pendarahan karena kekurangan vitamin K' atau vitamin K deficiency bleeding (VKDB), juga dikenal sebagai 'penyakit hemoragik pada bayi baru lahir' (HDN).
Kali ini, kami akan ulas lebih lanjut tentang manfaat vitamin K bagi tubuh dan juga fungsi vitamin K pada bayi yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Manfaat Vitamin K
Vitamin K bermanfaat bagi tubuh dengan berbagai cara. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa manfaat utama dari vitamin K bagi tubuh:
Kesehatan tulang
Terlihat ada korelasi antara rendahnya asupan vitamin K dan osteoporosis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin K mendukung pemeliharaan tulang yang kuat, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengurangi risiko patah tulang.
Kesehatan kognitif
Peningkatan kadar vitamin K dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan memori episodik pada orang dewasa yang lebih tua. Dalam sebuah penelitian, individu yang sehat di atas usia 70 tahun dengan kadar vitamin K1 tertinggi memiliki kinerja memori episodik verbal tertinggi.
Kesehatan jantung
Vitamin K dapat membantu menjaga tekanan darah lebih rendah dengan mencegah mineralisasi, di mana mineral menumpuk di arteri. Hal ini memungkinkan jantung untuk memompa darah dengan bebas ke seluruh tubuh.
Mineralisasi secara alami terjadi seiring bertambahnya usia, dan merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Asupan vitamin K yang cukup juga telah terbukti menurunkan risiko stroke.
Fungsi Vitamin K pada Bayi
Selain beberapa manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat vitamin K juga akan membantu darah untuk membeku. Manfaat vitamin K ini juga penting bagi bayi, bahkan para ahli kesehatan menganjurkan agar semua bayi yang baru lahir mendapatkan dosis vitamin K saat mereka lahir.
Fungsi vitamin K pada bayi sendiri adalah untuk mencegah buah hati Anda mengalami pendarahan yang dapat terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti otak, lambung, dan usus. Pendarahan akibat kekurangan vitamin K ini disebut 'pendarahan karena kekurangan vitamin K' (VKDB).
Bayi berisiko terkena VKDB selama 6 bulan pertama setelah mereka lahir. Itu karena sebagian besar vitamin K yang dibuat tubuh berasal dari makanan yang kita makan dan bakteri sehat di usus kita. Sampai mereka mulai mengonsumsi makanan padat pada usia sekitar 6 bulan, bayi tidak memiliki cukup vitamin K yang diproduksi secara alami.
Fungsi vitamin K pada bayi ini sangat penting, karena seperti yang dikutip dari pregnancybirthbaby.org.au, VKDB yang menyebabkan pendarahan ke otak, akan mengakibatkan kerusakan otak atau bahkan kematian.
VKDB dapat dicegah dengan memberi bayi ekstra vitamin K, karena bayi tidak mendapatkan cukup vitamin K dari ibu selama kehamilan, atau saat mereka menyusui, karena ASI sendiri tidak bisa memberikan vitamin K yang cukup untuk melindungi bayi dari VKDB. Baru pada usia sekitar 6 bulan, mereka sudah bisa membangun persediaan mereka sendiri.
Cara Memberikan Vitamin K pada Bayi
Cara termudah dan paling dapat diandalkan agar bayi bisa mendapatkan efek dari fungsi vitamin K pada bayi ini adalah dengan suntikan di bagian otot paha bayi segera setelah ia lahir. Satu suntikan tepat setelah lahir yang akan melindungi bayi selama berbulan-bulan.
Dilansir dari laman Alodokter, suntik vitamin K pada bayi terkadang juga bisa ditunda hingga 6 jam setelah bayi lahir agar sang ibu bisa melakukan inisiasi menyusui dini terlebih dahulu. Setelah vitamin K disuntikkan, sebagian besar vitamin K akan disimpan di organ hati dan digunakan dalam proses pembekuan darah.
Selain dengan cara disuntik, pemberian vitamin K pada bayi juga bisa dilakukan dengan meneteskan suplemen vitamin K yang berbentuk obat tetes. Namun, cara ini memiliki penyerapan yang kurang baik jika dibandingkan dengan pemberian vitamin K melalui suntikan. Oleh karena itu, pemberian vitamin K pada bayi baru lahir saat ini umumnya dilakukan melalui suntikan.