Hasilnya Tak Akurat, Dinkes Kota Tangerang Imbau Warga Tak Lakukan Antigen Sendiri
Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, mengimbau masyarakat agar tak melakukan tes usap antigen sendiri karena bisa memberikan hasil yang tidak akurat saat pengambilan sampel.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, mengimbau masyarakat agar tak melakukan tes usap antigen sendiri karena bisa memberikan hasil yang tidak akurat saat pengambilan sampel.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr Dini Anggraeni pada Rabu (23/2) mengungkapkan, arahan ini mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan 446/2021 yang mengatur ketentuan dan prosedur tes cepat berbasis antigen yang tidak bisa dilakukan sendiri.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
Selain itu, ia juga menyebut ada beberapa resiko yang berpotensi dialami saat melakukan tes antigen yang tidak sesuai dengan prosedur kesehatan.
Berikut informasinya
Berpotensi Memicu Penularan Covid-19
Pemudik diswab Tes Antigen
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Dini mengatakan, sejumlah risiko berpotensi terjadi saat seseorang melaksanakan tes usap antigen sendiri, salah satunya penyebaran Covid-19.
Hal itu dikarenakan limbah bekas tes usap akan berakhir menjadi sampah limbah rumah tangga, dan tak tertangani sesuai prosedur pengelolaan limbah infeksius.
“Hal ini juga bisa memiliki potensi penularan COVID-19. Karena, limbah dari pemeriksaan 'swab' (tes usap) sendiri dibuang menjadi sampah rumah tangga, yang seharusnya ditangani sesuai mekanisme penanganan limbah infeksius,” katanya.
Dapat Melukai Pembuluh Darah di Rongga Hidung
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Risiko lain yang berpotensi terjadi adalah terlukanya pembuluh darah di rongga hidung. Selain itu, tak sedikit kemungkinan juga terjadinya patah atau tersedak hingga tertelan.
“Pada saat melakukan 'swab' dan tidak memahami anatomi tubuh, bisa terjadi tangkai 'swab' patah dan menyebabkan rasa sakit dan menimbulkan masalah kesehatan baru,” jelasnya.
Tes Dilakukan di Puskesmas
©2021 Liputan6.com/Angga Yuniar
Maka dari itu, Dini mengimbau masyarakat di wilayahnya yang mengalami gejala Covid-19, maupun baru melakukan kontak erat dengan pasien agar melakukan tes usap antigen dan PCR di puskesmas terdekat
“Jika ingin 'swab' antigen atau PCR secara mandiri, kami pun mengimbau untuk dilakukan di lokasi yang terdaftar, punya izin atau terpantau dengan Kemenkes sehingga, SDM dan alat yang digunakan sudah terpantau dan diakui aman oleh Kemenkes. Jangan beli dan menggunakan alat 'swab' antigen sendiri, bahaya,” pungkasnya seperti dilansir dari Antara.