Gejala Fisik Gangguan Panik yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Pengaruhi Pernapasan
Seseorang dengan gangguan panik mungkin akan mengalami gejala seperti perasaan teror yang parah, napas cepat, dan detak jantung meningkat. Selain itu, orang dengan gangguan panik juga dapat mengalami gejala fisik.
Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5), gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan serangan panik yang intens, berulang, dan tidak terduga.
Ketakutan dan kecemasan bisa menjadi reaksi normal terhadap situasi tertentu dan peristiwa yang membuat stres. Namun, gangguan panik berbeda dari ketakutan dan kecemasan normal, karena seringkali terjadi secara ekstrem, dan mungkin tiba-tiba.
-
Kapan sebagian besar gangguan mental kronis dimulai? Hampir setengah gangguan mental kronis dimulai sebelum usia 14 tahun.
-
Apa yang dimaksud dengan kelelahan mental? Kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai burnout adalah kondisi kelelahan fisik dan emosional kronis yang disebabkan oleh stres berkepanjangan, kelebihan kerja, atau ketidakseimbangan antara tanggung jawab dan sumber daya.
-
Apa itu keterbelakangan mental? Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa yang dimaksud dengan 'mental lemah'? Cara mudah melatih mental lemah yang pertama adalah dengan membuat tujuan yang masuk akal.
-
Apa itu gangguan bipolar disorder? Dikenal dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, bipolar disorder adalah gangguan yang kompleks dan serius yang memengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang.
Seseorang dengan gangguan panik mungkin akan mengalami gejala seperti perasaan teror yang parah, napas cepat, dan detak jantung meningkat. Orang dengan gangguan panik mungkin mengalami serangan ini secara tidak terduga dan tanpa alasan yang jelas. Selain itu, orang dengan gangguan panik juga dapat mengalami gejala fisik.
Orang yang didiagnosis dengan gangguan panik sering mengalami gejala fisik yang tidak nyaman, seperti berkeringat, gemetar dan otot yang menegang. Mengingat beratnya gejala fisik ini, tidak mengherankan jika banyak orang dengan gangguan panik mencari perawatan medis darurat.
Dalam artikel kali ini, kami akan sampaikan apa saja gejala fisik gangguan panik yang dikutip dari verywellmind.com.
Nyeri dan tegang otot
Gejala fisik gangguan panik yang pertama adalah nyeri dan tegang otot. Sering mengalami perasaan takut, khawatir, dan cemas dapat berdampak pada tubuh dengan berkontribusi pada nyeri otot dan sesak. Ketegangan otot adalah masalah umum bagi penderita gangguan panik. Biasanya, otot menjadi tegang selama serangan panik dan dapat menyebabkan rasa kaku di seluruh tubuh setelah serangan mereda.
Nyeri otot dan ketidaknyamanan seringkali dapat dikelola melalui teknik relaksasi. Latihan yang dapat membantu menenangkan dan merilekskan tubuh antara lain latihan pernapasan, relaksasi otot progresif, dan visualisasi.
Nyeri dada
Gejala fisik gangguan panik yang kedua yaitu nyeri pada dada. Nyeri dada adalah salah satu gejala fisik serangan panik yang paling menakutkan. Ini juga gejala gangguan panik yang sering membuat orang masuk ke ruang gawat darurat. Ketika nyeri dada terjadi selama serangan panik, tidak jarang orang tersebut percaya bahwa mereka mengalami keadaan darurat medis, seperti serangan jantung.
Untungnya, serangan panik biasanya tidak mengancam jiwa. Namun, hanya dokter atau profesional medis lainnya yang dapat membuat diagnosis tepat dan menentukan apakah nyeri dada yang dialami merupakan gejala serangan panik atau disebabkan oleh kondisi medis lainnya.
Sesak napas
Gejala fisik gangguan panik yang ketiga yakni sesak napas. Banyak orang melaporkan bahwa mereka merasa sulit bernapas selama serangan panik. Beberapa menggambarkannya sebagai perasaan tercekik, dan yang lain mengatakan bahwa kondisi itu lebih seperti sensasi tersedak. Terlepas dari bagaimana hal itu dijelaskan, sesak napas bisa menjadi pengalaman yang menakutkan, dan dapat menyebabkan rasa takut akan pingsan atau bahkan kematian. Pada gilirannya, gejala ini hanya akan meningkatkan kepanikan dan kecemasan.
Meskipun sesak napas bisa menakutkan dan menjengkelkan, kondisi ini dapat diatasi dengan teknik penanggulangan, seperti latihan pernapasan dalam.
Sakit kepala dan migrain
Gejala fisik gangguan panik yang keempat adalah sakit kepala dan migrain. Orang dengan gangguan panik lebih rentan mengalami sakit kepala. Selain itu, mereka yang didiagnosis dengan gangguan panik juga dapat mengalami migrain dan sakit kepala parah lainnya.
Tersedia pilihan pengobatan untuk gangguan panik dan sakit kepala serta migrain yang terjadi bersamaan. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati gangguan panik juga dinilai aman dan efektif untuk mengobati sakit kepala yang terjadi bersamaan.
Namun, beberapa obat untuk gangguan panik sebenarnya dapat menyebabkan sakit kepala. Bicaralah dengan dokter tentang rencana perawatan untuk membantu Anda mengelola kedua kondisi tersebut.
Sindrom iritasi usus
Gejala fisik gangguan panik yang kelima yaitu sindrom iritasi usus. Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah gangguan pencernaan dengan gejala antara lain kembung, sering sakit perut, diare, kram, dan sembelit.
IBS dan serangan panik melibatkan banyak kecemasan antisipatif, perasaan malu, dan perilaku menghindar. IBS dan gangguan panik ditemukan dapat merespons pengobatan, psikoterapi, atau kombinasi dari dua pilihan pengobatan ini dengan baik.
Kelelahan dan Insomnia
Gejala fisik gangguan panik yang terakhir adalah lelah dan insomnia. Kekhawatiran kronis, yang terasa melelahkan, jadi tipikal orang dengan gangguan kecemasan seperti gangguan panik. Kondisi ini sering menciptakan siklus ketakutan akan mengalami serangan panik lagi sehingga penderitanya akan jadi mudah lelah.
Untuk orang yang mengalami gangguan tidur ringan sekalipun, pengobatan kecemasan melibatkan perubahan pada rutinitas waktu tidur. Tidur pada waktu yang sama setiap malam, menciptakan lingkungan tidur yang nyenyak, dan menghindari perangkat teknologi pada waktu tidur adalah beberapa strategi yang dapat membantu.